Click here to open your Bible

Photobucket

December 20, 2009

Natal Sekolah Minggu GKII Rehobot Taman Wisma Asri

Natal Sekolah Minggu GKII Rehobot sudah terlaksana dengan baik, berikut foto-foto natal tersebut









































































December 11, 2009

DUA MANUSIA YANG BERBEDA


Dua manusia yang berbeda ini disebut juga dengan sebutan: Manusia Yang Tidak Mengenal Allah(Manusia Lama) dan Manusia Yang Mengenal Allah (Manusia Baru)

A. Ciri Manusia Yang Tidak Mengenal Allah (Manusia Lama):
1.      Pikirannya sia-sia
2.      Pengertiannya gelap
3.      Persekutuan dengan Allah Jauh
4.      Kebodohan hidup didalam mereka
5.      Hatinya degil
6.      Perasaannya telah tumpul, akibatnya: menyerahkan diri kepada hawa nafsu, dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran
7.      Suka berdusta
8.      Pemarah
9.      Memberi kesempatan kepada Iblis(Kerjasama dengan Iblis)
10.  Suka Mencuri
11.  Perkataannya kotor
12.  Perkataannya tidak membangun
13.  Mendukakan RohKudus
14.  Kepahitan
15.  Geram
16.  Suka bertikai
17.  Pemfitnah
18.  Tidak ramah
19.  Tidak Suka Mengasihi
20.  Tidak Suka Mengampuni

B. Ciri Manusia Baru( Manusia Yang Mengenal Allah):
1. Telah belajar mengenal Kristus
2. Telah mendengar tentang Kristus
3. Telah menerima pengajaran didalam Kristus
4. Telah menuruti kebenaran yang nyata di dalam Kristus
5. Harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaan oleh nafsunya yang menyesatkan….Mengapa?
            - Supaya dibaharui di dalam roh dan pikira
-Supaya mengenakan Manusia baru, yang telah diciptakan menurut   kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya
6. Bersedia dengan sukarela, dengan sungguh-sungguh berusaha membuang:
            --dusta
            --kepahitan
            --kegeraman
            --pertikaian
            --kemarahan
            --fitnah
            --kebiasaan mencuri
            --segala kejahatan
7. Melakukan pekerjaan yang baik dengan tangan dan bekerja keras, supaya bisa memberi
8. Memperkatakan Perkataan  yangBersih, Benar  dan Membangun
9. Menunjukkan sikap yang Ramah, Penuh Kasih Mesra, Suka Mengampuni
10.Menutup kesempatan bagi Iblis (Menolak Kerjasama dengan Iblis)

Apakah hal ini mungkin? Pasti mungkin, karena RohKudus sudah ada di hidup kita, bukan Kebodohan yang hidu di dalam kita, tapi Roh Hikmat, RohKudus , Roh Kebenaran, kekuatan dunamis dari Allah, pribadi ke-3 dari Tritunggal.

Sikap-sikap apa sajakah yang rawan untuk memberi peluang kepada Iblis?
-sikap malas (kerja,belajar dan menggali firman,menerapkan
-Sikap berkata sembarangan(dusta,kotor,fitnah,tidak membangun)
-Sikap tidak ramah, tidak mengampuni(kepahitan, kemarahan,geram,tidak mengasihi)

Evaluasi:
Sudahkah kita mengenal diri kita? Manusia Yang  Sudah Mengenal Allah? Atau Manusia Yang Tidak Mengenal Allah?
Pastikan, cirri-ciri mana yang lebih sering tampil dan untuknya kita lebih sering memaafkan diri serta tidak ada usaha kearah perbaikan.Jangan tinggal tetap di zona nyaman, namun mari bangkit dan tentukan sikap.Selamat Merayakan Natal dengan perenungan diri yang tajam. Amin

Pdt. Priskila Paksoal, M.Div.

December 7, 2009

Allah baik Untuk Semua Orang

Tema ini menggambarkan kebaikan Allah secara universal bagi semua orang. Ia menurunkan hujan dan memberikan panas matahari kepada semua orang. Sebagai manusia yang telah lahir baru menjadi umat Allah, adakah dengan setia kita menjadi umat yang:
  1. Mengumumkan semarak kemuliaan kerajaan Allah
  2. Membicarakan dan memberitahukan keperkasaan Allah
Kita telah dipindahkan dari kerajaan gelap ke dalam Kerajaan Terang, dari kerajaan iblis ke dalam Kerajaan Allah. Adakah kita memahami bahwa Kerajaan Allah, dimana kita ada di dalamnya adalah kerajaan segala abad, kerajaan yang diperintah oleh ALlah yang mempertanggungjawabkan setiap perkataanNya dengan penu kesetiaan.

Allah yang menjadi pemerintah dari kerajaan ini baik bagi semua orang. Apa saja kebaikan yang Ia berikan?
  1. Ia adalah penopang bagi smeua orang yang jatuh 
  2. Ia adalah penegak bagi semua orang yang tertunduk
  3. Ia memberikan makanan kepada mereka pada waktunya
  4. Ia adil dalam segala jalan-Nya
  5. Ia penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya
  6. Ia dekat pada semua orang yang berseru pada-Nya dalam kesetiaan
  7. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia
  8. Ia mendengarkan teriakan mereka dan menyelamatkan mereka
  9. Ia menjaga semua orang yang mengasihi-Nya
  10. Ia akan membinasakan semua orang fasik
Yesus mengajarkan kita berdoa: "....datanglah kerajaan Mu, jadilah kehendak Mu di bumi seperti di sorga .....". Sebagai anak-anak Kerajaan Allah, sadarkah kita betapa hebat dan dahsyat Allah yang mengasihi kita? Ia baik bagi semua orang. Adakah kita baik bagi sesama anak kerajaan Allah? Sesama saudara anak kerajaan Allah?

Bapa kita baik bagi SEMUA orang. Iblis yang adalah jahat, dia tidak 'baku gigit' dengan sesama iblis. Yesus ungkapkan itu dalam Matius 12 : 25-26. Kalau kerajaan Iblis terpecah-pecah, kalau iblis mengusir iblis, maka kerajaannya tidak dapat bertahan, iblis menghormati otoritas lucifer. Bagaimana dengan kita sebagai anak kerajaan Allah? adakah kita menghormati otoritas Allah?

Raja dari kerajaan ini mengajarkan kita agar kita saling mengasihim dengan demikian SEMUA orang tahu bahwa KITA adalah murid-murid dari KERAJAAN ini ; Yohanes 13 : 34-35. Allah kita baik bagi semua orang. Bagaimana dengan kita??? Renungkan agar jangan kita tertipu.














Pdt. Priskila Paksoal, M.Div.

December 3, 2009

AYAH MEMBUTUHKAN DUKUNGAN ANAK UNTUK MENJALANKAN FUNGSINYA



SURAT GEMBALA, 29 NOPEMBER 2009
 

Mengapa sering sang ayah, tidak sukses untuk menjalankan perannya sebagai bapa atau ayah yang berkenan kepada Tuhan!
Padahal Amsal 17:6; …..Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.” Artinya kebanggaan orang tua adalah bukan terletak dari harta/kekayaan yang dihimpun, tetapi keberhasilan seorang anak.
Memang sudah kita bahas beberapa kali, bahwa kalau seorang Papa gagal, sering atau kebanyakan terjadi karena kesalahan ayah atau bapa itu sendiri.
Namun Alkitab juga memberikan isyarat, bahwa anak-anak juga dapat membantu sang ayah agar dapat berhasil menjalankan fungsinya.

                   Bagaimana agar anak dapat menopang ayah atau papa mereka agar dapat berfungsi dengan baik sebagai ayah yang taat melakukan Firman Tuhan?

1. HIDUP BIJAKSANA TERHADAP AYAH
“Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya.” Ams 15:20, “Anak yang bijaksana, menyenangkan hati ayahnya; anak yang bodoh tidak menghargai ibunya.” Amsal 15:20, bijaksana = arif.

2. HIDUP - MENERIMA DIDIKAN SEBAGAI ANUGERAH
Amsal 22:6: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Amsal 29:17; “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.”
Jika anak siap menerima didikan sebagai anugerah, ia sendiri akan menikmati manfaat dari sikap tersebut dan juga ayah atau papanya juga akan menikmati manfaat sikap tsb.

3. HIDUP TAAT KEPADA ORANG TUA
“Hai anak-anak, taatilah orangtuamu didalam Tuhan, karena haruslah demikian.” Efesus 6:1, TB. “Haianak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah didalam Tuhan.” Kolose 3:20, Ketaatan kepada orangtua adalah keharusan adalah keindahan dimata Tuhan.

4. HIDUP TAKUT AKAN TUHAN
Mazmur 103:13 “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.” Anak yang hormat kepada ayahnya akan menerima kasih, dari ayahnya dan ini ilustrasi yang dipakai pemazmur untuk meukiskan hubungan Allah terhadap orang yang takut akan Tuhan.

Doa kami kiranya setiap anak-anak jemaat kita ikut memberikan dukungan kepada orangtuanya dalam memenuhi perintah Tuhan!

Pdt Paul Paksoal, M.Div.

November 24, 2009

Kornelius, Gambaran Pria Yang Dapat Di Teladani


 Edwin Louis Cole seorang pembicara terkenal tentang pria sejati pernah bercerita bahwa satu waktu salah seorang perempuan yang bekerja dalam satu ruangan dengan dia menyatakan keinginannya tentang suaminya: “semua yang saya inginkan pada suami saya adalah agar suami saya menjadi seorang pria yang maksimal. Seorang pria yang sesungguhnya.

Keinginan perempuan yang diceritakan oleh Edwin Louis Cole ini sebenarnya mewakili keinginan banyak orang terhadap pria, yaitu supaya para pria menjadi andal, dapat diteladani dalam segala aspek kehidupannya.
Melalui firman tuhan dalam Kis 10:1-25 kita dapat melihat gambaran dari seorang pria yang memiliki keteladanan dalam hidupnya yaitu Kornelius. Mengapa?
1.   Kornelius adalah seorang pria yang berkualitas
      a.   Berkualitas dalam profesi/pekerjaan (Kis 10:2)
            * Ia seorang perwira
            * Ia seorang perwira pasukan Italia
      b.   Berkualitas dalam kepribadian
            * Ia seorang yang tulus hati (Kis 10:22)
            * Ia seorang yang rendah hati (Kis 10:24-25)
2.   Kornelius adalah seorang pria yang rohani (Kis 10:2)
      a.   Ia saleh
      b.   Ia takut akan Allah
      c.   Ia tekun dalam doa
3.   Kornelius adalah seorang pria yang peduli dengan sesama
      a.   Ia memberi sedekah kepada umat Yahudi (Kis 10:2)
      b.   Ia memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul untuk mendengar firman tuhan dari Petrus (Kis 10:24)
4.   Kornelius adalah seorang pria yang berpengaruh
      a.   Kepada keluarganya (Kis 10:2)
      b.   Kepada bawahannya dan hamba-hambanya (Kis 10:7-8, 22)
      c.   Kepada saudara-saudaranya (Kis 10:24)
      d.   Kepada sahabat-sahabatnya (Kis 10:24)
5.   Kornelius adalah seorang pria yang doa dan sedekahnya diperhatikan oleh Allah (Kis 10:3-5)
Kiranya Tuhan menolong setiap pria dalam jemaat ini agar semakin bertumbuh untuk mencapai sebuah kehidupan yang dimiliki oleh Kornelius. Sehingga dapat menjadi kebanggan dan teladan bagi banyak orang. Amin.

Pdt. Melkior Hadi, S.Th
Gembala Sidang GKII Marturia-Harapan Indah

November 21, 2009

Kerja Bakti Kaum Pria GKII Rehobot TWA

Hari ini tanggal 21 November 2009, kaum pria GKII Rehobot mengadakan kerja bakti yang berlangsung sejak pagi hingga sore. berikut adalah photo-photo kegiatan.





















































Photo-photo kegiatan selengkapnya dapat dilihat pada halaman Facebook Group GKII Rehobot Taman Wisma Asri

November 17, 2009

AYAH DAN PENGAMPUNAN


Bacaan Firman Tuhan Lukas 15 : 11-32 
Judul ini sengaja diangkat setelah mengamati dari pengalaman pelayanan, bahwa masalah yang besar dan sulit di tangani dalam konseling Kristen, yaitu jika ada konflik yang melibatkan ayah dengan anggota keluarga. Mengapa konflik terasa sulit terselesaikan? Karena pengampunan adalah sesuatu yang tidak mudah.
Apa yang dimaksudkan mengampuni:
  1. Memaafkan seseorang atau sesuatu perbuatan
  2. Berhenti menyalahkan atau merasa dendam terhadap suatu perbuatan atau pelaku pelaku perbuatan itu
Tujuan pengampunan:
  1. Untuk memulihkan atau menciptakan hubungan antara dua orang
  2. Mempererat kesatuan dalam tubuh Kristus
  3. Untuk mendemonstrasikan kepada dunia kuasa & kasih yang mengampuni dr Yesus Kristus
Seorang ayah, patut menjadi figur yang menggerakkan upaya pengampunan dalam keluarga karena hal ini akan menghadirkan kebahagiaan dalam keluarga, karena dengan mengampuni seorang ayah:
1.      Akan menikmati pengampunan dari Allah (Mat 6:14)
2.      Akan mewariskan sifat yang mulia bagi anak cucunya
3.      Akan menikmati berkat  berkat Tuhan, tanpa hambatan
4.      Akan mampu menolong orang lain yang tidak mampu mengampuni
Allah adalah contoh dari  ayah yang mengampuni, Lukas 15  menceritakan tentang kisah anak yang terhilang. Banyak alasan yang menyebabkan anak bunggu ini tidak layak memperoleh pengampunan dari ayahnya karena anak tsb telah melukai perasaan sang ayah dengan:
1.      Menuntut haknya sebelum waktunya
2.      Mengabaikan ayahnya dan pergi jauh
3.      Menghabiskan harta ayahnya dengan cara yang tidak terhormat :
§  Memboroskannya dengan cara berfoya-foya
§  Memboroskan harta kekayaan dengan pelacur-pelacur,
Namun kisah ini berakhir dengan pengampunan.
Dasar pengampunan jelas : Kasih
Pernyataan sang ayah itu jelas: “Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali”.
Pengampunan sang ayah terhadap anaknya ditunjukkan:
1.      Menerima anak itu dalam rangkulan kasih
2.      Memberikan hal-hal yang terbaik  (jubah/sepatu)
3.      Mengembalikan status anak kepadanya (mengenakan cincin)
4.      Menyatakan rasa sukacita (anak lembu yang tambun)
Hai Ayah!  Mari kita belajar dari sang Bapa di sorga, kalau kita rindu melihat kebahagiaan hadir di tengah keluarga kita.                                                                         

Pdt Paul Paksoal, M.Div.

November 11, 2009

Surat Gembala Minggu, 8 Nopember 2009

MENJADI PRIA TELADAN
Oleh : Pdt. Yohanes Ndapamuri, M..Th

Di bulan November ini kita sedang merenungkan tema tentang PRIA & KETELADANAN. Bagi saya pribadi, tema ini luar biasa karena kita sedang membahas peran kaum Pria dalam sebagai aspek kehidupan terutama dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai iman dalam sebuah keluarga.

Bagi saya, seorang pria dapat disebut menjadi teladan, bukan karena faktor lahiriahnya, seperti cerdas, tampan, kaya, kuat fisiknya dan faktor lahiriah lainnya, karena yang demikian akan lekang oleh waktu: kecerdasan akan berakhir, ketampanan akan pudar, kekayaan akan hilang, kekuatan akan habis. Ada banyak orang terjebak atau tertipu dengan penampilan lahiriah bukan?

Alkitab kita kaya dengan berbagai ketentuan bagaimana seorang pria dapat menjadi teladan baik dalam kapasitas pribadi, keluarga, gereja, maupun masyarakat di mana ia berada.

Khusus pada minggu ini, saya mengangkat kehidupan salah satu tokoh Alkitab bernama YOSUA. Siapakah Yosua? Kitab Bilangan 13:25-33 secara khusus pada ayat 9, ia disebut berasal dari suku Efraim yang dikenal dengan nama HOSEA bin Nun yang kemudian oleh Musa diganti menjadi YOSUA (Bil. 13:16).

Hal-hal yang mengagumkan dari seorang Yosua adalah :

Bahwa ia dapat dipercaya (Yosua 1:1-2)

Bahwa ia seorang yang beriman (Bilangan 13:6,7,9)

Bahwa ia seorang yang berkomitmen tinggi terhadap Allah (Yosua 24:15)

Jadi bagi saya seorang Pria dapat menjadi teladan dalam segenap aspek kehidupannya sangatlah bergantung kepada minimal 3 syarat di atas yaitu: Dapat dipercaya oleh orang-orang sekitarnya; Membuktikan imannya secara berkualitas; dan Berkomitmen tinggi terhadap Allah.


SELAMAT MENJADI PRIA TELADAN

November 3, 2009

PRIA DAN KETELADANAN


Surat Gembala 1 Nopember 2009


Menjadi pria yang teladan, apa lagi seorang Bapak teladan ternyata sesuatu yang sangat sulit.
Josh McDowell dalam bukunya berjudul The Father Connection bahwa menjadi Bapak ideal dalam dunia hari ini, adalah pekerjaan yang paling menakutkan:
Dengan menunjuk temuan-temun yang didokumentasi, yang menyebutkan kegagalan menjadi Bapak yang ideal menyebabkan hancurnya masa depan anak-anak dalam keluarga:
  • Dr Loren Moshen menemukan bahwa absennya ayah dalam keluarga menjadi factor kuat  kenakalan yang terjadi
  • Ilmuan YALE menemukan bahwa tingkat kejahatan tertinggi di antara orang dewasa dihasilkan dari anak yang dibesarkan hanya oleh wanita (ibu)
  • Dr Martin Deutsch menemukan bahwa komunikasi yang baik antara seorang ayah dan anak akan menghasilkan anak yang berprestasi.
  • Peneliti dari Johns Hopkins University menemukan bahwa 60% gadis remaja yang memiliki kecenderungan melakukan hubungan sex diluar nikah dilakukan dalam keluarga tanpa ayah dibandingkan dengan mereka yang tinggal dalam keluarga yang utuh

 Alkitab memberikan info tentang bagaimana Allah mengindentifikasi diriNya sebagai Bapa, dan kalau semua Bapak dapat menjadikan Allah sebagai teladan dalam tugas kebapaan kita pasti keluarga kita akan bahagia!  Apa yang Alkitab katakan?
1.   Dia adalah Bapa dari padaNya berasal segala sesuatu
  • 1Kor 8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu:
  • Setiap suami menjadi sumber dari segala sesuatu yang dibutuhkan keluarga.
 
2.   Dia adalah Bapa yang lembut
  • “  ……. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"” (Roma 8:15 )
  • Setiap Bapak harus berlaku lembut, sehingga tidak ada jarak pemisah dengan semua anggota keluarga


3.   Dia Bapa dapat dihampiri dengan keberanian:
  • Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,” (Mat 6:9 )
  • Setiap Bapak harus kapanpun bisa dihampiri oleh setiap anggota keluarga tanpa takut
 
4.   Dia Bapa yang mengasihi:
  • Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."” (Matius 7:11 )
  • Setiap anggota keluarga harusnya yakin bahwa Bapaknya mengasihi dan siap berkorban.
 
Kiranya Tuhan akan tolong setiap pria (bapak) dalam jemaat kita menjadi Bapak yang ideal dan teladan dalam keluarga.

Pdt Paul Paksoal, M.Div.


October 29, 2009

Kristen Duniawi dan Kristen Sejati?

Kehendak Allah adalah agar setiap orang percaya mengalami perubahan terus menerus dalam hidupnya. Orang Kristen yang tidak mengalami perubahan dikategori sebagai orang Kristen Dunia sedangkan yang mengalami perubahan disebut Kristen Rohani (sejati).

Apa Perbedaan antara Kristen Duniawi dan Kristen Sejati?

Orang  Kristen duniawi begitu mirip dengan seorang Kristen sejati, sedangkan Seorang Kristen Sejati tidak memiliki kesamaan dan tidak bisa dipersamakan dengan Seorang Kristen Duniawi (II Kor 6:15).

·         Secara lahiriah keduanya bisa terlihat mirip, tetapi mirip bukanlah sama. Buah dari seorang Kristen duniawi tidak sama dengan buah seorang Kristen sejati. Di dalam motivasi dan tujuannyalah kedua buah ini dapat dibedakan.

·         Seorang Kristen duniawi secara lahiriah boleh saja rajin beribadah, tetapi sebenarnya ia memungkiri kekuatannya (II Tim 3:5).

·         Perhatikanlah jika berdoa, apakah isi doanya? Apakah melulu untuk kepentingan Anda dan untuk memenuhi keegoisan dan keserakahan Anda? Seorang Kristen sejati berdoa untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya dan mengadakan persekutuan dengan Allahnya (Mzm 141:1-2, Dan 6:11).

·         Telitilah pelayanannya! Seorang Kristen Sejati melayani karena ia rindu untuk memuliakan Allahnya. Seorang Kristen Duniawi melayani supaya Allah menyukainya dan mendapatkan pujian dari manusia.

·         Seorang Kristen Sejati mengasihi Allah karena ia menyukai sifat-sifatNya yang mulia. Seorang Kristen duniawi mengasihi Allah karena ia mengharapkan berkat-berkatNya.

Pendek kata, Seorang Kristen Sejati, jika ia hidup, ia hidup untuk Tuhan; jika ia mati, ia mati untuk Tuhan dan bukan untuk dirinya sendiri (Roma 14:7-9), sedangkan seorang Kristen Duniawi melakukan itu semua untuk dirinya sendiri.

Sampai sejauh mana perubahan yang telah kita alami?

Pdt. Paul Paksoal , M.Div

October 20, 2009

Surat Gembala Minggu, 18 Oktober 2009

PEMBAHARUAN DALAM KRISTUS TANPA BATAS
(Kolose 3:10)



Sama seperti motto gereja “Ecclecia Semper Reformata, Ecclecia Semper Reformanda” orang Kristen juga dipanggil untuk “Diperbarui untuk terus Memperbarui”.

I. Manusia yang terus diperbarui
Orang Kristen wajib mengenakan tabiat manusia baru
Orang Kristen diperbarui untuk terus memperbarui
Sama seperti sel tubuh bertumbuh/berganti setiap hari, semestinya tubuh rohani juga demikian
Pertumbuhan/pembaruan tabiat orang Kristen mesti diusahakan
Pembaruan tabiat orang Kristen dapat menjadi sarana kesaksian yang bagus
Kita perlu membangun karakter kita pribadi, gereja, masyarakat dan bangsa.

II. Memperoleh Pengetahuan yang benar menurut gambar KhalikNya
Manusia baru akan memperoleh pengetahuan yang benar menurut peta dan teladan Allah
Manusia baru bertumbuh menyerupai Yesus Kristus
Pertumbuhan manusia rohani dalam bidang moral, sifat, budi bahasa dan karakter.
Akibat jika tidak mencapai pertumbuhan/pembaruan manusiawi
Tidak mencapai sasaran (hamartia) berdosa
Kegagalan memperoleh hadiah (mahkota)
Kehilangan kesempatan untukmenjadi saksi Kristus
E.   Diwaktu perjumpaan kita dengan Kristus, Ia memuji karakter kita: “HambaKu yang baik dan setia”
F.   Kristus menjadi landasan pembangun karakter kita

Pembangunan karakter manusia Kristen, berlangsung seumur hidupnya.

Ev. Aya Susanti, M.Th

October 16, 2009

SURAT GEMBALA 11 OKTOBER 2009

PEMBAHARUAN TOTAL DALAM KRISTUS
Kolose 3:10, Efesus 4:20-24

Syallom Jemaat Tuhan, Tema sentral kitab Kolose ialah “Keunggulan Kristus” jika kita perhatikan Kolose 3-4, disini nampak jelas bahwa Tuhan sedang menuntut melalui rasul Paulus : perubahan hidup kita yaitu dari manusia lama menuju manusia baru. Kekristenan adalah pergerakan dari seseorang yang hidup dibawah belenggu manusia lama menuju kepada kemerdekaan yang dibentuk di dalam format manusia baru yang dicipta menurut kehendak Allah dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Dalam hal inilah Keunggulan Kristus dinyatakan. Di dalam Kristus orang percaya dapat mengubah temperamennya.

Dalam Efesus 4: 23, Alkitab memisahkan kata Roh dan pikiran yang dilihat sebagai dua aspek berbeda dimana keduanya perlu diperbaharui yaitu rohani (spiritualitas kita) dan pikiran kita. Roh yang dulunya mati, terbelenggu dosa dan tidak dapat bersekutu dengan Allah yang adalah Roh, kini dimerdekakan. Ketika kita mengkaitkan hal ini, kita melihat bagaimana Roh Tuhan memperbaharui roh dan pikiran kita.
Bukan ritual-ritual kristen yang menjadikan kita sebagai orang Kristen. Bukan dengan cara mencocokkan diri supaya saya dapat kelihatannya seperti orang Kristen. Itu adalah pikiran yang diformat dari luar melalui tekanan, keinginan dan tuntutan orang lain terhadap kita. Tetapi justru melalui pembaharuan pikiran kita dari dalam. Ketika Tuhan memperbaharui pikiran kita dari dalam maka terjadi perombakan konsep berpikir sehingga kita mulai menampilkan sikap, tingkah laku, cara hidup kristiani di dalam kehidupan kita. Itu tidak pura-pura atau terpaksa tapi karena hati dan pikiran kita menginginkan hal itu terjadi dalam hidup kita.

Kalimat "Supaya kamu diperbaharui di dalam roh pikiranmu (The spirit of your mind)" memiliki makna satu dorongan roh yang membentuk pikiran kita. Pembaharuan iman kristen adalah pembaharuan didalam roh pikiran karena itu pembentukan dari dalam keluar. Namun yang terjadi di tengah kekristenan seringkali terbalik. Betapa mengerikan kalau justru roh pikiran kita tidak mengalami pembaharuan. Pembaharuan inti iman Kristen haruslah dimulai dari semangat pikiran kita. Menjadi Kristen berarti kita perlu mempunyai semangat pikiran yang diubah oleh Tuhan sehingga seluruh dorongan pikiran kita tidak sama dengan dorongan pikiran dunia.

Suatu bangsa yang mentalitasnya telah dilumpuhkan akan menjadi bangsa yang tidak dapat maju. Kalau kita ingin maju, kita perlu mempunyai dorongan yang mulai dengan satu semangat dari roh pikiran yang sudah dibentuk dan mempunyai mental berjuang keras untuk mencapai kesuksesan. Di tengah dunia, rahasia ini banyak dimengerti. Orang yang hidup dalam kesulitan dan tekanan namun mereka bangun secara mental, akan sukses tetapi mereka yang tidak gigih mentalnya akan hancur. Mengapa kita seringkali tidak berjuang secara maksimal? Kekristenan tidak diajar untuk memperbandingkan diri dengan orang lain. Kalau kita diberi sejumlah talenta, mengapa kita tidak berjuang sampai mencapai titik maksimum yang kita mampu lakukan? Itu semua membutuhkan semangat pikiran yang membentuk dan memajukannya.

Waktu kita berjuang menjalani hidup baru, kita berhadapan dengan situasi paradoks yang harus digarap dengan serius. Sementara berjuang dalam manusia baru, manusia lama kita tetap berusaha menarik kita. Kita harus berubah sambil menanggalkan manusia lama kita. Semangat ini adalah semangat yang harus membuat kita semakin berdayaguna, berjuang keras ketika hidup di tengah dunia.

Alkitab berkata, pembaharuan spirit pikiran kita itu dipakai oleh Tuhan untuk kembali terjun ditengah-tengah masyarakat. Dalam Yoh 17:15-18 Tuhan Yesus berdoa, "…, sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia." Apa artinya kalau kita mempunyai spirit pikiran tetapi tidak ada sesuatupun yang perlu kita perjuangkan kecuali kita kembali ke tengah dunia, menjadi terang dan garam yang diproses waktu demi waktu.

Mari kita berjuang, kalau itu dapat kita kerjakan maka semakin indah dan menjadi kesaksian yang baik dalam dunia. Setiap proses dan pergumulan yang kita hadapi harus dipakai sebagai batu loncatan supaya kita dapat mengerti dan melompat lebih tinggi lagi. Dalam semuanya itu berjuang, bukan apa yang saya mau namun bertanya proses apa yang Tuhan kehendaki kita lakukan dan berjuang demi kemuliaan Tuhan.

Ev. Paulus Timang, M.Th

Last Posts

Kalender Kegiatan Gereja

Jadwal kegiatan dapat berubah sewaktu-waktu, mohon menghubungi gereja untuk informasi lebih lanjut.

Kegiatan Mingguan Gereja

Kebaktian Umum Hari Minggu
I. 06:00 WIB II. 10:00 WIB III. 17:00 WIB

Ibadah Pemuda, Setiap Hari Minggu 19:30 WIB

Ibadah Remaja, Setiap Hari Rabu 19:00 WIB

Ibadah Sekolah Minggu, Setiap Hari Minggu, bertempat di:
TWA 08:00, Vila Mas Indah 08:00, Mulaksakti 08:00, Duta Harapan 08:00, Vila Indah Permai 08:00, Vila Mutiara Gading 2 08:00

Doa Subuh Setiap Hari bertempat di gereja jam 04:45 WIB

Ibadah Doa Perkauan Setiap Hari Jumat bertempat di gereja jam 14:00 WIB

Kelompok-kelompok sel, Senin-Jumat bertempat di rumah-rumah jemaat jam 19.00 WIB

Ibadah Persimas (Jadwal mohon memperhatikan pengumuman hari minggu)

Ibadah Perkaria (Jadwal mohon memperhatikan pengumuman hari minggu)

Ibadah Perkauan (Jadwal mohon memperhatikan pengumuman minggu)

Doa Perkaria Setiap Hari Sabtu bertempat di gereja jam 06:00 WIB

Latihan Paduan Suara Anak Setiap Hari Senin bertempat di gereja jam 18:30 WIB

Latihan Paduan Suara Dewasa Setiap Hari Selasa bertempat di gereja jam 20:00 WIB

Jadwal Ibadah Minggu, cabang GKII Rehobot

Kota Legenda
Dukuh Zamrud Ruko No. 19-20,
Jam 09.00 & 18.00
Pdt. Muchlis Sriyanto, S.Th.

Babelan
Jl. Merdeka Dalam V No.2
Jam 10.00
Pdt. Albinus No'e

Cikarang Baru
Jl. Puspita 12 T3/No.63. Cikarang Baru
Jam 08.00
Ev. Himawan Berlianto

Marturia
Harapan Indah Ruko EL/16
Jam 09.00 & 17.00
Pdt. Melkior Hadi, S.Th.

Gunung Putri
Ruko Blok KA I No.5, Perum Vila Nusa Indah III
Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor
Pdt.Yohanes Ndapamuri, M.Th.
Jam 10.00 & 17.00

Pos PI Vila Mutiara Gading Timur 2
Perum Mutiara gading Timur 2 Blok N2 No.32
Mustika Jaya, Bekasi
Ev. Petrus Frans, S.Th
Jam 10.00