“Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” Ibrani 5:13, 14, TB.
Sejak menerima Kristus sebagai Juruselamat, kita adalah ciptaan baru Allah. kita memiliki indra rohani untuk dapat digunakan berkomunikasi dengan Allah. Namun Hal ini membutuhkan latihan yang tekun, bagaikan seorang anak melatih kakinya berjalan, hingga ia mampu memperoleh keseimbangan, terlatih, dan dapat berjalan sendiri tanpa bantuan siapa pun.
Indra rohani kita membutuhkan:
1. Makanan rohani yang sehat, sesuai dengan usia rohani dan pertumbuhannya. Mungkin usia rohani sudah tua, tapi pertumbuhannya terbelakang, ya tidak sehat. Yang sehat adalah antara usia dan kemampuan indra rohani seimbang
2. Makanan rohani yang sehat, makin dewasa makanannya makin keras.Bukan susu saja, tapi sudah ditambah daging yang keras,sayuran,buah2an dan makanan-makanan lainnya yang sesuai untuk orang dewasa. Secara rohani, bila kita sudah dewasa, kita mampu menerima teguran yang keras, demi memperbaiki sifat dan sikap yang tidak sesuai dengan firman. Tidak saja mau mendengar firman yang berkaitan dengan berkat, kesenangan dan keiinginan manja lainnya.
3. Latihan/training yang teratur. Melalui pengalaman-pengalaman sukar yang diijinkan Tuhan kita lalui, sebenarnya itu saat indra rohani dilatih dan diasah kemampuannya untuk tahu membedakan yang baik dan yang jahat, yang berkenan kepada Allah dan yang bukan, lalu menyesuaikan keinginan diri kita dengan keinginan Allah
Tuhan memberikan jaminan bahwa jika kita siap menerima pembaharuan budi melalui firman Tuhan setiap hari, maka indera rohani kita menjadi sehat dan memliki kemampuan untuk bertumbuh dan menjadi peka,tubuh kita menjadi persembahan yang KUDUS, maka kita akan dapat MEMBEDAKAN ( memiliki kemampuan panca indera rohani yang tajam) manakah kehendak Allah, yang BAIK, BERKENAN DAN SEMPURNA.
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.”
Roma 12:1-3, TB.
Mari kita tekun melatih indra rohani kita!!!
Pdt. Ni Nyoman Priskila Paksoal, M.Div.