Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus (2 Petrus 3:18)
Di rumah, Saya mengembangkan bibit tanaman “Apotik hidup” Saya mencoba memperhatikan pertumbuhannya. Ada sesuatu yang menarik dari proses pertumbuhan yang terjadi pada tanaman. Ketika Saya mengamati pertumbuhan tanaman itu setiap hari, Saya memperoleh suatu pemahaman baru tentang sukacita dan kebutuhan akan proses pertumbuhan yang menakjubkan.
Sebagai orang-orang Kristen, kita juga sama seperti tanaman. Seharusnya kita: membenamkan akar kita, tumbuh ke atas, bercabang, dan merekah untuk berbunga. Hal ini baru dapat terjadi pada kondisi yang subur, namun tidak selalu demikian dengan kehidupan kita. Kebosanan dengan mudah datang dan kelesuan melanda aktifitas rutin kita dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali kita mengalami hidup yang bisa-biasa saja tanpa bertumbuh menjadi dewasa dan berbuah.
Selama beberapa waktu kita berada dalam kehidupan rohani yang statis dan harus mengizinkan Yesus yang adalah "Surya Kebenaran" (Maleakhi 4:2) untuk menghangatkan hati kita menjadi baru dengan kasihNya. Kita harus membenamkan akar kita dalam-dalam pada firman Allah dengan merenungkannya siang dan malam (Mazmur 1:2). Kemudian kita menjadi seperti pohon yang berbuah lebat yang tumbuh di tepi sungai yang airnya mengalir, dan cabang-cabangnya akan bertambah panjang dalam hal pengaruh dan kesaksian yang terus meningkat. Pohon tersebut akan penuh dengan bunga-bunga yang menyatakan keindahan dari kehidupan yang benar. Jika kita sedang mengalami "tidur rohani," mari bertumbuh mulai saat ini!
KETIKA PERTUMBUHAN BERHENTI, KERUNTUHAN DIMULAI
Disusun oleh: Pdt. Yohanes Ndapamuri, M.Th
Gembala Sidang GKII-R Gunung Putri-Bogor