SEORANG JANDA YANG TAHU MENGGUNAKAN UANGNYA
DAN
SEORANG PEREMPUAN PEDAGANG yang MEMBERI ALLAH TEMPAT yang UTAMA
Pada bulan April ini, bangsa kita merayakan kebangkitan kaum perempuan melalui seorang tokoh perempuan yang bernama Raden Ajeng Kartini. Melalui Perjuangan Kartini Kaum perempuan Indonesia dapat memiliki kedudukan yang setara dengan Pria. Melalui Perjuangan R.A. Kartini, kaum perempuan dapat keluar dari kegelapan buta huruf, yang hanya tinggal di dapur dan melayani kebutuhan pria; sekarang dapat bersekolah-melek huruf, melek pengetahuan bahkan dapat merintis karir disamping tugas utamanya di dalam rumah. Kaum perempuan harus berterima kasih atas jasa ibu Kartini yang tidak kecil nilainya hingga kini.
Sebagai perempuan kristiani, banyak tokoh perempuan dalam Alkitab yang dapat menjadi teladan bagi kita untuk menjadi pribadi yang berguna bagi keluarga, gereja, masyarakat dan dunia. Allah tidak menempatkan kaum perempuan sebagai golongan kelas dua dihadapanNya. Namun sejak awal, Ia memberikan sebutan sebagai:”Penolong”.1 Kor 11:11 Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan. Kedua-duanya saling membutuhkan. Yesus menghargai perempuan sama seperti Ia menghargai laki-laki. Bahkan perempuan yang terluput dari pandangan manusia. Pada hari yang bersejarah ini, marilah kita bersama memperhatikan
1. Penghargaan Yesus terhadap kaum perempuan
2. Teladan dua perempuan yang berbuah lebat bagi kerajaan Allah.
Salah satu perkataan Yesus yang menyatakan penghargaannya bagi kaum perempuan adalah, ketika Ia menghargai perbuatan seorang perempuan yang menuangkan minyak narwastu murni yang mahal keatas kepala Yesus . Ia berkata kepada murid-muridNya: “Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”( Matius 26:13;Mark 14:9)
Perempuan Janda yang memasukkan dua peser ke dalam peti persembahan, Ia berkata:” sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yagn ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”(Markus 12:43-44).
Lidia, seorang pedagang yang sibuk, memberi Allah tempat yang utama, sehingga seluruh isi rumahnya percaya Kristus dan jemaat di Filipi bertambah-tambah karena Lidia membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Kaum Perempuan…Bangkitlah menjadi Berkat. Jadikan rumahmu sebagai mimbar utama, tempat engkau menyampaikan berita surgawi melalui setiap aktivitas yang berlangsung. Setiap anggota keluarga adalah anggota jemaat kecil yang harus menjadi pusat perhatianmu, agar mereka lebih mengenal dan mengasihi Allah yang sedang engkau imani. Dari tingkatan strata mana pun kita berasal, entah janda, entah bersuami, entah single….kaya, miskin……mari kita bangkit dan menjadi berkat. Allah menghargai kita, keluarga menanti kita dan dunia menantikan orang-orang hebat yang akan engkau hasilkan dari dalam rumahmu. Ingat rumah tanggamu adalah Universitas Terbuka yang harus menghasilkan alumni-alumni yang tangguh. Jadikan dirimu seorang pendidik yang tiada pernah henti belajar. Selamat Hari Kartini dan menjadi Kartini-Kartini masa kini yang mengubahkan. Amin
Pdt. Priskila Paksoal, M.Div