JAMAHAN SANG JURU SELAMAT
“Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka;
akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu,
Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan
menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Allah.” Markus 10:13, 14, TB.
Orang tua yang membawa anak-anaknya untuk bertemu dengan Yesus ini luar biasa,
Tidak ada penjelasan berapa orang tua yang membawa anak-anaknya dan juga tidak
jelas berapa anak yang di bawa kepada Yesus!
Usianya: Markus gunakan kata “paidia= berarti anak sampai 12 thn, Lukas gunakan
kata “brephos = bayi - Luk 18:15
Cita-cita orang tuanya hanya satu : YESUS menjamah anak-anak. Pertanyaan yang perlu
dipertanyaan ialah!
1. Siapa saja yang pernah di jamah oleh Yesus?
Mar 8: Anak-anak yang dibawa oleh orang tuanya: “Lalu orang membawa anak-
anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka;
Mat 8: Seorang kusta yang datang sendiri kepada Yesus: Setelah Yesus
turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka
datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia
dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus
mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu.
Mat 20, Dua orang buta: “Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan
mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud,
kasihanilah kami!” Matius 20:30 Jawab mereka: “Tuhan, supaya mata kami dapat
melihat.” Matius 20:33 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia
menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.”
Mat 20:34,
Luk 22:51 Telinga orang yang terlepas akibat dari diparangi oleh murid Yesus“
Tetapi Yesus berkata: “Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan
menyembuhkannya.” Luk 22:51
2. Apa persyaratan bagi mereka yang yang dijamah Yesus?
· Iman dari orang yang bertemu dengan Yesus
· Iman dari orang yang membawanya kepada Yesus
· Untuk memebenarkan Firman Tuhan
3. Apa akibat bagi mereka yang sudah dijamah?
· Diberkati (Mar 8)
· Disembuhkan (Mat 8)
· Dipulihkan (Luk 20)
Pdt. Paul Paksoal, M.Div
July 27, 2010
July 18, 2010
Khotbah Ibadah Minggu 18 Juli 2010, "Belajar Dari Pengalaman Tokoh Alkitab"
Surat Gembala, 18 Juli 2010
Belajar Dari Pengalaman Tokoh Alkitab
(Ulangan 6:4-7)
Dalam minggu ini kita akan belajar dari 2 pengalaman tokoh di Alkitab
1. Tokoh yang berhasil, supaya kita dapat mengetahui rahasia
keberhasilannya.
2. Tokoh yang gagal, supaya kita jangan ikut gagal
Contoh tokoh yang berhasil dalam mendidik anaknya: Hana dan Elkana, figur orangtua yang menjadi model orangtua berhasil.
Buktinya:
1. Samuel sejak masa anak-anak sudah dipakai Tuhan
2. Samuel hidup kudus, semakin besar ia semakin disukai Tuhan dan
manusia.
3. Samuel menjadi Nabi dan Hakim bagi bangsa Israel
Jadi sejak masa anak-anak sampai seumur hidupnya, Samuel tetap melayani Tuhan.
Rahasianya:
1. Hana seorang ibu yang saleh dan rajin berdoa
2. Hana adalah orangtua ya memiliki pandangan yang benar tentang anak, ia
memandang anaknya sebagai karunia dari Tuhan dan selalu mendukung Samuel.
Pandangan orangtua terhadap anaknya pasti berdampak pada bagaimana orangtua tersebut memperlakukan anaknya.
Beberapa pandangan yang keliru tentang anak:
1. Anak tidak membutuhkan hal rohani
2. Anak tidak tahu apa-apa
3. Anak dianggap tidak punya cita-cita
Contoh kedua: Tokoh yang gagal dalam mendidik anaknya:
Kehidupan Raja Daud secara karir berhasil tetapi secara keluarga ia adalah ayah yang gagal dalam mendidik anaknya.
Kegagalan Daud:
1. Daud gagal menjadi orangtua yang bermoral ditengah keluarga, Daud melakukan
dosa perzinahan dan pembunuhan, akibatnya: anak-anaknya meneladani perbuatan
jahatnya: Amnon anak pertamanya melakukan dosa percabulan, Absalom anak
ketiganya melakukan dosa percabulan, pembunuhan dan pemberontakan, dan Adonia
anak keempatnya melakukan dosa pemberontakan dimasa tuanya.
2. Daud gagal memberi contoh untuk penyelesaian masalah dengan benar. Daud
membunuh Uria untuk menyelesaikan masalah perzinahannya dgn istri Uria,
akibatnya: Absalom membunuh Amnon untuk menyelsaikan masalah percabulan
Amnon terhadap Tamar, ia belajar dari sifat ayahnya, Daud.
3. Daud gagal menasehati anak-anaknya, akibatnya: sampai masa tuanya anak-anaknya
masih memberontak.
Catatan: Karakter Saudara sebagai orangtua akan menentukan akan menjadi apa kelak anak-anak Saudara. Keberhasilan karir tidak sama dengan keberhasilan dalam keluarga.
Ev. Dewi Panggabean, S.Th.
Belajar Dari Pengalaman Tokoh Alkitab
(Ulangan 6:4-7)
Dalam minggu ini kita akan belajar dari 2 pengalaman tokoh di Alkitab
1. Tokoh yang berhasil, supaya kita dapat mengetahui rahasia
keberhasilannya.
2. Tokoh yang gagal, supaya kita jangan ikut gagal
Contoh tokoh yang berhasil dalam mendidik anaknya: Hana dan Elkana, figur orangtua yang menjadi model orangtua berhasil.
Buktinya:
1. Samuel sejak masa anak-anak sudah dipakai Tuhan
2. Samuel hidup kudus, semakin besar ia semakin disukai Tuhan dan
manusia.
3. Samuel menjadi Nabi dan Hakim bagi bangsa Israel
Jadi sejak masa anak-anak sampai seumur hidupnya, Samuel tetap melayani Tuhan.
Rahasianya:
1. Hana seorang ibu yang saleh dan rajin berdoa
2. Hana adalah orangtua ya memiliki pandangan yang benar tentang anak, ia
memandang anaknya sebagai karunia dari Tuhan dan selalu mendukung Samuel.
Pandangan orangtua terhadap anaknya pasti berdampak pada bagaimana orangtua tersebut memperlakukan anaknya.
Beberapa pandangan yang keliru tentang anak:
1. Anak tidak membutuhkan hal rohani
2. Anak tidak tahu apa-apa
3. Anak dianggap tidak punya cita-cita
Contoh kedua: Tokoh yang gagal dalam mendidik anaknya:
Kehidupan Raja Daud secara karir berhasil tetapi secara keluarga ia adalah ayah yang gagal dalam mendidik anaknya.
Kegagalan Daud:
1. Daud gagal menjadi orangtua yang bermoral ditengah keluarga, Daud melakukan
dosa perzinahan dan pembunuhan, akibatnya: anak-anaknya meneladani perbuatan
jahatnya: Amnon anak pertamanya melakukan dosa percabulan, Absalom anak
ketiganya melakukan dosa percabulan, pembunuhan dan pemberontakan, dan Adonia
anak keempatnya melakukan dosa pemberontakan dimasa tuanya.
2. Daud gagal memberi contoh untuk penyelesaian masalah dengan benar. Daud
membunuh Uria untuk menyelesaikan masalah perzinahannya dgn istri Uria,
akibatnya: Absalom membunuh Amnon untuk menyelsaikan masalah percabulan
Amnon terhadap Tamar, ia belajar dari sifat ayahnya, Daud.
3. Daud gagal menasehati anak-anaknya, akibatnya: sampai masa tuanya anak-anaknya
masih memberontak.
Catatan: Karakter Saudara sebagai orangtua akan menentukan akan menjadi apa kelak anak-anak Saudara. Keberhasilan karir tidak sama dengan keberhasilan dalam keluarga.
Ev. Dewi Panggabean, S.Th.
July 12, 2010
Khotbah Pdt. Paul Paksoal, Minggu 11 Juli 2010
Yesus dan Anak-Anak (Markus 10:13-16)
“Sebelum ayat diatas Yesus baru saja selesai ajaran-ajaran-Yesus tentang kesucian perkawinan sebagai lembaga yang diberkati Allah dan sebagai ikatan yang tidak boleh dicemarkan.
Setelah itu ada orang tua membawa anak-anak kecil mereka ... Untuk dijamah oleh-Yesus - Mrk 10:13 (Untuk meletakkan tangan-Nya pada mereka dan mendoakan - Mat 19:13 ). Sebesar apakah anak yang dibawa oleh orang tuanya kepada Yesus:
• Markus menggunakan kata “paidia= berarti anak-anak sampai dua belas”
• Lukas menggunakan kata “brephos menunjukkan bayi - Luk 18:15
Reaksi para murid terhadap orang tua tersebut. Markus 10:13 ialah marah. Mengapa murid bersikap demikian? Mungkin murid-murid :
§ menganggap kehadiran anak akan mengganggu Yesus
§ menganggap anak bukan termasuk dalam daftar prioritas yang harus dilayani
§ menganggap pelayanan untuk anak akan mengganggu jadwal Yesus yang sudah padat.
Reaksi Yesus, menunjukkan bahwa anak-anak itu penting bagi Yesus. Reaksi tersebut ditunjukkan dengan cara:
• Memarahi murid-muridNya
• Menegor murid-murid dengan kata-kata
“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,
Jangan menghalang-halangi mereka
• Memberikan pengajaran penting bagi murid-muridnya dengan kata-kata: Anak /bayi seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.”
Bayi diizinkan menjadi model responsnya terhadap kerajaan Tuhan:
- Anak memiliki sifat kelembutan “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” dan “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” Matius 5:3, 5,
- Anak memiliki sifat kerendahan hati. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 18:3, 4)
Anak sangat terbuka terhadap hal Rohani: Menurut satu lembaga Survey Kristen : “Gallup” baru-baru ini diperoleh fakta, bahwa
Ini menunjukkan fakta, bahwa : makin muda seseorang makin mudah memberikan respons bagi Kristus, dan makin berusia seseorang makin sulit ia merespons Yesus.
Itu sebabnya memang, waktu terbaik untuk membawa anakmu kepada Kristus adalah sewaktu masih kanak-kanak, sedihnya banyak orang tua tidak menyadari hal tsb.
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
“Sebelum ayat diatas Yesus baru saja selesai ajaran-ajaran-Yesus tentang kesucian perkawinan sebagai lembaga yang diberkati Allah dan sebagai ikatan yang tidak boleh dicemarkan.
Setelah itu ada orang tua membawa anak-anak kecil mereka ... Untuk dijamah oleh-Yesus - Mrk 10:13 (Untuk meletakkan tangan-Nya pada mereka dan mendoakan - Mat 19:13 ). Sebesar apakah anak yang dibawa oleh orang tuanya kepada Yesus:
• Markus menggunakan kata “paidia= berarti anak-anak sampai dua belas”
• Lukas menggunakan kata “brephos menunjukkan bayi - Luk 18:15
Reaksi para murid terhadap orang tua tersebut. Markus 10:13 ialah marah. Mengapa murid bersikap demikian? Mungkin murid-murid :
§ menganggap kehadiran anak akan mengganggu Yesus
§ menganggap anak bukan termasuk dalam daftar prioritas yang harus dilayani
§ menganggap pelayanan untuk anak akan mengganggu jadwal Yesus yang sudah padat.
Reaksi Yesus, menunjukkan bahwa anak-anak itu penting bagi Yesus. Reaksi tersebut ditunjukkan dengan cara:
• Memarahi murid-muridNya
• Menegor murid-murid dengan kata-kata
“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,
Jangan menghalang-halangi mereka
• Memberikan pengajaran penting bagi murid-muridnya dengan kata-kata: Anak /bayi seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.”
Bayi diizinkan menjadi model responsnya terhadap kerajaan Tuhan:
- Anak memiliki sifat kelembutan “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” dan “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” Matius 5:3, 5,
- Anak memiliki sifat kerendahan hati. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 18:3, 4)
Anak sangat terbuka terhadap hal Rohani: Menurut satu lembaga Survey Kristen : “Gallup” baru-baru ini diperoleh fakta, bahwa
Ini menunjukkan fakta, bahwa : makin muda seseorang makin mudah memberikan respons bagi Kristus, dan makin berusia seseorang makin sulit ia merespons Yesus.
Itu sebabnya memang, waktu terbaik untuk membawa anakmu kepada Kristus adalah sewaktu masih kanak-kanak, sedihnya banyak orang tua tidak menyadari hal tsb.
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
July 9, 2010
Bagaimana Anda Mengenali Kehilangan Sebuah Gerakan?
Bagaimana Anda Mengenali Kehilangan Sebuah Gerakan?
Berikut adalah 5 tanda yang memberikan sebuah keyakinan pada Anda bahwa gereja Anda telah mengalami kehilangan momentum atau gerakan yang Allah ingin agar kita miliki.
* Kehilangan Kehadiran
Orang-orang berhenti untuk hadir dan mengundang orang lain. Mereka tidak merasakan semangat yang sama yang mereka rasakan ketika pertama kali mereka mulai hadir atau semangat yang berkobar-kobar ketika mereka masih muda. Sejujurnya, mereka tidak tertarik pada gereja mereka atau apa yang terjadi di sana.
* Tingkat Kehadiran
Aku mendengar banyak pengkhotbah mengatakan sesuatu seperti, "Kami sudah berjalan cukup teratur dengan 300 orang akhir-akhir ini". Mereka mengatakan seolah-olah itu adalah hal yang baik, tetapi dalam kenyataan itu adalah hal yang buruk. Mereka sudah mencapai rata-rata 300 orang untuk lima tahun terakhir. Itu bukanlah sebuah gerakan ...
* Persembahan berangsur-angsur menurun
Jika orang mulai berhenti membayar persepuluhan mereka atau berhenti memberi kepada gereja, itu berarti bahwa mereka tidak percaya kepada mereka yang melayani untuk mengelola uang atau mereka tidak memiliki visi pelayanan untuk gereja mereka. Akibatnya, mereka tidak menjadi pendukung dalam bidang finansial.
* Tidak berkumpul bersama / bersekutu bersama setelah Ibadah selesai
Setiap gereja dimana saya telah menjadi bagian didalamnya, selalu memiliki persekutuan yang indah di antara anggota dan tamu-tamu mereka setelah kebaktian itu berakhir. Sering kali orang yang mengunci gedung sampai harus memberitahu orang-orang bahwa sudah waktunya untuk pulang sehingga dia pun bisa pulang. Apakah Anda memperhatikan bahwa selama bertahun-tahun ada beberapa orang yang ingin bergegas keluar dan segera pergi, daripada tinggal untuk sementara waktu dan menikmati persekutuan dengan saudara-saudari dalam Tuhan?
* Kelompok Kaum Muda Mulai Menurun.
Kaum muda memiliki kemampuan bersaing untuk mengenali sesuatu yang nyata dari sesuatu yang tidak benar. Setidaknya dalam hal iman, dan apakah orang benar-benar mengasihi mereka atau tidak.
Apakah mereka tahu atau tidak, orang-orang muda dari generasi kita sedang mencari sosok orang tua dan teladan. Jika gereja penuh dengan kasih, perhatian, dan menjangkau orang-orang muda, kemungkinan besar akan memiliki kelompok Pemuda yang tumbuh secara eksponensial.
Diterjemahkan dari tulisan Rev. James Smith, "How Do you Identify a Loss Of Momentum?"
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
Diterjemahkan dari tulisan Rev. James Smith, "How Do you Identify a Loss Of Momentum?"
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
July 7, 2010
SURAT GEMBALA, 04 JULI 2010
Mengenal Pelayanan Anak
(Lukas 18:16)
Alkitab merupakan benang emas dari tema-tema Alkitab yang penting. Diantaranya adalah: anak-anak mempunyai peran “Sentral” Dalam Sejarah Keselamatan Allah. Sejak awal penciptaan segala sesuatu, anak merupakan bagian yang sentral dalam rencana Allah.
Kejadian 1:28 secara implisit menunjukkan betapa rencana Allah bagi masa depan ciptaanNya tergantung dari “keturunan” kedua pasangan pertama yang diciptakan Allah. Untuk tujuan inilah Allah memberkati mereka.Dengan berkat itu, Allah menginginkan dunia yang sudah baik itu dikembangkan menjadi lebih baik lagi, untuk anak-anak mereka. Dan pengembangan dunia yang sudah sungguh amat baik itu dilakukan dengan
Kejadian 1:28 secara implisit menunjukkan betapa rencana Allah bagi masa depan ciptaanNya tergantung dari “keturunan” kedua pasangan pertama yang diciptakan Allah. Untuk tujuan inilah Allah memberkati mereka.Dengan berkat itu, Allah menginginkan dunia yang sudah baik itu dikembangkan menjadi lebih baik lagi, untuk anak-anak mereka. Dan pengembangan dunia yang sudah sungguh amat baik itu dilakukan dengan
melibatkan anak, melalui “keturunan” kedua pasangan mula-mula itu.”
Kejadian 3:15 berbicara tentang “keturunan perempuan” itu. Namun dengan nuansa dan peran yang berbeda. Ayat ini menunjukkan pada satu keturunan perempuan itu, “yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki.” Yohanes 1:13 Melalui “janji keselamatan mini” tersebut kehadiran anak dalam dunia ini mempunyai dimensi soteriologis. Anak merupakan bagian dan mempunyai peran yang sentral dalam penggenapan rencana keselamatan Allah.
Berbagai contoh tentang sentralitas anak dalam penggenapan rencana keselamatan Allah dapat terlihat dalam:
Kejadian 3:15 berbicara tentang “keturunan perempuan” itu. Namun dengan nuansa dan peran yang berbeda. Ayat ini menunjukkan pada satu keturunan perempuan itu, “yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki.” Yohanes 1:13 Melalui “janji keselamatan mini” tersebut kehadiran anak dalam dunia ini mempunyai dimensi soteriologis. Anak merupakan bagian dan mempunyai peran yang sentral dalam penggenapan rencana keselamatan Allah.
Berbagai contoh tentang sentralitas anak dalam penggenapan rencana keselamatan Allah dapat terlihat dalam:
(1) Perjanjian kepada Abraham (Kej. 12:1-7, 15:1-6, 17:1-9) Allah berbicara tentang “keturunan” yang akan menjadi berkat bagi semua kaum di muka bumi.
(2) Musa “diambil” oleh Allah dari sungai Nil sewaktu masih bayi.
(3) Samuel diserahkan kepada Allah bahkan sejak sebelum dikandung (1 Samuel 1:11).
(4) Daud dipilih untuk menjadi raja Israel sewaktu ia masih muda (1 Samuel 16:11).
(5) Yohanes Pembaptis ditentukan sebagai perintis jalan bagi Kristus sejak sebelum kelahirannya (Lukas 1:13-22). Penggenapan berbagai janji Anak sebagai People Group dalam misi.
Tuhan Yesus sebagai Juruselamat sangat memperhitungkan keberadaan seorang anak yang membutuhkan keselamatan. Bahkan Ia menjadikan sifat anak-anak sebagai orang yang memiliki Kerajaan Sorga. Anak-anak perlu dilayani sebagaimana mestinya.
Tuhan Yesus sebagai Juruselamat sangat memperhitungkan keberadaan seorang anak yang membutuhkan keselamatan. Bahkan Ia menjadikan sifat anak-anak sebagai orang yang memiliki Kerajaan Sorga. Anak-anak perlu dilayani sebagaimana mestinya.
Disusun oleh: Ev. Aya Susanti, M.Th.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Last Posts
Kalender Kegiatan Gereja
Jadwal kegiatan dapat berubah sewaktu-waktu, mohon menghubungi gereja untuk informasi lebih lanjut.
Kegiatan Mingguan Gereja
Kebaktian Umum Hari Minggu
Ibadah Doa Perkauan Setiap Hari Jumat bertempat di gereja jam 14:00 WIB
I. 06:00 WIB II. 10:00 WIB III. 17:00 WIB
Ibadah Pemuda, Setiap Hari Minggu 19:30 WIB
Ibadah Remaja, Setiap Hari Rabu 19:00 WIB
Ibadah Sekolah Minggu, Setiap Hari Minggu, bertempat di:
TWA 08:00, Vila Mas Indah 08:00, Mulaksakti 08:00, Duta Harapan 08:00, Vila Indah Permai 08:00, Vila Mutiara Gading 2 08:00
Doa Subuh Setiap Hari bertempat di gereja jam 04:45 WIB
Ibadah Doa Perkauan Setiap Hari Jumat bertempat di gereja jam 14:00 WIB
Kelompok-kelompok sel, Senin-Jumat bertempat di rumah-rumah jemaat jam 19.00 WIB
Ibadah Persimas (Jadwal mohon memperhatikan pengumuman hari minggu)
Ibadah Perkaria (Jadwal mohon memperhatikan pengumuman hari minggu)
Ibadah Perkauan (Jadwal mohon memperhatikan pengumuman minggu)
Doa Perkaria Setiap Hari Sabtu bertempat di gereja jam 06:00 WIB
Latihan Paduan Suara Anak Setiap Hari Senin bertempat di gereja jam 18:30 WIB
Latihan Paduan Suara Dewasa Setiap Hari Selasa bertempat di gereja jam 20:00 WIB
Doa Perkaria Setiap Hari Sabtu bertempat di gereja jam 06:00 WIB
Latihan Paduan Suara Anak Setiap Hari Senin bertempat di gereja jam 18:30 WIB
Latihan Paduan Suara Dewasa Setiap Hari Selasa bertempat di gereja jam 20:00 WIB
Jadwal Ibadah Minggu, cabang GKII Rehobot
Kota Legenda
Dukuh Zamrud Ruko No. 19-20,
Jam 09.00 & 18.00
Pdt. Muchlis Sriyanto, S.Th.
Babelan
Jl. Merdeka Dalam V No.2
Jam 10.00
Pdt. Albinus No'e
Cikarang Baru
Jl. Puspita 12 T3/No.63. Cikarang Baru
Jam 08.00
Ev. Himawan Berlianto
Marturia
Harapan Indah Ruko EL/16
Jam 09.00 & 17.00
Pdt. Melkior Hadi, S.Th.
Gunung Putri
Ruko Blok KA I No.5, Perum Vila Nusa Indah III
Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor
Pdt.Yohanes Ndapamuri, M.Th.
Jam 10.00 & 17.00
Pos PI Vila Mutiara Gading Timur 2
Perum Mutiara gading Timur 2 Blok N2 No.32
Mustika Jaya, Bekasi
Ev. Petrus Frans, S.Th
Jam 10.00
Blog Roll
-
-
PERJUANGAN KITA SEMUA14 years ago
-
-