December 30, 2010
December 12, 2010
November 9, 2010
Surat Gembala 7 Nopember 2010
Apa aktifitas dan perkembangan Yesus saat usia Remaja?
Ini pernyataan yang sulit untuk untuk dijawab! Karena informasi Alkitab yang memang menjadi yang menjadi sumber yang dapat dipercaya, tidak banyak mengungkapkan berita yang berhubungan dengan masa Remaja Yesus. Informasi masa kecilnya (kelahiranNya, dan sedikit tentang masa bayinya, sampai usia sekitar 2 tahun saaat Yesus diungsikan ke Mesir karena mau dibunuh oleh Herodes) banyak diungkapkan oleh Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Masa pelayanannya dari usia 30-33 tahun juga banyak diungkapkan oleh ke-4 Injil. Lalu bagaimana saat Yesus remaja?
Banyak cerita yang tidak memiliki dasar Alkitabiah, yang dikarang orang malah ada diantaranya sampai dibuatnya dalam bentuk Film yang menguraikan masa remaja Yesus sampai pada usia menjelang 30 tahun dan beredar hari ini!
Cerita-cerita itu diantara menceritakan bahwa :
- Yesus menghabiskan masa remajanya di daerah Tibet dan Himalaya.
- Asumsi ini bermula tatkala pada 1887 seorang wartawan perang Rusia bernama Nicolas Notovitch mengunjungi Leh, ibu kota Ladakh-suatu daerah di India utara. Dari seorang rahib Tibet ia menerima informasi adanya lontar tentang kronik kehidupan seorang suci bernama Isa yang disimpan di sebuah wihara bernama Himis.
- Cerita itu mengisahkan bahwa Yesus ke India dan belajar pada para brahmana di kota-kota suci India, dari Rajagriha sampai Benares
- Cerita lain: Yesus menghabiskan masa remajaNya dalam ikut membangun Proyek Ibukota Romawi
- Adapun zaman ketika Yesus muda itu, Herodes Antipas, anak Herodes Agung, membangun Sepforis sebagai ibu kota bergaya Romawi. Pembangunan itu menyedot ribuan buruh bangunan dari desa-desa perbukitan Nazareth. Pembangunan ibu kota itu tentu berlangsung lama 5-10 tahun. Masa muda Yesus dari remaja sampai umur 20-an tersedot disitu
Cerita diatas atau cerita sejenis ini tentu kita tidak terima karena tidak ada dasar Alkitabiahnya!
Kalau begitu dimana Yesus pada masa remaja? Baik kita mempertimbangkan tradisi Yahudi masa itu:
- Dalam “TRADISI YAHUDI “: Sejarah seorang anak digolongkan dalam 8 tahap:
- Yeled (bayi), Yonek (menyusui), Olel (lebih tua dari menyusui), gemul (disapih), Taph (mulai berjalan), Ulem (anak-anak), Na'ar (tumbuh remaja), dan bahar (usia remja 14 tahun).
- Usia 12 tahun ini dianggap penting bagi tradisi Yahudi. Sebab, seorang anak laki-laki harus melakukan upacara yang disebut Bar Mitzvah (anakHukum) di Yerusalem.
- Itu sebabnya pada usia 12 tahun anak harus dibawa ke Yerusalem dan hadir di Bait Allah dan peristiwa itulah yang diceritakan Luk 2:41-52
Informasi tentang perkembangan Yesus disimpulkan dalam Lukas 2:52 yang saya kutip dari 3 terjemahan:
TB ©Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
BIS ©Yesus makin bertambah besar dan bertambah bijaksana, serta dikasihi oleh Allah dan disukai oleh manusia.
FAYH: Yesus pun menjadi besar dan makin arif, serta dikasihi oleh Allah dan manusia.
Informasi Lukas diatas sangat penting, karena memberikan penjelasan masa remaja Yesus. Ternyata Yesus mengalami pertumbuhan yang yang mengagumkan masa remaja. Pertumbuhan yang seimbang:
- Yesus bertumbuh secara Fisik
- Yesus bertumbuh secara Intelek
- Yesus bertumbuh secara Rohani
- Yesus bertumbuh secara Sosial.
Pertumbuhan Yesus dalam masa remaja ini akan kita renungkan, Tuhan memberkati!
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
October 26, 2010
Surat Gembala - 24 Oktober 2010
GENERASI BARU – 4
CIPTAAN BARU bag - 2
Minggu lalu kita telah membahas 5 tanda dari orang yang telah diciptakan baru :
- Memiliki nilai-nilai yang baru
- Memiliki tujuan yang baru
- Memiliki sifat dan karakter yang baru
- Memiliki pikiran yang baru
- Memiliki gaya hidup yang baru
Minggu ini kita akan menyambung renungan minggu lalu: Kita akan menambahkan 3 hal yang lain yang baru dalam seseorang yang telah diciptakan baru Ketiga hal tersebut adalah:
I. MEMILIKI CARA BARU DALAM MENGENDALIKAN UCAPAN:
A. Tidak boleh hanya mengendalikan apa yang kita pikirkan, tetapi juga apa yang kita katakan
…… Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”” Mati 12:34-37,
- Ucapan harus dikendalikan, karena :
Semua ucapan yang sia-sia akan dipertanggung jawabkan
- Ucapan yang sia-sia (Yunani: argos) : gersang, tandus, malas, kosong, sia-sia
- Mat 12:36: kata sia-sia, diterjemahkan juga : kata yang tidak berguna, kata yang sembarangan
- William Backus M.Th; Ph.D , “200 Dusta Sehari, Citra Pustaka,” menulis:
“ Setiap hari, rata rata orang berbuat dosa 200 kali sebagai dampak dari ucapan yang sembrono.”
1. Menyebut nama Allah dengan sia sia - Ul 5:11
2. Menipu Amsal 10:32; 12:20
3. Bersaksi dusta, Kel 20:16
4. Fitnah, Imamat 19:16 –
5. Mencaci maki, 1 Sam 2:3 –
6. Sumpah serapah, Yak 5:12 - Imamat 19:12
7. Mengutuk, Rom 12:14
8. Kata kata kotor dan porno, Kol 3:8
9. Kata kata tajam dan pedas Maz 140:4 –
10. Gosip Yak 1:26 -
11. Menyindir Maz 12:3,4
B. Orang yang ada di dalam Kristus memiliki standar dan prinsip-prinsip baru dalam berbicara: Efesus 4:29,
C. Mereka yang ada di dalam Kristus adalah untuk berbicara dengan hikmat (Kolose 4:6).
A. Dengan Allah (II Korintus 5:18).
B. Dengan harta benda (Kis 4:32; I Timotius 6:8; Ibrani 13:5).
C. Untuk dunia (II Korintus 6:14-18, I Yohanes 2:15).III. . MEMLIKI HUBUNGAN YANG BARU DALAM KELUARGA
A. Hubungan Suami dengan isteri (Efesus 5:25; I Petrus 3:7).
B. Hubungan Istri dengan suami (Efesus 5:22; I Petrus 3:1-6).
C. Hubungan bapa dengan anak (Efesus 6:4)
D. Hubungan anak dengan orang tua (Amsal 20:11, Efesus 6:1).
E. Hubungan majikan dengan karyawan (Efesus 6:9).
F. Hubungan karyawan dengan majikan (Efesus 6:5; I Petrus 2:18-20).
Perhatihan 3 hal ini, dan tambahkan 5 hal yang sudah kita renungkan, untuk memastikan apakah saya sudah memang benar diciptakan baru, menjadi generasi baru! Tuhan tahu dan saya sendiri tahu!
Pdt Paul Paksoal, M.Div.
October 20, 2010
Surat Gembala 10 Oktober 2010
SURAT GEMBALA, MINGGU, 10 OKTOBER 2010
GENERASI BARU -2
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Menjadi generasi yang tidak serupa dengan dunia ini:
Arti tidak serupa dengan dunia: Dalam 2 terjemahan di bawah ini yaitu
- (ITB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
- (BIS) Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah--yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.
Memberi gambaran yang lebih besar lagi, pandangan dunia yang bisa kita anut, pasti akan memeras/membentuk kita menjadi seperti dunia ini yaitu menjadi :
a. SEKULER – ini adalah kata dalam bahasa Latin (dari saeculum) yang artinya “jaman”.
- Paulus memakai kata dalam bahasa Yunani untuk hal yang sama. Jangan menjadi seperti jaman ini, jangan memiliki pikiran yang disesuaikan dengan sistem dunia sehingga kamu tertarik pada hal itu.
- Tetapi kata yang kita pakai hari ini adalah menjadi sekuler yang sama halnya dengan berlawanan dengan rohani. Paulus berkata dalam ayat 1 jadilah rohani. Menyembah dalam roh tetapi juga dengan akal.
b. HUMANISME –berfokus pada hal manusiawi daripada pada Tuhan.
- Memfokuskan dan menginterpretasikan segala sesuatu berdasarkan referensi pemikiran manusia. Jangan pakai logika untuk segala sesuatu.
- Jangan bersandar pada pengertianmu sendiri. (Amsal 3:5)
c, RELATIFISME –
- pendapat bahwa segala sesuatu tidak ada yang absolut/mutlak dan segala sesuatu adalah relatif. Nilai-nilai dan standar-standar tidak ada artinya, “kebenaranmu” adalah baik untuk dirimu sama seperti “kebenaran saya” adalah baik untuk saya. Tidak ada nilai seorangpun yang lebih baik daripada nilai orang lain dan itulah sebabnya dapat dikatakan tidak ada nilai-nilai.
d. MATERIALISME – gaya hidup orang hedonis berfokus pada materi duniawi, bersenang-senang,
- hidup untuk diri sendiri dan membuatnya menjadi yang terbaik sekarang.
- Perilaku makan-minum dan menikah, besok kita mati.
Generasi baru Rohani yaitu generasi yang menolak menjadi seperti dunia ini seperti yang dikemukakan diatas
Jadilah generasi baru yang diberkati,
Pdt Paul Paksoal, M.Div.
October 5, 2010
GENERASI BARU - Surat Gembala 3 Oktober 2010
GENERASI BARU
Roma 12:1-2
Bagian Firman Tuhan dibawah Tema Generasi Baru ini, akan saya bahas dalam 2 kali khotbah:
Walaupun tema Generasi Baru, adalah tema yang yang dipersiapkan untuk anak-anak muda sehubungan dengan peringatan Sumpah Pemuda. Tetapi generasi baru juga dimaksudkan kepada mereka yang baru dalam iman kepada Tuhan.
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Roma 12:1,
Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan (korban) yang hidup:
- Persembahan atau korban dalam Perjanjian Lama dapat dikelompokkan sbb:
- Ola, yakni korban bakaran (Im.1: 1-17), sebagai lambang penderitaan sebagai hukuman karena dosa yang ditanggungkan atasnya, dengan makna membersihkan kehidupan orang yang memberi korban dalam ketaatan sebagai bau-bauan yang harum bagi Allah.
- Minkha, yakni korban sajian (Im.2:1-16; 5:11-12), sebagai rasa syukur yang diberikan demi kemauan baik sebagai pengganti keseluruhan dirinya.
- Khatta't, yakni korban penghapus dosa dan juga disebut sebagai ‘Asyam (korban penebus salah), yakni bilamana seseorang bersalah karena dianggap najis dari segi upacara agama atau berbuat dosa secara tidak sengaja (Im. 4: 2, 13, 22, 27).
- Zevakh dan Selamin, yakni korban perdamaian atau korban keselamatan berupa pernyataan syukur atau sukarela kepada Allah (Im. 7: 12; 22: 29; Bil.6: 14; 15: 3, 8).
2. Persembahan yang dituntut hari ini adalah persembahan yang hidup dan ini hanya bisa :
- Persembahan tubuh, yakni memelihara kekudusan hidup dengan menjauhkan diri dari perbuatan najis dan dosa yang tidak berkenan kepada Tuhan. Firman-Nya berkata, "Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah, aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati" (Rm. 12:1; Yak. 1: 27b). Demikian pula dinyatakan pada bagian lain, betapa pentingnya kita memelihara tubuh, "Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus?...Atau, tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu...(1Kor. 6: 13- 15). Kita diminta memelihara tubuh yang kudus sebab Allah kita itu kudus (Im. 20: 26).
- Persembahan hati dan mulut, dengan menaikkan puji-pujian dan bibir yang memuliakan Allah dengan ucapan syukur (Ibr. 13: 15; Mzm. 28: 7; 30: 4; 51: 19). Kitab Efesus menuliskan, "dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati" (Ef. 5: 19 - 20). Alkitab juga mengingatkan, dengan lidah kita memuji Tuhan (Yak. 3: 5).
- Persembahan waktu dan tenaga, dengan mengunjungi orang sakit, orang di penjara, dan memberi mereka yang haus dan tumpangan (Mat. 25: 31 - 46). Persembahan waktu dan tenaga kita berikan juga bagi kemuliaan Tuhan dengan mengunjungi dan menyatakan kasih kepada mereka yang menderita dan membutuhkan. Kitab Yakobus menuliskan, "Ibadah yang murni dan tidak bercatat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka (Yak. 1: 27a).
- Persembahan materi, berupa persembahan uang atau barang. Perjanjian Baru mengajarkan untuk menyisihkan persembahan uang setiap minggu. Inilah biasanya yang kita berikan kepada gereja untuk dikelola sesuai dengan maksud Yesus dalam mendirikan dan memperluas kerajaan-Nya (1Kor. 16: 1-2).
Ingat dengan hanya mempersembahkan tubuh yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: maka kita sedang melakukan IBADAH yang sejati! Pdt Paul Paksoal
September 13, 2010
September 11, 2010
September 4, 2010
August 12, 2010
Surat Gembala 8 Agustus 2010
Surat Gembala, 8 Agustus 2010
PERINTAH TERAKHIR PRIORITAS UTAMA
Sebelum Tuhan Yesus kembali ke Surga Dia memberikan Amanat Agung dan merupakan
perintah yang terakhir kepada murid muridNya.
Dalam keempat Injil :
- Perintah Penginjilan di muat dlm 3 Injil: Matius, Merkus & Lukas
- Perintah Penggembalaan di muat dalam Injil Yohanes
Penulis Lukas memberikan tambahan tentang Perintah Penginjilan itu dalam Kisah Rasul
Pasal 1.
Mari kita perhatikan :
I. AYAT YANG MEMUAT PERINTAH PENGINJILAN :
1. Matius 28:19-20
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.”” Matius 28:19, 20, TB.
2. Markus 16:15, “Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” Markus 16:15, 16,
3. Lukas 24:46-48, “Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus
menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam
nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan
kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
4. Kisah Para Rasul 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun
ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi.”” Kisah 1:8, TB.
II. PENJELASAN TENTANG PERINTAH TERAKHIR PENGINJILAN:
a. Perintah terakhir ini disampaikan oleh siapa? Disampaikan sendiri oleh Yesus
b. Apa yang dituntut dari perintah ini? Perintah mengharuskan kita untuk pergi
(Matius dan Markus); Menjadi saksi (Lukas dan Kisah Rasul)
c. Kemana tujuannya? · Keseluruh dunia (Markus) · Kepada segala makhluk
· Yerusalem, Yudea, Samaria sampai Ujung Bumi
d. Apa tugas yang harus dilakukan
Matius: Jadikanlah seluruh bangsa murid Kristus, Baptiskan murid Kristus dalam
nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, Ajarkan murid Kristus untuk melakukan
segala sesuatu yang diperintahkan
Markus: Beritakan Injil kepada segala makhluk
Lukas Menyaksikan: tentang kematian dan kebangkitan Kristus, tentang nama-
Nya yang menjamin pertobatan dan pengampunan dosa
e. Apa jaminan yang diberikan? PenyertaanNya senantiasa sampai kepada akhir
zaman; Yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak
percaya akan dihukum; Kita diberikan kuasa.
Ini perintah terakhir namun adalah tugas dan prioritas utama, bagi setiap orang sudah
diselamatkan dan gereja sebagai institusi!
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
PERINTAH TERAKHIR PRIORITAS UTAMA
Sebelum Tuhan Yesus kembali ke Surga Dia memberikan Amanat Agung dan merupakan
perintah yang terakhir kepada murid muridNya.
Dalam keempat Injil :
- Perintah Penginjilan di muat dlm 3 Injil: Matius, Merkus & Lukas
- Perintah Penggembalaan di muat dalam Injil Yohanes
Penulis Lukas memberikan tambahan tentang Perintah Penginjilan itu dalam Kisah Rasul
Pasal 1.
Mari kita perhatikan :
I. AYAT YANG MEMUAT PERINTAH PENGINJILAN :
1. Matius 28:19-20
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.”” Matius 28:19, 20, TB.
2. Markus 16:15, “Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” Markus 16:15, 16,
3. Lukas 24:46-48, “Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus
menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam
nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan
kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
4. Kisah Para Rasul 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun
ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi.”” Kisah 1:8, TB.
II. PENJELASAN TENTANG PERINTAH TERAKHIR PENGINJILAN:
a. Perintah terakhir ini disampaikan oleh siapa? Disampaikan sendiri oleh Yesus
b. Apa yang dituntut dari perintah ini? Perintah mengharuskan kita untuk pergi
(Matius dan Markus); Menjadi saksi (Lukas dan Kisah Rasul)
c. Kemana tujuannya? · Keseluruh dunia (Markus) · Kepada segala makhluk
· Yerusalem, Yudea, Samaria sampai Ujung Bumi
d. Apa tugas yang harus dilakukan
Matius: Jadikanlah seluruh bangsa murid Kristus, Baptiskan murid Kristus dalam
nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, Ajarkan murid Kristus untuk melakukan
segala sesuatu yang diperintahkan
Markus: Beritakan Injil kepada segala makhluk
Lukas Menyaksikan: tentang kematian dan kebangkitan Kristus, tentang nama-
Nya yang menjamin pertobatan dan pengampunan dosa
e. Apa jaminan yang diberikan? PenyertaanNya senantiasa sampai kepada akhir
zaman; Yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak
percaya akan dihukum; Kita diberikan kuasa.
Ini perintah terakhir namun adalah tugas dan prioritas utama, bagi setiap orang sudah
diselamatkan dan gereja sebagai institusi!
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
August 4, 2010
UTUSAN KRISTUS (2 KOR 5:20)
Surat Gembala, 1 Agustus 2010
UTUSAN KRISTUS (2 KOR 5:20)
“ Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu diperdamaikan dengan Allah”.
Pada hari Senin yang lalu, tepatnya tanggal 26 Juni, saya melakukan beberapa urusan mulai dari doa pagi jam 04.30-05.45 di gereja, kembali ke rumah mempersiapkan diri untuk ke Bank, karena ada beberapa transfer yang harus dilakukan, lalu langsung ke Bandara Soekarno-Hatta, karena ada lima tamu Global Mission-peserta Konferensi Asia Pasific dari Negara Philipine yang harus kami jemput untuk transit selama enam jam sebelum melanjutkan penerbangannya ke Bali pada pukul 19.20 malam. Puji Tuhan semuanya itu berjalan dengan baik.
Dalam Perjalanan pulang malam itu, ditengah jalan Tuhan menyela pikiran saya dengan kisah perwira Romawi yang dikisahkan dalam Matius 8:5-13. Dalam Matius dikisahkan bahwa 'Perwira' itu sendiri yang datang kepada Yesus untuk meminta kesembuhan bagi hambanya. Namun dalam Lukas 7:1-10 dikisahkan 'hamba-hambanya' ('suruhannya'- 'utusannya') yang datang kepada Yesus meminta kesembuhan bagi hambanya.
Nah, mana yang benar? Apakah Matius yang benar atau Lukas yang benar? Disinilah kita menemukan status dari seorang utusan. Baik Matius maupun Lukas, keduanya benar; bahwa dalam tradisi Yahudi, seorang utusan yang diberi mandat, memiliki otoritas yang sama seperti sang pemberi mandat. Utusan ini dapat berbicara seperti perkataan/pesan yang dimandatkan kepadanya dan otoritasnya sama.
Saudaraku, dalam ayat nas kita bulan ini disebutka bahwa: ”Kita adalah utusan-utusan Kristus”. Suatu gelar yang luar biasa. Namun, apakah kita menyadari betapa pentingnya dan betapa hebat kuasa yang menyertai tugas kita sebagai utusan Kristus.
Sepanjang bulan Agustus kita akan terus mendengar uraian firman tentang “Utusan Kristus”. Marilah siapkan diri kita, dan usahakan jangan pernah tidak datang dalam ibadah minggu atau pun Kelompok sel. Dan…..jangan lupa terus memuridkan saudara-saudara kita dengan pemuridan One-to- one, karena pasti hasilnya dan Allah gembira melihat ketaatan kita anak-anakNya. Firman Tuhan: ”Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada Tuhan” (Amsal 16:20). Amin.
(Pdt. Priskila Paksoal, M.Div)
July 27, 2010
Surat Gembala, 25 Juli 2010
JAMAHAN SANG JURU SELAMAT
“Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka;
akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu,
Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan
menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Allah.” Markus 10:13, 14, TB.
Orang tua yang membawa anak-anaknya untuk bertemu dengan Yesus ini luar biasa,
Tidak ada penjelasan berapa orang tua yang membawa anak-anaknya dan juga tidak
jelas berapa anak yang di bawa kepada Yesus!
Usianya: Markus gunakan kata “paidia= berarti anak sampai 12 thn, Lukas gunakan
kata “brephos = bayi - Luk 18:15
Cita-cita orang tuanya hanya satu : YESUS menjamah anak-anak. Pertanyaan yang perlu
dipertanyaan ialah!
1. Siapa saja yang pernah di jamah oleh Yesus?
Mar 8: Anak-anak yang dibawa oleh orang tuanya: “Lalu orang membawa anak-
anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka;
Mat 8: Seorang kusta yang datang sendiri kepada Yesus: Setelah Yesus
turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka
datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia
dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus
mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu.
Mat 20, Dua orang buta: “Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan
mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud,
kasihanilah kami!” Matius 20:30 Jawab mereka: “Tuhan, supaya mata kami dapat
melihat.” Matius 20:33 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia
menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.”
Mat 20:34,
Luk 22:51 Telinga orang yang terlepas akibat dari diparangi oleh murid Yesus“
Tetapi Yesus berkata: “Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan
menyembuhkannya.” Luk 22:51
2. Apa persyaratan bagi mereka yang yang dijamah Yesus?
· Iman dari orang yang bertemu dengan Yesus
· Iman dari orang yang membawanya kepada Yesus
· Untuk memebenarkan Firman Tuhan
3. Apa akibat bagi mereka yang sudah dijamah?
· Diberkati (Mar 8)
· Disembuhkan (Mat 8)
· Dipulihkan (Luk 20)
Pdt. Paul Paksoal, M.Div
“Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka;
akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu,
Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan
menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Allah.” Markus 10:13, 14, TB.
Orang tua yang membawa anak-anaknya untuk bertemu dengan Yesus ini luar biasa,
Tidak ada penjelasan berapa orang tua yang membawa anak-anaknya dan juga tidak
jelas berapa anak yang di bawa kepada Yesus!
Usianya: Markus gunakan kata “paidia= berarti anak sampai 12 thn, Lukas gunakan
kata “brephos = bayi - Luk 18:15
Cita-cita orang tuanya hanya satu : YESUS menjamah anak-anak. Pertanyaan yang perlu
dipertanyaan ialah!
1. Siapa saja yang pernah di jamah oleh Yesus?
Mar 8: Anak-anak yang dibawa oleh orang tuanya: “Lalu orang membawa anak-
anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka;
Mat 8: Seorang kusta yang datang sendiri kepada Yesus: Setelah Yesus
turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka
datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia
dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus
mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu.
Mat 20, Dua orang buta: “Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan
mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud,
kasihanilah kami!” Matius 20:30 Jawab mereka: “Tuhan, supaya mata kami dapat
melihat.” Matius 20:33 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia
menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.”
Mat 20:34,
Luk 22:51 Telinga orang yang terlepas akibat dari diparangi oleh murid Yesus“
Tetapi Yesus berkata: “Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan
menyembuhkannya.” Luk 22:51
2. Apa persyaratan bagi mereka yang yang dijamah Yesus?
· Iman dari orang yang bertemu dengan Yesus
· Iman dari orang yang membawanya kepada Yesus
· Untuk memebenarkan Firman Tuhan
3. Apa akibat bagi mereka yang sudah dijamah?
· Diberkati (Mar 8)
· Disembuhkan (Mat 8)
· Dipulihkan (Luk 20)
Pdt. Paul Paksoal, M.Div
July 18, 2010
Khotbah Ibadah Minggu 18 Juli 2010, "Belajar Dari Pengalaman Tokoh Alkitab"
Surat Gembala, 18 Juli 2010
Belajar Dari Pengalaman Tokoh Alkitab
(Ulangan 6:4-7)
Dalam minggu ini kita akan belajar dari 2 pengalaman tokoh di Alkitab
1. Tokoh yang berhasil, supaya kita dapat mengetahui rahasia
keberhasilannya.
2. Tokoh yang gagal, supaya kita jangan ikut gagal
Contoh tokoh yang berhasil dalam mendidik anaknya: Hana dan Elkana, figur orangtua yang menjadi model orangtua berhasil.
Buktinya:
1. Samuel sejak masa anak-anak sudah dipakai Tuhan
2. Samuel hidup kudus, semakin besar ia semakin disukai Tuhan dan
manusia.
3. Samuel menjadi Nabi dan Hakim bagi bangsa Israel
Jadi sejak masa anak-anak sampai seumur hidupnya, Samuel tetap melayani Tuhan.
Rahasianya:
1. Hana seorang ibu yang saleh dan rajin berdoa
2. Hana adalah orangtua ya memiliki pandangan yang benar tentang anak, ia
memandang anaknya sebagai karunia dari Tuhan dan selalu mendukung Samuel.
Pandangan orangtua terhadap anaknya pasti berdampak pada bagaimana orangtua tersebut memperlakukan anaknya.
Beberapa pandangan yang keliru tentang anak:
1. Anak tidak membutuhkan hal rohani
2. Anak tidak tahu apa-apa
3. Anak dianggap tidak punya cita-cita
Contoh kedua: Tokoh yang gagal dalam mendidik anaknya:
Kehidupan Raja Daud secara karir berhasil tetapi secara keluarga ia adalah ayah yang gagal dalam mendidik anaknya.
Kegagalan Daud:
1. Daud gagal menjadi orangtua yang bermoral ditengah keluarga, Daud melakukan
dosa perzinahan dan pembunuhan, akibatnya: anak-anaknya meneladani perbuatan
jahatnya: Amnon anak pertamanya melakukan dosa percabulan, Absalom anak
ketiganya melakukan dosa percabulan, pembunuhan dan pemberontakan, dan Adonia
anak keempatnya melakukan dosa pemberontakan dimasa tuanya.
2. Daud gagal memberi contoh untuk penyelesaian masalah dengan benar. Daud
membunuh Uria untuk menyelesaikan masalah perzinahannya dgn istri Uria,
akibatnya: Absalom membunuh Amnon untuk menyelsaikan masalah percabulan
Amnon terhadap Tamar, ia belajar dari sifat ayahnya, Daud.
3. Daud gagal menasehati anak-anaknya, akibatnya: sampai masa tuanya anak-anaknya
masih memberontak.
Catatan: Karakter Saudara sebagai orangtua akan menentukan akan menjadi apa kelak anak-anak Saudara. Keberhasilan karir tidak sama dengan keberhasilan dalam keluarga.
Ev. Dewi Panggabean, S.Th.
Belajar Dari Pengalaman Tokoh Alkitab
(Ulangan 6:4-7)
Dalam minggu ini kita akan belajar dari 2 pengalaman tokoh di Alkitab
1. Tokoh yang berhasil, supaya kita dapat mengetahui rahasia
keberhasilannya.
2. Tokoh yang gagal, supaya kita jangan ikut gagal
Contoh tokoh yang berhasil dalam mendidik anaknya: Hana dan Elkana, figur orangtua yang menjadi model orangtua berhasil.
Buktinya:
1. Samuel sejak masa anak-anak sudah dipakai Tuhan
2. Samuel hidup kudus, semakin besar ia semakin disukai Tuhan dan
manusia.
3. Samuel menjadi Nabi dan Hakim bagi bangsa Israel
Jadi sejak masa anak-anak sampai seumur hidupnya, Samuel tetap melayani Tuhan.
Rahasianya:
1. Hana seorang ibu yang saleh dan rajin berdoa
2. Hana adalah orangtua ya memiliki pandangan yang benar tentang anak, ia
memandang anaknya sebagai karunia dari Tuhan dan selalu mendukung Samuel.
Pandangan orangtua terhadap anaknya pasti berdampak pada bagaimana orangtua tersebut memperlakukan anaknya.
Beberapa pandangan yang keliru tentang anak:
1. Anak tidak membutuhkan hal rohani
2. Anak tidak tahu apa-apa
3. Anak dianggap tidak punya cita-cita
Contoh kedua: Tokoh yang gagal dalam mendidik anaknya:
Kehidupan Raja Daud secara karir berhasil tetapi secara keluarga ia adalah ayah yang gagal dalam mendidik anaknya.
Kegagalan Daud:
1. Daud gagal menjadi orangtua yang bermoral ditengah keluarga, Daud melakukan
dosa perzinahan dan pembunuhan, akibatnya: anak-anaknya meneladani perbuatan
jahatnya: Amnon anak pertamanya melakukan dosa percabulan, Absalom anak
ketiganya melakukan dosa percabulan, pembunuhan dan pemberontakan, dan Adonia
anak keempatnya melakukan dosa pemberontakan dimasa tuanya.
2. Daud gagal memberi contoh untuk penyelesaian masalah dengan benar. Daud
membunuh Uria untuk menyelesaikan masalah perzinahannya dgn istri Uria,
akibatnya: Absalom membunuh Amnon untuk menyelsaikan masalah percabulan
Amnon terhadap Tamar, ia belajar dari sifat ayahnya, Daud.
3. Daud gagal menasehati anak-anaknya, akibatnya: sampai masa tuanya anak-anaknya
masih memberontak.
Catatan: Karakter Saudara sebagai orangtua akan menentukan akan menjadi apa kelak anak-anak Saudara. Keberhasilan karir tidak sama dengan keberhasilan dalam keluarga.
Ev. Dewi Panggabean, S.Th.
July 12, 2010
Khotbah Pdt. Paul Paksoal, Minggu 11 Juli 2010
Yesus dan Anak-Anak (Markus 10:13-16)
“Sebelum ayat diatas Yesus baru saja selesai ajaran-ajaran-Yesus tentang kesucian perkawinan sebagai lembaga yang diberkati Allah dan sebagai ikatan yang tidak boleh dicemarkan.
Setelah itu ada orang tua membawa anak-anak kecil mereka ... Untuk dijamah oleh-Yesus - Mrk 10:13 (Untuk meletakkan tangan-Nya pada mereka dan mendoakan - Mat 19:13 ). Sebesar apakah anak yang dibawa oleh orang tuanya kepada Yesus:
• Markus menggunakan kata “paidia= berarti anak-anak sampai dua belas”
• Lukas menggunakan kata “brephos menunjukkan bayi - Luk 18:15
Reaksi para murid terhadap orang tua tersebut. Markus 10:13 ialah marah. Mengapa murid bersikap demikian? Mungkin murid-murid :
§ menganggap kehadiran anak akan mengganggu Yesus
§ menganggap anak bukan termasuk dalam daftar prioritas yang harus dilayani
§ menganggap pelayanan untuk anak akan mengganggu jadwal Yesus yang sudah padat.
Reaksi Yesus, menunjukkan bahwa anak-anak itu penting bagi Yesus. Reaksi tersebut ditunjukkan dengan cara:
• Memarahi murid-muridNya
• Menegor murid-murid dengan kata-kata
“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,
Jangan menghalang-halangi mereka
• Memberikan pengajaran penting bagi murid-muridnya dengan kata-kata: Anak /bayi seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.”
Bayi diizinkan menjadi model responsnya terhadap kerajaan Tuhan:
- Anak memiliki sifat kelembutan “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” dan “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” Matius 5:3, 5,
- Anak memiliki sifat kerendahan hati. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 18:3, 4)
Anak sangat terbuka terhadap hal Rohani: Menurut satu lembaga Survey Kristen : “Gallup” baru-baru ini diperoleh fakta, bahwa
Ini menunjukkan fakta, bahwa : makin muda seseorang makin mudah memberikan respons bagi Kristus, dan makin berusia seseorang makin sulit ia merespons Yesus.
Itu sebabnya memang, waktu terbaik untuk membawa anakmu kepada Kristus adalah sewaktu masih kanak-kanak, sedihnya banyak orang tua tidak menyadari hal tsb.
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
“Sebelum ayat diatas Yesus baru saja selesai ajaran-ajaran-Yesus tentang kesucian perkawinan sebagai lembaga yang diberkati Allah dan sebagai ikatan yang tidak boleh dicemarkan.
Setelah itu ada orang tua membawa anak-anak kecil mereka ... Untuk dijamah oleh-Yesus - Mrk 10:13 (Untuk meletakkan tangan-Nya pada mereka dan mendoakan - Mat 19:13 ). Sebesar apakah anak yang dibawa oleh orang tuanya kepada Yesus:
• Markus menggunakan kata “paidia= berarti anak-anak sampai dua belas”
• Lukas menggunakan kata “brephos menunjukkan bayi - Luk 18:15
Reaksi para murid terhadap orang tua tersebut. Markus 10:13 ialah marah. Mengapa murid bersikap demikian? Mungkin murid-murid :
§ menganggap kehadiran anak akan mengganggu Yesus
§ menganggap anak bukan termasuk dalam daftar prioritas yang harus dilayani
§ menganggap pelayanan untuk anak akan mengganggu jadwal Yesus yang sudah padat.
Reaksi Yesus, menunjukkan bahwa anak-anak itu penting bagi Yesus. Reaksi tersebut ditunjukkan dengan cara:
• Memarahi murid-muridNya
• Menegor murid-murid dengan kata-kata
“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,
Jangan menghalang-halangi mereka
• Memberikan pengajaran penting bagi murid-muridnya dengan kata-kata: Anak /bayi seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.”
Bayi diizinkan menjadi model responsnya terhadap kerajaan Tuhan:
- Anak memiliki sifat kelembutan “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” dan “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” Matius 5:3, 5,
- Anak memiliki sifat kerendahan hati. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 18:3, 4)
Anak sangat terbuka terhadap hal Rohani: Menurut satu lembaga Survey Kristen : “Gallup” baru-baru ini diperoleh fakta, bahwa
Ini menunjukkan fakta, bahwa : makin muda seseorang makin mudah memberikan respons bagi Kristus, dan makin berusia seseorang makin sulit ia merespons Yesus.
Itu sebabnya memang, waktu terbaik untuk membawa anakmu kepada Kristus adalah sewaktu masih kanak-kanak, sedihnya banyak orang tua tidak menyadari hal tsb.
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
July 9, 2010
Bagaimana Anda Mengenali Kehilangan Sebuah Gerakan?
Bagaimana Anda Mengenali Kehilangan Sebuah Gerakan?
Berikut adalah 5 tanda yang memberikan sebuah keyakinan pada Anda bahwa gereja Anda telah mengalami kehilangan momentum atau gerakan yang Allah ingin agar kita miliki.
* Kehilangan Kehadiran
Orang-orang berhenti untuk hadir dan mengundang orang lain. Mereka tidak merasakan semangat yang sama yang mereka rasakan ketika pertama kali mereka mulai hadir atau semangat yang berkobar-kobar ketika mereka masih muda. Sejujurnya, mereka tidak tertarik pada gereja mereka atau apa yang terjadi di sana.
* Tingkat Kehadiran
Aku mendengar banyak pengkhotbah mengatakan sesuatu seperti, "Kami sudah berjalan cukup teratur dengan 300 orang akhir-akhir ini". Mereka mengatakan seolah-olah itu adalah hal yang baik, tetapi dalam kenyataan itu adalah hal yang buruk. Mereka sudah mencapai rata-rata 300 orang untuk lima tahun terakhir. Itu bukanlah sebuah gerakan ...
* Persembahan berangsur-angsur menurun
Jika orang mulai berhenti membayar persepuluhan mereka atau berhenti memberi kepada gereja, itu berarti bahwa mereka tidak percaya kepada mereka yang melayani untuk mengelola uang atau mereka tidak memiliki visi pelayanan untuk gereja mereka. Akibatnya, mereka tidak menjadi pendukung dalam bidang finansial.
* Tidak berkumpul bersama / bersekutu bersama setelah Ibadah selesai
Setiap gereja dimana saya telah menjadi bagian didalamnya, selalu memiliki persekutuan yang indah di antara anggota dan tamu-tamu mereka setelah kebaktian itu berakhir. Sering kali orang yang mengunci gedung sampai harus memberitahu orang-orang bahwa sudah waktunya untuk pulang sehingga dia pun bisa pulang. Apakah Anda memperhatikan bahwa selama bertahun-tahun ada beberapa orang yang ingin bergegas keluar dan segera pergi, daripada tinggal untuk sementara waktu dan menikmati persekutuan dengan saudara-saudari dalam Tuhan?
* Kelompok Kaum Muda Mulai Menurun.
Kaum muda memiliki kemampuan bersaing untuk mengenali sesuatu yang nyata dari sesuatu yang tidak benar. Setidaknya dalam hal iman, dan apakah orang benar-benar mengasihi mereka atau tidak.
Apakah mereka tahu atau tidak, orang-orang muda dari generasi kita sedang mencari sosok orang tua dan teladan. Jika gereja penuh dengan kasih, perhatian, dan menjangkau orang-orang muda, kemungkinan besar akan memiliki kelompok Pemuda yang tumbuh secara eksponensial.
Diterjemahkan dari tulisan Rev. James Smith, "How Do you Identify a Loss Of Momentum?"
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
Diterjemahkan dari tulisan Rev. James Smith, "How Do you Identify a Loss Of Momentum?"
Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
July 7, 2010
SURAT GEMBALA, 04 JULI 2010
Mengenal Pelayanan Anak
(Lukas 18:16)
Alkitab merupakan benang emas dari tema-tema Alkitab yang penting. Diantaranya adalah: anak-anak mempunyai peran “Sentral” Dalam Sejarah Keselamatan Allah. Sejak awal penciptaan segala sesuatu, anak merupakan bagian yang sentral dalam rencana Allah.
Kejadian 1:28 secara implisit menunjukkan betapa rencana Allah bagi masa depan ciptaanNya tergantung dari “keturunan” kedua pasangan pertama yang diciptakan Allah. Untuk tujuan inilah Allah memberkati mereka.Dengan berkat itu, Allah menginginkan dunia yang sudah baik itu dikembangkan menjadi lebih baik lagi, untuk anak-anak mereka. Dan pengembangan dunia yang sudah sungguh amat baik itu dilakukan dengan
Kejadian 1:28 secara implisit menunjukkan betapa rencana Allah bagi masa depan ciptaanNya tergantung dari “keturunan” kedua pasangan pertama yang diciptakan Allah. Untuk tujuan inilah Allah memberkati mereka.Dengan berkat itu, Allah menginginkan dunia yang sudah baik itu dikembangkan menjadi lebih baik lagi, untuk anak-anak mereka. Dan pengembangan dunia yang sudah sungguh amat baik itu dilakukan dengan
melibatkan anak, melalui “keturunan” kedua pasangan mula-mula itu.”
Kejadian 3:15 berbicara tentang “keturunan perempuan” itu. Namun dengan nuansa dan peran yang berbeda. Ayat ini menunjukkan pada satu keturunan perempuan itu, “yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki.” Yohanes 1:13 Melalui “janji keselamatan mini” tersebut kehadiran anak dalam dunia ini mempunyai dimensi soteriologis. Anak merupakan bagian dan mempunyai peran yang sentral dalam penggenapan rencana keselamatan Allah.
Berbagai contoh tentang sentralitas anak dalam penggenapan rencana keselamatan Allah dapat terlihat dalam:
Kejadian 3:15 berbicara tentang “keturunan perempuan” itu. Namun dengan nuansa dan peran yang berbeda. Ayat ini menunjukkan pada satu keturunan perempuan itu, “yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki.” Yohanes 1:13 Melalui “janji keselamatan mini” tersebut kehadiran anak dalam dunia ini mempunyai dimensi soteriologis. Anak merupakan bagian dan mempunyai peran yang sentral dalam penggenapan rencana keselamatan Allah.
Berbagai contoh tentang sentralitas anak dalam penggenapan rencana keselamatan Allah dapat terlihat dalam:
(1) Perjanjian kepada Abraham (Kej. 12:1-7, 15:1-6, 17:1-9) Allah berbicara tentang “keturunan” yang akan menjadi berkat bagi semua kaum di muka bumi.
(2) Musa “diambil” oleh Allah dari sungai Nil sewaktu masih bayi.
(3) Samuel diserahkan kepada Allah bahkan sejak sebelum dikandung (1 Samuel 1:11).
(4) Daud dipilih untuk menjadi raja Israel sewaktu ia masih muda (1 Samuel 16:11).
(5) Yohanes Pembaptis ditentukan sebagai perintis jalan bagi Kristus sejak sebelum kelahirannya (Lukas 1:13-22). Penggenapan berbagai janji Anak sebagai People Group dalam misi.
Tuhan Yesus sebagai Juruselamat sangat memperhitungkan keberadaan seorang anak yang membutuhkan keselamatan. Bahkan Ia menjadikan sifat anak-anak sebagai orang yang memiliki Kerajaan Sorga. Anak-anak perlu dilayani sebagaimana mestinya.
Tuhan Yesus sebagai Juruselamat sangat memperhitungkan keberadaan seorang anak yang membutuhkan keselamatan. Bahkan Ia menjadikan sifat anak-anak sebagai orang yang memiliki Kerajaan Sorga. Anak-anak perlu dilayani sebagaimana mestinya.
Disusun oleh: Ev. Aya Susanti, M.Th.
June 30, 2010
Catatan Khotbah Minggu, 27Juni 2010
PAULUS:
Pribadi yang Menjadikan Kristus Tujuan Hidupnya
(Filipi 1:21)
Dalam tiga minggu ini kita secara berturut sudah belajar tentang Rasul Petrus, Diaken Filipus dan seorang murid yang bernama Yusuf alias Barnabas. Saya percaya kita sudah menimba berkat dan pelajaran rohani yang bernilai kekal dari pengalaman mereka melayani Tuhan. Saat ini kita akan belajar tentang Rasul Paulus, seorang pribadi yang begitu menonjol dalam Perjanjian Baru. Banyak pelajaran yang dapat kita petik darinya, kali ini saya ajak saudara untuk melihat 3 hal darinya yaitu: Pertobatan, Pelayanannya dan Prinsip Hidupnya.
I. Pertobatan Paulus
Pertobatannya terjadi saat perjalanannya ke Damsyik. Dilayani oleh Yesus langsung, kemudian Ananias diutus melayani dan membaptisnya (Kis 9:3-6; 10-18). Pertobatan Paulus ini dikemudian hari menggemparkan Yerusalem (Kis 21:27-31).
II. Pelayanan Paulus
a. Firman Tuhan kepada Ananias bahwa pelayanan Paulus meliputi: bangsanya sendiri
(Israel), lintas bangsa-bangsa, dan lintas strata sosial/kepada raja-raja dalam Kis
9:15.
b. Pelayanan kepada bangsa Israel (Kis 13:5, 16)
c. Pelayanan kepada Gubernur (Kis 13:7,12)
d. Pelayanan kepada wali negeri Kaisarea (Feliks & Festus) Kis 23:25, Raja Agripa -
Kis 26:32).
e. Pelayanan Paulus ditandai oleh tanda dan mujizat (Kis 19:11-12)
III. Prinsip Hidup Paulus
a. Kristus prioritas dalam hidupnya (Fil 1:21)
b. Taat total kepada Allah (Kis 26:19)
c. Berkomitmen untuk mengenal Kristus (Fil 3:10)
d. Rela menderita bagi Kristus (Fil 1:29-30)
e. Bekerja memberi buah (Fil 1:22)
f. Memelihara kekudusan hidup (1 Tes 4:3)
Inilah sebagian kecil dari kehidupan Paulus yang dapat kita pelajari. Kiranya setiap kita hidup dalam pertobatan, menjaga hubungan yang kudus dengan Tuhan dan siap sedia melayani Tuhan. Tuhan Yesus gembala gereja memberkati kita.
Disusun oleh: Ev. Asikin Adzian, S.Th.
Pribadi yang Menjadikan Kristus Tujuan Hidupnya
(Filipi 1:21)
Dalam tiga minggu ini kita secara berturut sudah belajar tentang Rasul Petrus, Diaken Filipus dan seorang murid yang bernama Yusuf alias Barnabas. Saya percaya kita sudah menimba berkat dan pelajaran rohani yang bernilai kekal dari pengalaman mereka melayani Tuhan. Saat ini kita akan belajar tentang Rasul Paulus, seorang pribadi yang begitu menonjol dalam Perjanjian Baru. Banyak pelajaran yang dapat kita petik darinya, kali ini saya ajak saudara untuk melihat 3 hal darinya yaitu: Pertobatan, Pelayanannya dan Prinsip Hidupnya.
I. Pertobatan Paulus
Pertobatannya terjadi saat perjalanannya ke Damsyik. Dilayani oleh Yesus langsung, kemudian Ananias diutus melayani dan membaptisnya (Kis 9:3-6; 10-18). Pertobatan Paulus ini dikemudian hari menggemparkan Yerusalem (Kis 21:27-31).
II. Pelayanan Paulus
a. Firman Tuhan kepada Ananias bahwa pelayanan Paulus meliputi: bangsanya sendiri
(Israel), lintas bangsa-bangsa, dan lintas strata sosial/kepada raja-raja dalam Kis
9:15.
b. Pelayanan kepada bangsa Israel (Kis 13:5, 16)
c. Pelayanan kepada Gubernur (Kis 13:7,12)
d. Pelayanan kepada wali negeri Kaisarea (Feliks & Festus) Kis 23:25, Raja Agripa -
Kis 26:32).
e. Pelayanan Paulus ditandai oleh tanda dan mujizat (Kis 19:11-12)
III. Prinsip Hidup Paulus
a. Kristus prioritas dalam hidupnya (Fil 1:21)
b. Taat total kepada Allah (Kis 26:19)
c. Berkomitmen untuk mengenal Kristus (Fil 3:10)
d. Rela menderita bagi Kristus (Fil 1:29-30)
e. Bekerja memberi buah (Fil 1:22)
f. Memelihara kekudusan hidup (1 Tes 4:3)
Inilah sebagian kecil dari kehidupan Paulus yang dapat kita pelajari. Kiranya setiap kita hidup dalam pertobatan, menjaga hubungan yang kudus dengan Tuhan dan siap sedia melayani Tuhan. Tuhan Yesus gembala gereja memberkati kita.
Disusun oleh: Ev. Asikin Adzian, S.Th.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Last Posts
Kalender Kegiatan Gereja
Jadwal kegiatan dapat berubah sewaktu-waktu, mohon menghubungi gereja untuk informasi lebih lanjut.
Kegiatan Mingguan Gereja
Kebaktian Umum Hari Minggu
Ibadah Doa Perkauan Setiap Hari Jumat bertempat di gereja jam 14:00 WIB
I. 06:00 WIB II. 10:00 WIB III. 17:00 WIB
Ibadah Pemuda, Setiap Hari Minggu 19:30 WIB
Ibadah Remaja, Setiap Hari Rabu 19:00 WIB
Ibadah Sekolah Minggu, Setiap Hari Minggu, bertempat di:
TWA 08:00, Vila Mas Indah 08:00, Mulaksakti 08:00, Duta Harapan 08:00, Vila Indah Permai 08:00, Vila Mutiara Gading 2 08:00
Doa Subuh Setiap Hari bertempat di gereja jam 04:45 WIB
Ibadah Doa Perkauan Setiap Hari Jumat bertempat di gereja jam 14:00 WIB
Kelompok-kelompok sel, Senin-Jumat bertempat di rumah-rumah jemaat jam 19.00 WIB
Ibadah Persimas (Jadwal mohon memperhatikan pengumuman hari minggu)
Ibadah Perkaria (Jadwal mohon memperhatikan pengumuman hari minggu)
Ibadah Perkauan (Jadwal mohon memperhatikan pengumuman minggu)
Doa Perkaria Setiap Hari Sabtu bertempat di gereja jam 06:00 WIB
Latihan Paduan Suara Anak Setiap Hari Senin bertempat di gereja jam 18:30 WIB
Latihan Paduan Suara Dewasa Setiap Hari Selasa bertempat di gereja jam 20:00 WIB
Doa Perkaria Setiap Hari Sabtu bertempat di gereja jam 06:00 WIB
Latihan Paduan Suara Anak Setiap Hari Senin bertempat di gereja jam 18:30 WIB
Latihan Paduan Suara Dewasa Setiap Hari Selasa bertempat di gereja jam 20:00 WIB
Jadwal Ibadah Minggu, cabang GKII Rehobot
Kota Legenda
Dukuh Zamrud Ruko No. 19-20,
Jam 09.00 & 18.00
Pdt. Muchlis Sriyanto, S.Th.
Babelan
Jl. Merdeka Dalam V No.2
Jam 10.00
Pdt. Albinus No'e
Cikarang Baru
Jl. Puspita 12 T3/No.63. Cikarang Baru
Jam 08.00
Ev. Himawan Berlianto
Marturia
Harapan Indah Ruko EL/16
Jam 09.00 & 17.00
Pdt. Melkior Hadi, S.Th.
Gunung Putri
Ruko Blok KA I No.5, Perum Vila Nusa Indah III
Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor
Pdt.Yohanes Ndapamuri, M.Th.
Jam 10.00 & 17.00
Pos PI Vila Mutiara Gading Timur 2
Perum Mutiara gading Timur 2 Blok N2 No.32
Mustika Jaya, Bekasi
Ev. Petrus Frans, S.Th
Jam 10.00
Blog Roll
-
-
PERJUANGAN KITA SEMUA14 years ago
-
-