HATI MISI (Yohanes 3:16)
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16 TB)
Pengertian Kata
Hati = sifat (tabiat) batin manusia
Misi = 1. Pengutusan yang dikirimkan oleh suatu negara ke luar negeri untuk melakukan suatu tugas khusus di bidang diplomatic, politik, perdagangan, kesenian dan sebagainya.
2. Kegiatan menyebarkan Kabar Gembira (Injil) dan mendirikan jemaat-jemaat setempat, yang dilakukan atas dasar pengutusan sebagai kelanjutan misi Kristus.
3. Tugas yang dirasakan orang sebagai suatu kewajiban untuk melakukannya demi agama, ideology, patriotism dan sebagainya.
Hati Misi artinya: Sifat (tabiat) batin manusia dalam kesadaran penuh menerima tanggungjawab dari Allah, melakukan tugas YANG WAJIB yakni menyebarkan Kabar Gembira sebagai kelanjutan misi Kristus.
Allah telah memberikan contoh yang luar biasa tentang kualitas Hati Misi. KasihNya adalah landasan yang sangat kokoh bagi pengutusan Yesus ke dunia ini sebagai misionaris yang pertama, dengan tujuan yang khusus yaitu memungkinkan setiap orang yang PERCAYA kepadaNya memiliki kesempatan kedua untuk kembali bersekutu dengan Dia. Misi Allah merubah nasib manusia yang binasa menjadi tidak binasa. Allah memberi pengorbanan tertinggi bagi berhasilnya Misi ini.
Kita harus dapat menyimak Hati Misi dari Allah dan mengambil itu menjadi contoh dan pola dalam hidup kita ketika kita dipercayai oleh Kristus untuk melanjutkan MisiNya di dunia ini sebagaimana yang Ia katakan dalam Yohanes 20:21 “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”
Yesus telah berhasil dengan sempurna melaksanakan misi Allah di dunia ini. Pada usia 12 tahun, Dia mengatakan: ”Aku harus mengerjakan urusan BapaKu atau Aku harus ada di dalam rumah BapaKu”(Lukas 2:49) Dan 21 tahun kemudian menjelang ajalNya di kayu salib Dia berseru: ”Sudah Selesai”. Bagaikan sebuah buku ada pembuka dan penutup. Inilah model kehidupan yang dijalani dengan tujuan.
Bagaimana dengan kita? Yesus memberikan kepercayaan yang tinggi bagi kita untuk melanjutkan misiNya di dunia ini setelah Ia memberikan patron /contoh “Hati Misi”. Di satu sisi Dia diutus oleh Allah, di sisi lain Dialah Allah yang berinisiatif menyelamatkan karena kasihNya.
Sudahkah kita menerima sentuhan misiNya? Bila ya, maka adalah wajib bagi kita untuk berpikir dan bertindak seperti Kristus, karena Ia mengutus kita seperti diriNya terutus oleh Bapa. Sehingga di akhir perjalanan hidup ini kita pun dapat berkata dengan damai: “sudah selesai”, karena memang kita bekerja sebagai utusan yang professional. Misionaris Allah yang berhati misi, seperti Kristus.
Semoga, selama bulan Agustus, suara Allah bagi Misi Dunia diperdengarkan di telinga rohani kita oleh Roh Kudus, yang pada akhirnya membuat kita sadar bahwa keberadaan kita sesungguhnya sedang melanjutkan Misi Kristus di dunia ini hingga Ia datang kembali. Amin.
(Pdt. Priskila Paksoal, M.Div)