Bacaan Firman Tuhan Lukas 15 : 11-32
Judul ini sengaja diangkat setelah mengamati dari pengalaman pelayanan, bahwa masalah yang besar dan sulit di tangani dalam konseling Kristen, yaitu jika ada konflik yang melibatkan ayah dengan anggota keluarga. Mengapa konflik terasa sulit terselesaikan? Karena pengampunan adalah sesuatu yang tidak mudah.
Judul ini sengaja diangkat setelah mengamati dari pengalaman pelayanan, bahwa masalah yang besar dan sulit di tangani dalam konseling Kristen, yaitu jika ada konflik yang melibatkan ayah dengan anggota keluarga. Mengapa konflik terasa sulit terselesaikan? Karena pengampunan adalah sesuatu yang tidak mudah.
Apa yang dimaksudkan mengampuni:
- Memaafkan seseorang atau sesuatu perbuatan
- Berhenti menyalahkan atau merasa dendam terhadap suatu perbuatan atau pelaku pelaku perbuatan itu
Tujuan pengampunan:
- Untuk memulihkan atau menciptakan hubungan antara dua orang
- Mempererat kesatuan dalam tubuh Kristus
- Untuk mendemonstrasikan kepada dunia kuasa & kasih yang mengampuni dr Yesus Kristus
Seorang ayah, patut menjadi figur yang menggerakkan upaya pengampunan dalam keluarga karena hal ini akan menghadirkan kebahagiaan dalam keluarga, karena dengan mengampuni seorang ayah:
1. Akan menikmati pengampunan dari Allah (Mat 6:14)
2. Akan mewariskan sifat yang mulia bagi anak cucunya
3. Akan menikmati berkat berkat Tuhan, tanpa hambatan
4. Akan mampu menolong orang lain yang tidak mampu mengampuni
Allah adalah contoh dari ayah yang mengampuni, Lukas 15 menceritakan tentang kisah anak yang terhilang. Banyak alasan yang menyebabkan anak bunggu ini tidak layak memperoleh pengampunan dari ayahnya karena anak tsb telah melukai perasaan sang ayah dengan:
1. Menuntut haknya sebelum waktunya
2. Mengabaikan ayahnya dan pergi jauh
3. Menghabiskan harta ayahnya dengan cara yang tidak terhormat :
§ Memboroskannya dengan cara berfoya-foya
§ Memboroskan harta kekayaan dengan pelacur-pelacur,
Namun kisah ini berakhir dengan pengampunan.
Dasar pengampunan jelas : Kasih
Pernyataan sang ayah itu jelas: “Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali”.
Pengampunan sang ayah terhadap anaknya ditunjukkan:
1. Menerima anak itu dalam rangkulan kasih
2. Memberikan hal-hal yang terbaik (jubah/sepatu)
3. Mengembalikan status anak kepadanya (mengenakan cincin)
4. Menyatakan rasa sukacita (anak lembu yang tambun)
Hai Ayah! Mari kita belajar dari sang Bapa di sorga, kalau kita rindu melihat kebahagiaan hadir di tengah keluarga kita.
Pdt Paul Paksoal, M.Div.