“Orang yang biasa mencuri harus berhenti mencuri. Sebaliknya ia harus bekerja supaya mendapat nafkahnya dengan jujur dan dapat menolong orang yang berkekurangan.” Efesus 4:28
“Kalau seorang berkata, “Saya mengasihi Allah,” tetapi ia tidak mengasihi saudaranya, orang itu pendusta. Sebab orang yang tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin bisa mengasihi Allah yang tidak dilihatnya.”
1 Yoh 4:20
Menghentikan sebuah kebiasaan lama yang membuat diri kita nyaman, memang tidaklah mudah. Selain kita mempercayai pengorbanan Kristus di kayu salib yang telah menyediakan kita sarana untuk lepas dari kehidupan lama, dibutuhkan dari kita kerendahan hati untuk mengakui ketidakberdayaan kita dan setiap hari sungguh-sungguh bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan itu, lalu menggantinya dengan kegiatan positip yang memberkati orang lain.
Sebuah contoh penerapan dari kebenaran diatas:
Ketika saya menginginkan penurunan berat badan yang sehat, saya harus sadar bahwa makan berlebihan adalah dosa. Memang ‘makan’ bukanlah dosa;tetapi ‘makan berlebihan’ adalah dosa, karena saya merusak bait Allah didalam diri saya. Tubuh saya tentu akan kewalahan mengolah makanan yang berlebihan ini dan akan menyimpannya menjadi timbunan lemak dan kolesterol yang menghambat peredaran darah dan menyebabkan ketegangan dan bermacam kesulitan yang lain.
Tuhan berkata:”Orang yang mengasihi Allah, haruslah mengasihi saudara yang dilihatnya”. Bagi saya tidak ada masalah dalam hal mengasihi; tapi ada masalah bagi saya untuk makan dan olah raga.
Tuhan menegur saya dengan firman ini. “Jika kamu sungguh-sungguh mengasihi Aku, kamu harus tunjukkan juga dengan ketaatanmu memelihara BaitKu didalam dirimu”. Teguran ini membuat saya harus berusaha makan secukupnya dan berolahraga, walaupun itu olahraga ringan saja. Setelah saya belajar taat, saya melihat hasilnya. Hati saya tenang, badan saya sehat dan jiwa saya bersuka dengan Tuhan.Saya menikmati arti dari sebuah kasih kepada Allah.Kasih yang saya nyatakan tidak saja dengan perkataan tapi dengan perbuatan nyata.
Mungkin ada sifat-sifat lain yang Allah jumpai dalam diri kita yang tidak disukaiNya. Biarlah renungan kita hari ini akan memotivasi kita untuk menyatakan Kasih kita yang tulus, murni dan nyata bagi Allah.
Pdt. Priskila Paksoal, M.Div