"Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya Mazmur" 24:1
Secara umum segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah milik Tuhan. Manusia diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk mengelolanya. Sebagai pengelola yang bertanggung jawab, maka seharusnya kita menampilkan sikap yang terpuji terhadap pemilik yang telah memberikan kepercayaanNya bagi kita.
Terlebih sebagai umat manusia milik Allah, yang telah dimeteraikan oleh Roh Kudus, maka kita harus menjadi contoh terdepan dalam memberikan teladan mengelola milik kepunyaan Allah yang dipercayakan dalam jangkauan kita. Kita seharusnya menampilka sikap sebagai pengelola yang BAIK dan SETIA. Dalam Matius 24:45-51 menandaskan bahwa hamba yang melakukan tanggung jawabnya akan berbahagia, sebaliknya yang melalaikan, akan menanggung akibatnya.
Dalam zaman nabi Maleakhi, umat Israel telah menyimpang dari ketetapan-ketetapan Tuhan. Allah memanggil mereka dengan lembut, untuk kembali kepada Tuhan namun mereka bersikap sepertinya tidak terjadi apa-apa atau pura-pura tidak tahu. Dalam ketetapan sepuluh hukum yang diberikan Allah kepada Musa di gunung Sinai, salah satu larangan adalah "JANGAN MENCURI" (Keluaran 20:15). Pada masa nabi Maleakhi umat Israel yang adalah umat Allah melakukan tindakan yang sangat tidak terpuji, yaitu MENCURI MILIK ALLAH. Sehingga Allah berfirman melalui nabi Maleakhi "Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata "dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? " mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!" Maleakhi 3:8-9
Sebagai umat Allah masa kini, janganlah kita mengulangi sikap tidak terpuji ini yang akan menyebabkan kerugian di pihak kita. Allah telah menyediakan berkat-berkatNya bagi umatNya, namun adakah kita menyiapkan tempat bagi pencurahan berkjat-berkatNya? Adaklah kita didapati BAIK dan SETIA mengelola milik Allah yang dipercayakan dibawah tanggung jawab kita? Apakah kita termasuk pencuri-pencuri terhormat? Marilah kita menjadi pengelola yang dapat DIPERCAYA. Selamat menikmati Tanah Perjanjian yang limpah dengan susu dan madu. Iman!!!!
Pdt. Priskila Paksoal, M.Div
Dalam zaman nabi Maleakhi, umat Israel telah menyimpang dari ketetapan-ketetapan Tuhan. Allah memanggil mereka dengan lembut, untuk kembali kepada Tuhan namun mereka bersikap sepertinya tidak terjadi apa-apa atau pura-pura tidak tahu. Dalam ketetapan sepuluh hukum yang diberikan Allah kepada Musa di gunung Sinai, salah satu larangan adalah "JANGAN MENCURI" (Keluaran 20:15). Pada masa nabi Maleakhi umat Israel yang adalah umat Allah melakukan tindakan yang sangat tidak terpuji, yaitu MENCURI MILIK ALLAH. Sehingga Allah berfirman melalui nabi Maleakhi "Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata "dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? " mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!" Maleakhi 3:8-9
Sebagai umat Allah masa kini, janganlah kita mengulangi sikap tidak terpuji ini yang akan menyebabkan kerugian di pihak kita. Allah telah menyediakan berkat-berkatNya bagi umatNya, namun adakah kita menyiapkan tempat bagi pencurahan berkjat-berkatNya? Adaklah kita didapati BAIK dan SETIA mengelola milik Allah yang dipercayakan dibawah tanggung jawab kita? Apakah kita termasuk pencuri-pencuri terhormat? Marilah kita menjadi pengelola yang dapat DIPERCAYA. Selamat menikmati Tanah Perjanjian yang limpah dengan susu dan madu. Iman!!!!
Pdt. Priskila Paksoal, M.Div