Kasih yang sejati bersumber dari Allah, kasih itu yang digambarkan oleh Paulus dalam Ef 3, sebagai kasih yang sangat luas. Dalam 1 Kor 13: Rasul Paulus juga menjelaskan betapa besarnya kasih itu, karena tanpa kasih itu Karunia, pengorbanan, dan pelayanan kita sia-sia. Dalam 1 Yoh 4, Rasul Yohanes menjelaskan tentang kemuliaan kasih sejati itu. Apa kemuliaan dari kasih itu?
1. KASIH MEMBUAT KITA MENGASIHI SESAMA (AYAT 11-12).
“Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.” (1 Yohanes 4:11). Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.” (1 Yohanes 4:12).
Jika Allah mengasihi kita sampai mengutus Anak-Nya yang tunggal, maka haruslah (kewajiban moral) kita sebagai umatNya juga harus saling-mengasihi. Ini mempunyai akibat.
Sumber kasih kita kepada sesama ialah kasih ilahi yang dinampakkan dalam pekerjaan pendamaian Kristus.
2. KASIH MEMBUAT KITA MENGETAHUI BAHWA ALLAH TINGGAL DI DALAM KITA (AY13-16).
“1 Yoh 4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.”
Ayat 13.Karena kita tidak dapat melihat Allah. Dia telah memberikan bukti kehadiran-Nya bersama kita melalui Roh-Nya yang tinggal dalam kita. Yohanes sudah mengatakan bahwa 'oleh Roh' kita mengetahui bahwa 'Allah ada di dalam kita' (1 Yohanes 3:24). “Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.” (1 Yohanes 3:24)
3. KASIH : MEMBUAT KITA MEMILIKI KEBERANIAN PADA HARI PENGHAKIMAN (AYAT 17).
“Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.” 1 Yohanes 4:17, TB.
Keberanian untuk hari penghakiman, dan itu adalah titik puncak dalam kepercayaan. Pada hari penghakiman Sang Hakim mengenal semuanya itu. Sebagaimana Dia demikian pula kita. Kasih Allah sempurna di dalam kita. Yang dimaksudkan ialah kasih Allah yang dihasilkan di dalam kita ketika melahirkan kita secara rohani dan menempatkan Roh-Nya di dalam kita.
4. KASIH MENGUSIR KETAKUTAN (4: 18).
“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” 1 Yohanes 4:18,
Pemahaman akan kasih Allah berdampak pada keberanian kita untuk berdiri dihadapan-Nya pada hari penghakiman (ayat 17).
Sebaliknya, takut akan hari penghakiman dikarenakan tidak mengenal kasih Allah, sehingga ketika orang berdosa pada saat nanti berhadapan muka dengan Sang Hakim yang adil, dia ketakutan bukan main.
5. KASIH MEMBUKTIKAN KESUNGGUHAN PENGAKUAN KITA (AYAT 19-21).
“Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” 1 Yoh 4:19
Kasih kita kepada Allah merupakan suatu balasan terhadap kasih-Nya. Namun yang dikatakan Yohanes bukanlah ini (saja) melainkan lebih, perihal kita mengasihi dalam arti kasih yang khas Kristiani; suatu kasih yang juga mencakup kepada orang-orang yang tidak layak, yang Tuhan Yesus telah ajark