Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), yang sekarang ini (tepatnya tanggal 10 Februari 2008 – memperingati hari lahirnya atau berdirinya yang ke-80 tahun), dengan Kantor Pusatnya di Jln. Jambrut (Kramat VIII) No. 24 DKI Jakarta Pusat; bersaksi dan melayani serta telah berkembang secara signifikan ke seluruh pelosok nusantara – yaitu di sepuluh (10) Wilayah pelayanan antara lain: Papua I berpusat di Jayapura; Papua II berpusat di Timika; Papua III berpusat di Enarotali; Indonesia Timur I berpusat di Makassar; Indonesia Timur II berpusat di Kupang; Sulawesi Utara berpusat di Manado; Kalimantan Timur berpusat di Samarinda; Kalimantan Barat berpusat di Pontianak; Jawa-Sumatera berpusat di Jakarta Utara dan Kalimantan Tengah-Selatan berpusat di Muara Teweh.
Visi Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII)
Visi Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) berawal dari Visi DR. Albert Benyamin Simpson, pendiri The Christian and Missionary Alliance (C&MA) yang merupakan cikal bakal dari Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII). Albert Benyamin Simpson seorang keturunan Skotlandia, lahir pada tahun 1843 di Kanada dan dibaptis di Gereja Presbiterian Kanada ketika ia masih bayi. Pada tahun 1865, Benyamin ditahbiskan menjadi Pendeta Gereja Presbiterian tersebut.
Ketika A.B. Simpson melayani jemaat Presbiterian di Louisville, Amerika Serikat, ia mendapat penglihatan, yang telah meninggalkan kesan mendalam di hatinya dan tidak pernah terlupakan dari ingatannya. Dalam penglihatannya, Simpson melihat dengan jelas BERIBU-RIBU ORANG DARI BERBAGAI SUKU BANGSA sedang memandang kepadanya – seolah-olah mereka minta tolong kepadanya... namun mereka sama sekali tidak mengatakan apa-apa.
Pada tahun 1879, Simpson dipindahkan dari Gereja Presbiterian Louisville, ke gereja yang sama di New York. Sebelum Simpson pindah ke sana, ia meminta persetujuan dari para pemimpin di Louisville untuk mendukungnya dalam Program Penginjilan. Di kota New York, banyak sekali orang yang belum pernah masuk gereja. Mereka seperti domba yang terhilang, berkeliaran tanpa gembala. Simpson bertekad untuk memberitakan injil Yesus Kristus kepada mereka. Untuk melaksanakan kerinduan yang mulia ini, nampaknya Allah menghendaki agar Simpson sendiri perlu dikuduskan melalui suatu pengalaman rohani.
”pada suatu malam dalam kamarnya di New York, Simpson merasakan kerinduan dan kehausan yang amat sangat akan Allah, ia bergumul di dalam doanya, ia mengalami apa yang disebutnya PENGUDUSAN – yaitu penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah, sekaligus DIPENUHI dengan Roh Kudus. Simpson menulis demikian, ”dulu saya mengira bahwa orang kristen dikuduskan seluruhnya hanya pada saat ia menghadapi kematian, sebagai persiapan untuk masuk sorga. Waktu itu saya tidak mau dikuduskan, karena saya berpikir jangan-jangan saya akan cepat mati! Tetapi Tuhan Yesus berfirman bahwa ”kita dikuduskan untuk melayani Dia sekarang ini – di dunia ini.”
Melalui pengalaman rohani ini, Simpson melangkah maju dalam pengenalannya akan Allah. Simpson merasakan kuasa Allah dengan cara yang tidak pernah dialaminya sebelumnya. Sejak saat itu, Simpson berkata bahwa Yesus Kristus bukan saja menjadi PENYELAMATnya, tetapi juga PENGUDUSnya. Peristiwa itu merupakan awal gerakan yang dasyat dalam kehidupannya, sehingga ia termotivasi untuk melakukan pekerjaan Tuhan dengan sungguh-sungguh. Sementara semangatnya berkobar-kobar, di tengah kesibukannya dalam pelayanan semakin meningkat, kesehatan Simpson mulai terganggu. Syarafnya sering menjadi tegang dan denyut jantungnya semakin lemah. Akhirnya, kekuatan fisik Simpson menurun secara drastis sehingga untuk bergerak pun ia sudah tidak berdaya. Seorang dokter memberitahukan bahwa kesehatan Simpson tidak akan pulih, bahkan Simpson hanya menunggu ajalnya. Simpson pada masa itu, baru berumur 38 tahun. Iblis memanfaatkan situasi ini, terutama membuat Simpson patah semangat, tawar hati, putus asa dan bahkan tak berdaya.
Pada saat yang sangat kritis ini, Simpson mendengar kidung pujian yang kata-katanya berbunyi sebagai berikut: ”Yesus adalah Tuhan atas segala tuhan, tidak ada seorang pun yang dapat bekerja seperti Dia.” Kata-kata yang sederhana itu dipakai Tuhan untuk membangkitkan semangat dan iman Simpson. Kemudian ia bertemu dengan seorang dokter bernama Cullis, yang banyak menolong orang sakit hanya melalui doa. Simpson belajar tentang kesembuhan ilahi dari dokter tersebut. Pada suatu hari, ketika Simpson sedang berada sendirian di tempat yang sepi, Tuhan menjamahnya. Simpson merasakan di dalam tubuhnya terjadi suatu perubahan dan seketika itu juga ia disembuhkan. Sepertinya Tuhan memberikannya jantung yang baru. Karena jamahan Tuhan ini, Simpson yang tadinya dinyatakan akan mati, menerima kesembuhan yang sempurna. Sejak itu Simpson percaya Yesus Kristus adalah TABIB sejati. Simpson bersaksi:
”Setelah saya disembuhkan serta menjadikan Yesus Kristus yang utama dalam kehidupan saya, Tuhan memanggil saya untuk melakukan pekerjaan yang lebih besar lagi, yang menuntut waktu dan tenaga yang jauh lebih banyak daripada pelayanan saya sebelumnya. Saya menyadari bahwa saya tidak boleh bekerja dengan kekuatan saya sendiri, melainkan dengan kekuatan yang dari Allah. Kesaksian ini saya berikan semata-mata untuk kemuliaanNya saja.”
Pelayanan Albert Benyamin Simpson dan Rumah Ibadat ”KEMAH”
Di New York, para gelandangan – peminta-minta, pemabuk, pelacur, dan penganggur – sering tampak berkeliaran di sekitar gedung-gedung gereja yang mewah. Simpson merasa prihatin melihat mereka dan juga beberapa lingkungan di kota besar itu, yang penduduknya tidak pernah mengunjungi gereja mana pun. Simpson memberitakan Injil kepada mereka dan berhasil memenangkan beberapa orang di antaranya. Ketika ia mengusulkan kepada Badan Pengurus Jemaat, agar sekitar 100 orang kristen baru ini diterima sebagai anggota resmi, usulnya itu ditolak. Alasan yang diberikan adalah bahwa orang-orang kristen baru ini berasal dari golongan masyarakat rendah. Simpson mulai menyadari betapa sulitnya mencapai orang banyak kalau ia tetap berada di gerejanya. Setelah bergumul dalam doa selama satu minggu, Simpson akhirnya memutuskan untuk meminta izin keluar dari keanggotaan gerejanya dan menjadi penginjil lepas. Simpson berpisah dengan mereka dengan penuh pengertian. Kemudian Simpson memberitahukan maksudnya, bahwa ia ingin membuka pos penginjilan di antara orang-orang yang di luar jangkauan gereja itu. Ia menyewa sebuah ruangan di salah satu balai pertemuan yang letaknya mudah dijangkau oleh orang banyak.
Albert Benyamin Simpson adalah seorang pelayan Tuhan yang dipakai Allah secara luar biasa, sangat terbukti dari hasil pelayanannya di dalam jemaat-jemaat yang pernah digembalakannya. Namun hal itu tidak menjadikannya sombong. Simpson sama sekali tidak ingin dikenal sebagai pendiri sebuah gereja baru. Keputusan Simpson untuk menjadi seorang penginjil lepas pun sungguh merupakan suatu langkah iman. Dalam waktu delapan (8) tahun, Simpson dan para pengikutnya dapat membangun sebuah tempat permanen sebagai rumah ibadat mereka. Uniknya rumah ibadat ini diberi nama TABERNACLE atau KEMAH.
Asal-Usul Nama KEMAH INJIL
Albert Benyamin Simpson membangun gedung gereja, tempat beribadat dengan memakai pola pembangunan seperti Kemah Sembahyang yang didirikan oleh Musa di padang gurun (Keluaran 25-27 dan 33:7 – Kemah Sembahyang disebut juga ”Kemah Suci” dan ”Kemah Pertemuan”). Walaupun keadaannya serba sederhana, namun Simpson yakin bahwa Allah tetap hadir dan berkenan ditemui di sana.
Simpson percaya bahwa Yesus Kristus akan datang kembali ke dunia ini setelah semua bangsa diinjili (Matius 24:14 – dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya”). Sebab itu yang paling penting bagi Simpson ialah PENGINJILAN, bukan pembangunan. Ia berpendapat, lebih baik dana yang ada dipakai untuk mengirim utusan-utusan Injil ke pelosok-pelosok bumi, ke tempat-tempat yang belum mendengar tentang Yesus Kristus daripada membangun rumah ibadat yang megah. Inilah dasar pemikiran Simpson mendirikan dua buah Rumah Ibadat yang disebut KEMAH (Broadway Tabernacle (Kemah Broadway) dibangun pada tahun 1876 di Louisville, Amerika Serikat, dan the Gospel Tabernacle (Kemah Injil) dibangun pada tahun 1888 di New York). Dari sinilah asal-usul nama KEMAH INJIL atau THE GOSPEL TABERNACLE.
Kegiatan-kegiatan KEMAH INJIL di New York
Di KEMAH INJIL New York, Simpson mengajarkan INJIL EMPAT BERGANDA – yang sekarang menjadi Logo GKII yang mengandung makna: YESUS JURUSELAMAT, YESUS PENGUDUS, YESUS PENYEMBUH atau TABIB dan YESUS RAJA yang AKAN DATANG. Selain itu, Simpson membuka latihan-latihan khusus bagi para calon penginjil yang akan dikirimnya ke luar negeri, di bawah kepemimpinan Simpson sendiri. Selain menjadi ”Pukat untuk menangkap jiwa-jiwa bagi Kristus”, KEMAH INJIL New York juga menjadi pusat pendidikan bagi pertumbuhan rohani anggota-anggotanya. Ruang ibadat KEMAH INJIL memuat hampir seribu orang, dilengkapi dengan beberapa ruang kelas. Anggota-anggota jemaat yang siap melayani, diberi latihan-latihan praktis, kemudian mereka diutus ke luar – kepada orang-orang di penjara, di rumah sakit, di tempat-tempat gelandangan dan pelacuran. Kadang-kadang mereka mengadakan street meeting – pertemuan beratapkan langit – karena mereka ingin menaati amanat Yesus Kristus untuk mengabarkan Injil kepada setiap orang dari berbagai suku dan bangsa. KEMAH INJIL di New York ini juga dilengkapi dengan toko buku dan beberapa ruang untuk menginap bagi hamba-hamba Tuhan. Tuhan terus memberkati pelayanan mereka. Mereka membuka cabang-cabang KEMAH INJIL di Amerika Serikat dan Kanada. Ini sungguh-sungguh membesarkan hati Simpson sehingga ia terdorong untuk mengembangkan pelayanan yang lebih luas lagi.
Berdirinya The Christian and Missionary Alliance (C&MA)
Pada tahun 1887 Simpson mendirikan dua organisasi yaitu The Christian Alliance (Perserikatan Kristen), dan The Evangelical Missionary Alliance (Perserikatan Injili untuk Pengutusan ke Luar Negeri). Sepuluh tahun kemudian (1897) kedua organisasi itu digabung menjadi satu dengan nama THE CHRISTIAN AND MISSIONARY ALLIANCE (C&MA).
Pelayanan dan Akhir Hidup DR. A.B. SIMPSON Setelah Simpson mengalami kesembuhan ilahi, ia masih melayani Tuhan selama 35 tahun lagi dengan hasil yang sangat menakjubkan. Selain menjadi Gembala Jemaat di KEMAH INJIL New York, Simpaon juga berhasil mendirikan Sekolah Alkitab yang pertama di Amerika Utara. Sekolah inilah yang nantinya menjadi contoh bagi Sekolah-sekolah yang didirikan oleh organisasi injili lainnya. Sekolah Alkitab ini diririkan pada tahun 1883 di kota New York, dan empat tahun kemudian (1887) dipindahkan ke Nyack, negara bagian New York, di mana sampai sekarang masih menyiapkan utusan-utusan Injil untuk pelayanan di dalam dan di luar negeri.
Albert Benyamin Simpson telah menulis kurang lebih 70 buku, juga Nyanyian Rohani (155 nyanyian karangannya terdapat dalam Hymnes of the Christian Life – sebuah buku nyanyian yang diterbitkan Simpson – di Indonesia dikenal dengan nama buku Nyanyian Kemenangan Iman, yang diterbitkan Yayasan Kalam Hidup Bandung). Sebelum Simpson dipanggil pulang ke rumah Bapa pada tanggal 29 Oktober 1919, C&MA telah berhasil mengutus 250 Misionari (Penginjil) ke sepuluh Negara. Simpson pernah menerbitkan Majalah rohani, ALLIANCE LIFE, yang mula-mula diberi nama THE WORD, THE WORK, AND THE WORLD (Firman, Pekerjaan, dan Dunia). Pada tahun 1887, Majalah ini memuat kata-kata Simpson yang berikut:
”Kita perlu mengabarkan Injil ke Kepulauan Hindia Belanda ...” (nama Indonesia pada zaman penjajahan). Lalu Simpson menyebutkan nama pulau-pulau yang berikut: ”SUMATERA, SULAWESI, KALIMANTAN, JAWA, dan IRIAN JAYA.” Sesungguhnya ucapan Simpson ini merupakan nubuat, karena di kemudian hari kita melihat hal itu digenapi.
Tujuh tahun setelah Simpson pulang ke rumah Bapa, C&MA mulai melaksanakan seruan Simpson untuk melayani di Indonesia. Pada bulan Oktober 1926, para pemimpin C&MA mengadakan rapat khususnya untuk membahas kemungkinan mengembangkan sayap pelayanan penginjilan ke daerah-daerah yang baru. Mereka mengamati dengan saksama peta dunia dan akhirnya memutuskan untuk memilih Kepulauan Hindia Belanda sebagai kawasan tanggung jawab C&MA. Keputusan ini diambil karena ada daerah-daerah yang cukup luas di pulau-pulau itu yang belum pernah dimasuki oleh para utusan Injil dari Gereja atau organisasi mana pun. Salah seorang peserta yang hadir dalam pertemuan dan mendukung keputusan rapat itu adalah ROBERT ALEXANDER JAFFRAY, yang dijuluki ”Simpson kedua”. Jaffraylah yang nantinya memainkan peranan yang sangat penting dalam sejarah berdirinya Gereja Kemah Injil Indonesia.
Mengenal DR. ROBERT ALEXANDER JAFFRAY
Dr. R.A. Jaffray sama halnya dengan A.B. Simpson. Keduanya sama-sama keturunan Skotlandia, berkebangsaan Kanada, lahir dan dibesarkan dalam keluarga kristen, anggota Gereja Presbiterian. Keduanya juga sama-sama telah mendapat penglihatan khusus mengenai dunia – orang-orang yang belum percaya Yesus dan bertindak berdasarkan penglihatan mereka itu sehingga melalui pelayanan mereka, di kemudian hari beribu-ribu orang bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya.
Ketika masih muda, R.A. Jaffray pernah mendengar Simpson berkhotbah, dan saat itu juga Jaffray menyerahkan dirinya untuk siap pergi, melayani di luar negeri sebagai misionari (utusan injil). Kemudian Jaffray masuk Sekolah Alkitab Simpson dan setelah tamat serta mendapat pengalaman menggembalakan Jemaat, Jaffray memutuskan untuk memulai pelayanannya sebagai Misionari (Utusan Injil).
Surat Kabar GLOBE di Toronto Kanada, melaporkan upacara pelantikan dan penahbisan yang diadakan pada tanggal 20 Januari 1896 sebagai berikut:
”Dr. Albert Benyamin Simpson dari New York telah mengambil bagian dalam kebaktian penahbisan dan pelantikan Robert Alexander Jaffray. Ia yang memimpin doa untuk utusan Injil yang akan pergi ke negeri Tiongkok ini. Suasana khdmat meliputi Bethel Chapel, Toronto, ketika tujuh orang Badan Pengurus Jemaat itu menunmpangkan tangan ke atas kepala duta Allah yang masih muda ini. Dengan kesungguhan hati Simpson menyerahkan Jaffray kepada Allah untuk pelayanan suci sebagai pendeta yang akan menggembalakan umatNya. Tidak sedikit di antara orang-orang yang hadir itu mengaminkan permohonan doa Simpson atas Jaffray, agar Tuhan memakai Jaffray bukan hanya untuk memenangkan pribadi-pribadi, tetapi juga bangsa-bangsa, bagi Kristus.”
Allah menjawab doa yang disampaikan oleh A.B. Simpson, pendiri C&MA ini melalui pelayanan yang dilaksanakan oleh Robert Alexander Jaffray, di kemudian hari.
Tahun Berdirinya GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA
Sejak dilantik menjadi utusan Injil pada tahun 1896, R.A. Jaffray melayani di Tiongkok Selatan selama kurang lebih 32 tahun; Jaffray mendirikan Chinese Foreign Mission Union (CFMU); berhasil menanam Gereja; membangun sekolah Alkitab yang berpusat di Wuchouw dan membangun lembaga penerbitan khususnya untuk komunitas yang berbahasa Kanton (Cantonese). R.A. Jaffray mulai perjalanannya ke Indonesia (kepulauan Hindia Belanda) dan menjejakkan kakinya di Borneo (Kalimantan) pada tanggal 10 Februari 1928. Inilah perjalanan pertama Jaffray ke Indonesia untuk mengadakan Survey sekaligus memberitakan Injil.
Setelah kembali ke Tiongkok Selatan, maka untuk mewujudkan kerinduan Jaffray akan pelayanan dan tuaian yang sangat besar di Indonesia, terutama pelayanan yang diawalinya di Kalimantan – kota Samarinda dan Balikpapan dan sambil menunggu kedatangan para utusan C&MA yang sedang disiapkan di Amerika dan Kanada, maka pada bulan Februari 1929, Jaffray membawa dua hamba Tuhan yang diutus oleh CFMU, suatu organisasi penginjilan yang didirikan oleh Jaffray di Tiongkok Selatan yaitu: Yason S. Linn dan Paul R. Lenn – mereka adalah tamatan dari Wuchow Bible School - untuk membantu pelayanan yang dimulainya di kalangan orang Tionghoa di Kalimantan Timur dan kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada bulan Juni 1929, R.A. Jaffray pergi ke Saigon, Vietnam untuk menyambut kedatangan rombongan pertama utusan C&MA yang dikirim dari Amerika dan Kanada ke Indonesia. Pada tanggal 29 Juni 1929, rombongan yang terdiri dari: George dan Anna Fisk, Wesley dan Ruby Brill serta David Clench – tiba di Surabaya, Jawa Timur. Tak seorang pun yang menduga bahwa di kemudian hari betapa luasnya pekerjaan Tuhan yang dimulai oleh C&MA di Indonesia.
Setibanya di Surabaya, Jaffray yang fasih berbahasa Mandarin ini langsung mengadakan kontak dengan orang-orang Tionghoa. Keesokan harinya mereka mendapat kesempatan untuk melayani dalam kebaktian penginjilan di salah satu gereja Tionghoa (kemungkinan besar gereja inilah yang mendesak Jaffray untuk meminta agar dikirim seorang utusan injil. Penginjil T.H. Loh, lulusan Sekolah Alkitab Wuchow, dikirim dan menjadi CFMU/C&MA pertama ke pulau Jawa – menggembalakan jemaat Kanton di Surabaya itu). Menurut catatan Jaffray, waktu kebaktian penginjilan dilaksanakan, ada enam (6) pria yang menyerahkan diri untuk didoakan. Itulah buah sulung dari suatu panen besar yang nantinya akan dituai di beberapa tempat di Indonesia.
Tanggal 1 Juli 1929, Jaffray dan rombongan dari C&MA, berangkat ke Batavia (sekarang Jakarta) dengan kendaraan darat. Tanggal 4 Juli 1929 – Jaffray mengunjungi pejabat pemerintah Belanda di Jakarta. Jaffray menulis hasil kunjungannya sebagai berikut:
”wawancara kami dengan Konsul Zending (Kepala Dewan Pengutusan Injil) berjalan dengan lancar. Kami mengajukan permohonan agar diberi izin untuk melayani di Kalimantan dan Lombok (NTB). Kami sungguh mengucap syukur kepada Allah atas kerja sama yang baik dari Pemerintah Belanda. Seandainya mereka tidak mau memberi izin, secara manusia kami tidak dapat berbuat apa-apa di Indonesia.”
Sekembalinya ke Surabaya, para utusan Injil C&MA tersebut berpisah untuk memulai pelayanan masing-masing. Tanggal 19 Juli 1929 - David Clench berangkat ke Balikpapan, Kalimantan Timur; keluarga Wesley Brill ke Lombok, NTB; dan keluarga George Fisk ke Tarakan, Kalimantan Timur. Sedangkan R.A. Jaffray sendiri kembali ke Tiongkok Selatan.
Kantor Pusat Pelayanan C&MA pertama di Indonesia
R.A. Jaffray menyadari bahwa pelayanan C&MA di Indonesia tidak dapat berkembang hanya dengan diawasi dari jauh. Karena itu, Jaffray memutuskan untuk menetap di Indonesia. Keputusan ini, pada awalnya tidak mendapat dukungan dari C&MA, disebabkan karena C&MA yang berpusat di Amerika Serikat pada waktu itu sedang mengalami krisis finansial atau yang dikenal dengan Great Depression, dan mereka hanya merestui pembukaan pelayanan di Indonesia, namun tidak menjanjikan dukungan apapun. Visi Jaffray untuk Indonesia sudah bulat yaitu MENJANGKAU INDONESIA melalui Penginjilan, Pendidikan dan Penerbitan.
Untuk menetapkan pusat pelayanan yang tepat, Jaffray segera mempelajari peta. Ia melihat bahwa kota pelabuhan Makassar sangat strategis secara geografis. Jaffray membayangkan kota itu seperti sebuah poros roda yang jari-jarinya kelak memancarkan terang Injil ke seluruh pelosok nusantara atau tanah air Indonesia. Akhirnya, pada bulan September 1930, Jaffray pindah ke Makassar dan menetapkan Makassar sebagai Pusat C&MA atau KEMAH INJIL yang pertama. Kantornya di rumah kediaman Jaffray sendiri, di Jalan Daeng Tompo No. 8. Di tempat inilah Jaffray meletakan fondasi dan mengembangkan ”sayap Injil” – ke seluruh Indonesia – dari Sabang di Sumatera sebelah barat sampai ke Merauke di Irian Jaya (Papua) sebelah timur.
TIGA PILAR Keberhasilan Pelayanan R.A. Jaffray
Tiga pilar atau tiang penopang utama keberhasilan dalam pelayanan Dr. R.A. Jaffray di Indonesia khususnya yaitu PENERBITAN, PENDIDIKAN dan GEREJA PUSAT. Pada tiga pilar inilah Jaffray meletakkan fondasi untuk menggerakkan roda PENGINJILAN ke seluruh penjuru tanah air di Indonesia.
MEDIA CETAK atau PENERBITAN Jaffray sungguh menyadari pentingnya peran media cetak dalam mempersiapkan bahan bacaan bermutu untuk sarana penginjilan dan pembinaan serta pertumbuhan rohani mereka yang percaya. Sejak tahun 1913, Jaffray telah menerbitkan Bible Magazine (Majalah Alkitab) berbahasa Tionghoa yang terkenal di kalangan kaum injili. Jaffray juga merencanakan untuk menerbitkan majalah itu dalam bahasa melayu (Indonesia). Karena itu, ketika Jaffray membuka Penerbitan Kalam Hidup pada bulan Oktober 1930, Jaffray berusaha mencari seorang yang dapat menguasai paling sedikit tiga bahasa: Indonesia, Mandarin, dan Inggris. Dan sungguh ajaib, Tuhan benar menyiapkan seorang yang mahir dalam ketiga bahasa itu, bahkan juga dalam bahasa Belanda. Namanya Pouw Peng Hong (ditulis P.H. Pouw) – seorang pengusaha pabrik roti (biskuit) kelahiran Cirebon dan pernah menjabat ketua Persatuan Kristen – Tionghoa se-Jawa.
Bulan Maret 1931, P.H. Pouw pindah ke Makassar dan mulai bekerja sama dengan Jaffray sebagai co-editor Majalah Kalam Hidup. Pouw membantu Jaffray sebagai juru bahasa di mimbar dan di kelas, menggubah ratusan lagu yang kemudian diterbitkan dengan nama Nafiri Perak, memimpin orkes gereja. Tahun 1932 ia menjadi pemimpin bagian bahasa Indonesia di Gereja Tionghoa CFMU Makassar, ditahbiskan menjadi ”domine” (pendeta) pada bulan Mei 1932. Pouw mengajar di Sekolah Alkitab Makassar (SAM) dan menulis buku Homiletik, yang diterbitkan oleh yayasan Kalam Hidup. Tahun 1934 - 1941, P.H. Pouw menggembalakan jemaat KEMAH INJIL Makassar. Karena Perang Dunia II, ia pindah ke Jawa. Setelah perang Dunia usai, Pouw kembali ke Makassar pada tahun 1946 dan menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Kalam Hidup sampai Tuhan memanggilnya pada tanggal 12 Januari 1953.
Sejak edisi perdana Majalah Kalam Hidup terbit, bahkan dalam perjalanan GKII yang ke delapan puluh (80) tahun, pada tahun 2008 ini, Majalah Kalam Hidup secara konsisten mengunjungi para pelanggannya. Di samping Majalah Kalam Hidup, ada juga Majalah Sahabat Gembala yang diterbitkan oleh Yayasan Kalam Hidup, telah berperan sebagai ”silent preacher” (pengkhotbah tanpa suara) sampai ke seluruh pelosok tanah air Indonesia. P.H. Pouw adalah salah satu tokoh utama selama dua puluh dua (22) tahun dalam perjalanan sejarah pelayanan C&MA dan GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA.
Kini, Penerbit Kalam Hidup yang berpusat di Bandung, Jawa Barat – di Jalan Naripan 67 Bandung 40112; Telpon 022-4207735; Fax. 022-4234508; P.O.Box 1061 Bandung 40010 dapat dihubungi langsung melalui Websitenya: http://www.kalamhidup.or.i
Yayasan Kalam Hidup sampai pada tahun 2008 ini, telah membuka cabang di seluruh Indonesia, yaitu: Bandung: Jln. Ir.H.Juanda 53; Jakarta: Jln. Jatinegara Timur 105/A2-3; Makassar: Jln. G.Merapi 23; Kupang: Jln. Jend. Sudirman 54; Surabaya: Jln. Baratajaya V/26; Abepura: Jln. Raya Kali Acai Papua; Pontianak: Jln. Veteran 6A; dan Semarang: Jln. Mawar Jingga 121A Plamongan Indah.
PENDIDIKAN TEOLOGI
Sejak awal April 1931 R.A. Jaffray telah meminta izin kepada C&MA Pusat di Amerika untuk membuka Sekolah Alkitab di Indonesia. Jaffray berkeyakinan bahwa satu-satunya jalan untuk melestarikan pekerjaan Tuhan melalui pelayanan C&MA di Indonesia adalah dengan mendidik dan melatih orang-orang Indonesia sendiri. R.A. Jaffray berpedoman pada pesan Paulus kepada Timotius, ”Apa yang telah engkau dengar daripadaku ... percayakanlah itu kepada orang-orang ... yang juga cakap mengajar orang lain” (2 Timotius 2:2).
Menurut Jaffray, Sekolah Alkitab dapat berperan sebagai saranan untuk mencapai beberapa tujuan antara lain:
a. Menyiapkan para pembimbing (konselor) bagi orang-orang yang baru percaya di daerah-daerah non-kristen.
b. Menyiapkan para penginjil (misionari) yang dapat membuka tempat-tempat baru,
c. Meneguhkan iman kaum awam yang ingin belajar di Sekolah Alkitab, tetapi tidak bermaksud menjadi pekerja penuh masa dalam jemaat, dan
d. Menginjili siswa-siswi sendiri, yaitu mereka yang mengaku dirinya kristen, tetapi sebenarnya belum mengalami kelahiran baru.
Sekolah Alkitab Makassar diresmikan pada bulan Januari 1932. Pimpinan pertama Sekolah Alkitab tersebut yaitu David Clench. Pada masa itu, biaya sekolah tidak dipungut sama sekali. Kurikulum SAM mencerminkan tujuan umum sekolah itu, yaitu ”supaya para siswanya menguasai isi Alkitab.” Secara khusus, tujuan pendidikan teologi pertama ini adalah ”supaya para siswa memperoleh pengetahuan Alkitab dan bertumbuh secara rohani dan memiliki watak kristiani yang benar.”
Keunikan dan kekuatan yang menjadi cirikhas SAM sejak awal tercermin dalam kehidupan dan pengajaran para pendidiknya. Jaffray, Clench, Post, dan Brill bukan sekedar mengajar saja di ruang kelas atau sekedar utusan Injil C&MA, tetapi mereka terlibat secara aktif dan langsung dalam gerakan penginjilan di Tiongkok dan juga di Indonesia. Para pendidik SAM memang telah mengikuti pendidikan teologi, tetapi CITA-CITA dan CINTA PERTAMA mereka adalah MENGABARKAN INJIL sebagai respon mereka atas Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 28:18-20. Semangat menginjili mewarnai setiap perkataan dan pengajaran mereka dan telah membakar semangat para siswa SAM untuk terlibat juga dalam gerakan penginjilan.
Peserta didik SAM sejak berdirinya tahun 1932, berasal dari seluruh pelosok nusantara. SAM yang merupakan cikal bakal STFT Jaffray Makassar sekarang ini, sebelumnya disebut: Jaffray Bible College (JBC) tahun 1958; lalu - Sekolah Tinggi Teologi Jaffray (STTJ) tahun 1966. Tahun 1974 STTJ memberikan Gelar Bachelor of Theology (B.Th). Tahun 1975 terdaftar pada KOPERTIS dan Depag. RI untuk PAK tahun 1983. Tahun 1981 membuka Program Sarjana Teologi (S.Th). Sekarang ini (2008) STT Jaffray Makassar memiliki 2 Program Studi Teologi yaitu: S-1 Teologi: Ilmu Teologi, Pendidikan Agama Kristen, Musik Gerejawi dan Pelayanan Anak dan Remaja; S-2 Teologi: Magister Sains, Magister Divinitas, Magister Teologi – Pastoral & Misiologi dan Magister Teologi PAK. Misi STT Jaffray adalah DARI GEREJA, OLEH GEREJA, DAN UNTUK GEREJA. Dalam perjalanan sejarah yang panjang, STT Jaffray Makassar saat ini telah terakreditasi pada BAN PT No. 021 BAN-PT/Ak-VI/S1/VIII/2002.
Program Kuliah Jarak Jauh (PKJJ) dan Pendidikan Teologi Wilayah
Pada tahun 1983 STT Jaffray Makassar mulai dengan Program Kelas Jarak Jauh (PKJJ), yang bertujuan untuk menjangkau tempat-tempat dan atau wilayah-wilayah pelayanan GKII yang sangat jauh dari Makassar, sehingga kaum muda dan para pemimpin jemaat-jemaat GKII yang tersebar di seluruh nusantara yang tidak sempat kuliah di Makassar mendapat peluang belajar dan mengembang diri mereka lebih baik lagi bagi pengembangan pelayanan GKII yang semakin luas.
Tahun 1984, PKJJ dibuka di Jakarta di bawah Pimpinan Pdt. Yakob Tomatala. Tahun 1987 ditingkatkan menjadi STT Jaffray Kampus II, kemudian ditetapkan sebagai STT Jaffray Cabang Jakarta, yang pusat kegiatan perkuliahannya di lantai 4 Toko Buku Kalam Hidup Jakarta. Pada tahun 1988, ketika Pdt. Yakob Tomatala dan Ny. Magdalena Tomatala mendapat tugas untuk studi lanjut ke Fuller School of World Mission, California – Kepemimpinan STT Jaffray Cabang Jakarta diserahkan kepada Pdt. DR. Peter Anggu. Mengingat jarak Makassar – Jakarta yang jauh, beliau menugaskan Pdt. Yunny Jones Akal sebagai Pelaksana tugas rutin di Jakarta dibantu oleh staf Pimpinan waktu itu: Pdt. Drs. Jerry Rumahlattu, dan Pdt. George Marso Daniel. Tahun 1991 STT Jaffray Cabang Jakarta ditingkatkan menjadi Institut Filsafat Theologi dan Kepemimpinan Jaffray Jakarta (IFTKJJ) di bawah kepemimpinan Pdt. Dr. Yakob Tomatala – membuka Program Studi: Diploma (S-0)–Sarjana Teologi (S-1) pada empat (4) Fakultas: Fakultas Teologi; Fakultas Misiologi; Fakultas Pendidikan; Fakultas Kepemimpinan dan Program Pascasarjana mencakup: Magister of Art; Magister Pelayanan; Magister Divinitas; Magister Teologi dan Program Doktor: Doctor of Ministry dan Doctor of Theology. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Nomor Telepon: 021-8570985; 8570986; 8570988; E-mail: iftkj@centrin.net.id - Website: www.iftk-jaffray.com - Alamat Kampus IFTK Jaffray Jakarta di Jln. Jatinegara Timur II No. 35 Jakarta Timur 13350.
Memasuki usianya yang ke delapan puluh (80) tahun, GKII kini memiliki sepuluh (10) lembaga pendidikan tinggi Teologi, yang bertujuan mempersiapkan orang-orang untuk siap melaksanakan amanat Agung Tuhan Yesus Kristus – yaitu MEMBERITAKAN INJIL kepada segala bangsa, suku, dan kaum di Indonesia. Lembaga-lembaga Teologi dimaksud antara lain: IFTK Jaffray Jakarta; STFT Jaffray Makassar; STT Simpson Ungaran, Jawa Tengah; STT Tenggarong, Kalimantan Timur; STT Pontianak, Kalimantan Barat; STTIK Kupang, NTT; STT Walter Post, Sentani Papua; STT GKII Sorong, Papua; STT Willfinger Krayan, Kalimantan Timur; Akademi Theologia Immanuel Kelansam, Kalimantan Barat.
Selanjutnya lembaga-lembaga pendidikan teologi tingkat Menengah Atas dan Menengah Pertama milik GKII aras Wilayah dan Daerah sebanyak duapuluhtiga (23) buah. Di Wilayah Papua 12 Sekolah; di Kalimantan Timur 4 Sekolah; di Kalimantan Barat 2 Sekolah; di Sulawesi Utara 1 Sekolah; di Kalimantan Tengah-Selatan 1 Sekolah; di Indonesia Timur II 1 Sekolah; di Indonesia Timur I 2 Sekolah. Tidak dapat dipungkiri, bahwa berdirinya lembaga-lembaga pendidikan teologi GKII yang pada awalnya mulai dari Makassar, kemudian ke seluruh Indonesia, walaupun dengan nama yang berbeda, namun tetap milik GKII - telah memainkan peran yang sangat penting dalam Gerakan Penginjilan, Penanaman dan Pertumbuhan Gereja di kota dan desa-desa. Kualitas jemaat-jemaat GKII di seluruh Indonesia dipengaruhi oleh kualitas pemimpin-pemimpin yang dilengkapi melalui lembaga pendidikan teologi tersebut. Meningkatkan mutu akademik dan memberi gelar secara intern maupun negara, TIDAK BOLEH menggantikan Misi Jaffray pada awalnya – dari Gereja, oleh Gereja, dan untuk Gereja. Artinya – Pendidikan Teologi GKII ada untuk tujuan PENGINJILAN dan PELAYANAN GEREJA.
GEREJA PUSAT atau GEREJA INDUK
Pada tahun 1930, penduduk kota Makassar menurut statistik saat itu berjumlah kira-kira 52.000 jiwa. R.A. Jaffray sangat terbeban untuk memenangkan mereka, yang sebagian besar belum mengenal kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Gereja KEMAH INJIL yang pertama didirikan pada tahun 1932-an dengan menggunakan sebuah bangunan sederhana. Namun demikian, pengunjungnya sangat banyak. Sebagai Gereja Pusat, KEMAH INJIL adalah salah satu dari tiga (3) pilar utama yang ditekankan oleh Jaffray, yang menopang pengembangan pelayanannya untuk Indonesia. Dalam laporannya yang ditulis pada tahun 1931, Jaffray menulis: ”Kami akan mengadakan Penginjilan secara agresif di antara penduduk asli, yaitu suku Makassar dan suku Bugis.”
Peletakan batu pertama pembangunan Gedung KEMAH INJIL di Jln. Lajangiru, Kampung Pisang (sekarang Jln. Gunung Merapi No. 103) dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 1932. Gedung KEMAH INJIL itu berukuran 17x20meter, dengan kapasitas 400-500 orang. Kebaktian perdana di Gedung KEMAH INJIL dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 1932.
Sejak berdirinya GEREJA KEMAH INJIL, karakteristik pelayanannya ditandai dengan semangat Penginjilan dan Kebangunan Rohani. Khotbah dan tantangan untuk bertobat serta mendoakan orang sakit, mengusir roh-roh jahat dan membebaskan mereka yang terbelenggu oleh kuasa kegelapan, merupakan unsur utama dan tetap dalam pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan oleh para pemimpin dan jemaat-jemaat KEMAH INJIL, baik di lapangan terbuka, dalam ruangan sederhana dan dalam gedung-gedung gereja yang sudah permanen. KKR merupakan kesukaan dan kegiatan utama dalam kehidupan jemaat-jemaat KEMAH INJIL yang mula-mula.
GEREJA KEMAH INJIL PUSAT di Makassar, sebagai gereja missioner, telah mengutus Penginjil bekerjasama dengan SAM ke seluruh Indonesia. Pekerjaan besar yang diawali di Makassar telah merambat melalui para pemberita Injil yang dikirim oleh Jaffray sejak tahun 1932 ke seluruh Nusantara. Hasil pelayanan yang penuh kuasa, dengan keberanian tinggi, serta tanpa kenal lelah – berita Injil tumbuh dengan suburnya, jemaat-jemaat baru didirikan dipelbagai tempat dan diberi nama GEREJA KEMAH INJIL.
PENGORGANISASIAN KEMAH INJIL
Dalam perkembangan selanjutnya, seiring dengan bertumbuhnya KEMAH INJIL sebagai sebuah Organisasi Gereja, dan berdasarkan data pada tahun 1941 sudah ada 13.000 jiwa lebih anggota baptis di 71 Jemaat KEMAH INJIL yang tersebar di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Irian Jaya. Jemaat-jemaat lokal tersebut dibina menurut firman Tuhan, namun secara kelembagaan, jemaat-jemaat tersebut belum diorganisasikan dengan baik.
Istilah KINGMI – Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia
Dengan memperhatikan perlunya menetapkan suatu ikatan persaudaraan resmi antar gereja-gereja sedaerah dan seasas, dan untuk memperkuat kesaksian KEMAH INJIL di setiap tempat dan mendorong kemandirian jemaat, maka Rev. Walter M. Post, yang menggantikan R.A. Jaffray (yang meninggal pada tanggal 29 Juli 1945 dalam penjara tentara Jepang dan dikuburkan di Makassar), sebagai Ketua C&MA di Indonesia pada tahun 1946, beranggapan bahwa sudah waktunya jemaat-jemaat KEMAH INJIL membentuk organisasi Kesatuan. Pengorganisasian semakin sukar dan lambat dilakukan karena terjadi pergolakan politik, ekonomi yang labil, juga semakin sulitnya hubungan dan komunikasi di masa pasca perang.
Pada tahun 1949 muncul organisasi KINGMI yang pertama di Kalimantan Barat. Di Makassar beberapa pemimpin KEMAH INJIL mempunyai keinginan yang sama. Mereka menetapkan ”Dewan Pengurus Perhimpunan KINGMI” yang terdiri dari: Pdt. M. Titaheluw sebagai ketua, Pdt. S.M. Udis sebagai penulis, dan Pdt. W.M. Post sebagai penasihat. Dalam pertemuan tanggal 3 September 1951, Dewan itu mengajukan permohonan kepada Presiden Republik Indonesia di Jakarta, agar mengakui KINGMI sebagai badan Gereja yang resmi sesuai dengan peraturan-peraturan dalam Lembaran Negara 1927, Nomor 156, dan berdasarkan AD Perhimpunan itu. Pengakuan resmi memang diberikan walaupun prosesnya sangat lama. ”Perhimpunan KINGMI” ini menjadi Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia Timur (KINGMIT) pada bulan Agustus 1956. Sementara itu KINGMI Kalimantan Timur menerima pengakuan dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1952 di Long Bia. Kemudian KINGMI Irian Jaya dibentuk pada tahun 1963, dan yang terakhir KINGMI Jawa-Sumatera pada tahun 1965.
KINGMI Persekutuan, Tahun 1965
Setelah gereja-gereja KINGMI/KINGMIT mendapat pengesahan dari Pemerintah RI, maka pada tahun 1955-1956 timbul gagasan untuk mempersekutukan badan-badan KEMAH INJIL yang tersebar di tempat-tempat yang berjauhan. Maksud ini dinyatakan ketika para wakil KINGMI Kaltim, KINGMI Kalbar, KINGMIT dan KINGMI Irian Jaya mengadakan Konferensi di Makassar pada bulan Februari 1965. Konferensi membentuk organisasi baru yang dinamakan KINGMI PERSEKUTUAN. Konferensi memilih Badan Pengurus sementara dan menetapkan AD yang baru. Keempat organisasi KEMAH INJIL yang bergabung dalam persekutuan tersebut masing-masing berdiri sendiri sebagai badan otonom, tetapi semuanya mengaku KINGMI Persekutuan sebagai organisasi yang melindunginya. Pada Konferensi berikutnya di Makassar bulan September 1965, Keputusan Konferensi pertama (Februari 1965) diterima dan disahkan. Tiga organisasi gereja lainnya menghadiri konferensi tersebut yaitu: Gereja KIBAID (Toraja), Gereja Kristen Bahtera Injil (Minahasa), dan Gereja Zending Kristen Indonesia (Tanjung Priok, Jakarta). Ketiga Gereja itu seasas dan serumpun dengan KINGMI dan pendirinya masing-masing adalah alumni Sekolah Alkitab Makassar. Dengan bergabungnya ketiga gereja itu, dalam KINGMI Persekutuan, organisasinya mempunyai tujuh badan anggota. Gereja Zending Kristen Indonesia segera menggabungkan diri dengan KINGMI Jawa-Sumatera yang berdiri sejak bulan Maret 1965. Dengan demikian jumlah anggota KINGMI Persekutuan tetap tujuh. Selain itu, gereja-gereja yang seasas dan serumpun dengan KEMAH INJIL yang pada mulanya tidak memakai nama KINGMI, kemudian menggabungkan diri dengan GEREJA KEMAH INJIL.
KINGMI PERSEKUTUAN menjadi Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Kesatuan, Tahun 1983
Pdt. R.R. Rudes pada tahun 1983 adalah Penasihat Teknis Kalam Hidup Bandung, menulis artikel berjudul TUJUH MENJADI SATU, sebagai berikut:
”Suatu pertemuan bersejarah telah diselenggarakan di Wisma Kare, Ujung Pandang pada tanggal 1-8 Februari 1983. Para utusan dari tujuh wilayah Gereja Kemah Injil Indonesia ini berkumpul dalam Konferensi yang diadakan tiga tahun sekali itu. Mereka, ditambah dengan wakil dari Penerbit Kalam Hidup dan Sekolah Tinggi Teologi Jaffray, memilih Pengurus Pusat Gereja Kemah Injil Indonesia dan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja Kemah Injil Indonesia.
Selama tiga puluh tahun sebelumnya masing-masing wilayah dan daerah maupun jemaat lokal KINGMI mempunyai AD tersendiri. AD dan ART yang disahkan dalam Konferensi Ujung Pandang ini sudah mulai diproses sejak lima tahun yang lalu sebagai kenyataan perkembangan organisasi dari bentuk persekutuan menjadi persatuan.
Mukadimah Anggaran Dasar itu menegaskan tentang otonomi gereja-gereja seperti dulu, tetapi menetapkan Gereja Pusat sebagai payung yang mengikat mereka di dalam organisasi persatuan dan menjadi wakil kepada Pemerintah Republik Indonesia. Kalau sebelumnya kita mengenal KINGMI Jawa-Sumatera, Kalbar, Kaltim, KINGMIT, Bahtera, KIBAID dan Irian Jaya, maka sekarang kita hanya mengenal GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA. Puji Tuhan!
Sekarang ini tercatat sebanyak 250.000 jiwa anggota Gereja Kemah Injil Indonesia ditambah dengan para simpatisan, 14 Sekolah Alkitab dan sebuah Seminari (Sekolah Tinggi Teologi Jaffray). Jumlah Pendeta dan Penginjil mendekati 2.000 orang, dan diharapkan dapat menyampaikan Injil kepada kira-kira sepertiga penduduk Indonesia. Dengan mengikuti pola kesatuan di dalam Kristus, Gereja Kemah Injil Indonesia maju terus untuk mencapai sasaran, yaitu melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dalam Injil Matius 28:18-20. Sokonglah semua itu dengan doa dan dukungan Anda.”
KONFERENSI NASIONAL GKII KESATUAN, Tahun 1987
Pada tanggal 24-29 Agustus 1987 berlangsung Konferensi Nasional Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Kesatuan di Cibubur, Jakarta. Konas ini menghasilkan Struktur Organisasi uji coba. Keputusan paling penting Konas GKII 1987 adalah komitmen untuk mengobarkan api penginjilan ke seluruh nusantara. Ini tercermin dalam keputusan-keputusan penting berikut:
1. Menetapkan penginjil penuh masa aras Pusat, Wilayah dan Klasis/daerah.
2. Melatih anggota jemaat menjadi saksi Kristus.
3. Setiap Wilayah membuka daerah penginjilan baru.
4. Setiap Jemaat likal membuka Pos PI dan mendirikan Jemaat baru.
5. Mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani.
6. Mengirim Utusan Injil ke Luar Negeri.
Keputusan-keputusan penting lainnya adalah: Mengizinkan pembukaan sekolah-sekolah tinggi aras Wilayah bekerjasama dengan STT Jaffray Ujung Pandang; Membangun Kantor Pusat GKII Kesatuan di Jakarta; Pembentukan tiga bidang pelayanan baru yaitu: Persekutuan Pemuda Nasional, Persekutuan Kaum Pria dan Persekutuan Kaum Wanita.
PRINSIP PELAYANAN C&MA/KEMAH INJIL SEDUNIA
Menjelang peringatan 100 tahun berdirinya C&MA sedunia, DR. L.L. King – President C&MA (1978-1987) menegaskan kembali prinsip pelayanan C&MA/Gereja Kemah Injil agar tetap setia kepada panggilannya. Pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:
”The Christian and Missionary Alliance tidak muncul secara kebetulan dalam sejarah dunia. Allah yang telah menentukannya dari semula sehingga lahirlah persekutuan kristiani yang lain daripada yang lain ini. Ciri khas C&MA dinyatakan melalui dua ungkapan: HANYA YESUS dan DEMIKIAN JUGA SEKARANG AKU MENGUTUS KAMU. C&MA berpusatkan pada Kristus: di dalam Dia kita memiliki semua yang kita perlukan, oleh Dia kita dapat melakukan segala sesuatu, dan kepada Dia segala kemuliaan kita persembahkan. C&MA menjalankan Amanat Kristus, yaitu PERGILAH KE SELURUH DUNIA, BERITAKANLAH INJIL.
Mengenai isi dan betapa urgennya panggilan itu dinyatakan di dalam Alkitab, yaitu bahwa setiap orang di dunia ini yang telah berbuat dosa terhadap Allah, berada di bawah hukuman Allah dan sedang menuju neraka yang kekal, kecuali orang berdosa itu bertobat, percaya kepada Yesus Kristus, dan diselamatkan olehNya.
Sejak semula, kesadaran bahwa manusia itu terhilang telah mendorong C&MA memprioritaskan penginjilan. Dr. A.B. Simpson pendiri C&MA, pernah menulis, ”Tujuan kita yang terutama ialah memberitakan Injil dengan giat dan secepat mungkin kepada setiap insan.” Dengan berkembangnya organisasi C&MA, kita mungkin akan cenderung mengutamakan pemeliharaan organisasi itu, dan melupakan prioritas penginjilan. Jemaat-jemaat C&MA (dan Gereja Kemah Injil Indonesia) baru menjadi jemaat-jemaat yang benar-benar bercorak C&MA (Kemah Injil) apabila tugas penginjilan tetap diutamakan.
Dari awal pelayanannya, C&MA disebut gerakan misioner. Tuhan telah menghembuskan kata PERGILAH pada roda C&MA itu. Keseimbangan roda tersebut bergantung pada maju mundurnya roda itu. Jika roda C&MA tidak lagi bergerak, ia akan terhuyung-huyung dan jatuh, akan ambruk dan masuk ke dalam kelompok gereja-gereja yang murtad.
Sambil melengkapi diri kita dengan teknologi termodern dan dengan meneguhkan kembali kesetiaan kita pada prinsip-prinsip alkitabiah yang telah memberi makna dan dinamika kepada organisasi-organisasi kita, marilah kita melangkah terus dengan mengharapkan dari Allah hasil-hasil rohani yang sungguh-sungguh memuliakan Tuhan Yesus Kristus.”
PELUANG Memberitakan Injil
Pada usianya yang ke-80 tahun, GKII hendaknya BERSYUKUR kepada Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja; Juruselamat – Pengudus – Tabib dan Raja kita yang segera datang itu – atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikanNya kepada para pioneer KEMAH INJIL sejak tahun 1928 hingga sekarang ini. Dalam kasih dan anugerah Tuhan, walaupun dalam perjalanan panjang yang penuh tantangan, GKII memperoleh peluang untuk menyaksikan kebaikanNya dan berkenan melayani di sepuluh (10) Wilayah di Indonesia, yaitu: Papua I berpusat di Jayapura; Papua II berpusat di Timika; Papua III berpusat di Enarotali (yang dimekarkan menjadi tiga wilayah pada tahun 2006); Indonesia Timur I berpusat di Makassar; Indonesia Timur II berpusat di Kupang (yang dimekarkan menjadi dua wilayah pada tahun 2001); Sulawesi Utara berpusat di Manado; Kalimantan Timur berpusat di Samarinda; Kalimantan Barat berpusat di Pontianak; Jawa-Sumatera berpusat di Jakarta Utara dan Kalimantan Tengah-Selatan berpusat di Muara Teweh (merupakan wilayah termuda, yang baru diresmikan pada Konferensi Nasional V tahun 2001 di Makassar). MASIH ADA PELUANG MEMBERITAKAN INJIL – dengan kekuatan penuh secara bersama-sama. Selagi ada hidup, bekerjalah! – Selagi masih ada orang kafir, beritakanlah! Selalu terbuka peluang untuk terus bekerja, melayani dan bersaksi sampai Yesus datang. Organisasi GKII yang besar, tidak boleh menghambat peluang untuk Penginjilan.
TANTANGAN yang Menantang
Berdasarkan Statistik GKII tahun 2007 – GKII saat ini memiliki 90 Daerah pelayanan di seluruh Indonesia; Gereja Mandiri 2.455 Jemaat; Pos Penginjilan 998 Pos; Penganut 507.083 Jiwa (Baptis 288.818 jiwa – Belum Baptis 217.865 jiwa); Pekerja aktif 3.161 Orang (Pendeta 2.187 – Vicaris 216 – Evangelis 2.758). TANTANGAN paling menantang adalah PERASAAN PUAS yang semu, karena merasa sudah cukup banyak dan KEMALASAN untuk melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 28:18-20 secara nyata. GKII ada karena mandat Tuhan Yesus – PERGILAH! BERITAKANLAH INJIL KEPADA SEGALA BANGSA. GKII tetap konsisten sepanjang masa menjadi agen transformasi kepada dunia sampai Kristus datang.
DASAR HUKUM Organisasi KINGMI dan GKII Kesatuan
Akte Pendirian KEMAH INJIL/GEREJA KEMAH INJIL – yang kemudian menjadi KINGMI Persekutuan – sebagai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga kelembagaan dan atau organisasi KEMAH INJIL sebelum dan setelah KINGMI Persekutuan dibubarkan pada tahun 1983, diatur secara otonom di setiap wilayah. Dalam Konferensi Umum KINGMI Persekutuan pada tanggal 1-8 Februari 1983, telah disepakati bersama hal-hal penting berikut:
1. Mengubah nama KINGMI Persekutuan menjadi GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA (GKII) Kesatuan.
2. Membubarkan Anggaran Dasar KINGMI Persekutuan dan membuat Anggaran Dasar yang baru sebagai dasar hukum GKII Kesatuan. Pada Tanggal 11 Juli 1984 telah diterbitkan Akte Pendirian sekaligus Anggaran Dasar GKII Kesatuan dengan Nomor 14, yang dikeluarkan di Jakarta oleh notaris Edison Sianipar, SH – kemudian sepuluh tahun berikutnya, Akte Pendirian GKII Kesatuan tersebut memperoleh nomor pendaftaran pada Departemen Agama RI: 87 Tahun 1987 dengan Tambahan Berita Negara RI No.105, pada tanggal 13 - 12 - 1993.
ANGGARAN DASAR GKII Kesatuan dan Amandemen
Selama tahun 1983 sampai tahun 2006, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GKII Kesatuan beberapa kali mengalami perubahan atau proses amandemen secara internal. Perubahan-perubahan AD/ART dimaksud hanya sebatas Konferensi Nasional, belum sempat diaktenotariskan, sehingga kapasitasnya terbatas dalam lingkup keperluan hukum internal GKII. Pada Konferensi Nasional VI GKII Kesatuan yang dilaksanakan pada tanggal 20-24 Maret 2006 di Kinasih Conference Outbound & Resort, Jln. Raya Sukabumi Km.17 Caringin Bogor – Jawa Barat, selain pemilihan Badan Pengurus Pusat yang baru, telah disahkan Amandemen Anggaran Dasar GKII Kesatuan dengan akte notaris Nomor 07 pada tanggal 16 Nopember 2006, disusul kemudian dengan Revisi Anggaran Rumah Tangga GKII Kesatuan dengan akte notaris Nomor 11 pada tanggal 27 Nopember 2006, di Jakarta oleh Yulina Sianipar, SH., MKn.
Para Pemimpin KINGMI Persekutuan
Sejak berdirinya pada tahun 1965, secara bergantian telah mengabdi, melayani dengan penuh pengorbanan dan mendedikasikan diri serta karya mereka yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus: Juruselamat – Pengudus – Tabib – Raja yang segera datang - dan telah memain-kan peran yang sangat besar bagi perkembangan GKII Kesatuan di kemudian hari. Para Pemimpin besar KINGMI Persekutuan dimaksud antara lain: Pendeta Lawrence Kamasi, MA (1965 – 1971); Pendeta Josias Bonifasius Kawet (1971 – 1974); Pendeta Paul Nicolas Potu (1974 – 1977); Pendeta Paulus Gattun Tokko’ Sallipadang (1977 – 1983).
Keanggotaan GKII Kesatuan pada PGI dan PGLII Tahun 2007, GKII Kesatuan telah menjadi Anggota Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) ke-85. Sebelumnya telah menjadi anggota tetap pada Persekutuan Injili Indonesia (PII) – ke-5, yang sekarang berubah menjadi Persekutuan Gereja & Lembaga Injili Indonesia (PGLII).
Hak Paten LOGO GKII Kesatuan
Setelah 24 tahun GKII Kesatuan berdiri, maka oleh anugerah Tuhan Yesus Kristus, pada tanggal 09 Juli 2007, Logo GKII Kesatuan terdiri dari: Salib – Buli-buli – Cawan – Mahkota telah memperoleh Hak Paten/Hak Cipta pada Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia di Jakarta dengan Nomor: 035075.
BADAN PENGURUS PUSAT GKII KESATUAN Tahun 1983 – 2011
Periode Pelayanan 1983 – 1987 Keputusan Konferensi Umum KINGMI Persekutuan tanggal 1-8 Februari 1983 di Wisma Kare, Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, sekaligus disebut sebagai Konferensi Nasional I, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang PERTAMA.
Ketua Umum : Pdt. Matias Abai
Ketua I : Pdt. Marthen Bulean Mongan, M.Min.
Sekretaris Umum : Pdt. Robert Hiroshi Kawet, BA.
Sekretaris I : Pdt. Reinold Suwu
Sekretaris II : Pdt. Maurits Silalahi, S.Th.
Bendahara Umum : Pdt. Luther Tubulau
Bendahara I : Pdt. Jacob Ungking
Bendahara II : Pdt. Sargius Markus Udis
Anggota-anggota : 1. Dekan STT Jaffray Ujung Pandang, Sulsel.
2. Direktur Penerbit Kalam Hidup Bandung.
Periode Pelayanan 1987 – 1991
Keputusan Konferensi Nasional II GKII Kesatuan tanggal 24-29 Agustus 1987 di Cibubur, Jakarta, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KEDUA.
Ketua Umum : Pdt. Matias Abai, M.Min.
Ketua I : Pdt. Abraham Darmaun, B.Th.
Ketua II : Pdt. J.R. Khristiyanto, M.Min.
Sekretaris Umum : Paul Paksoal, B.Th.
Sekretaris I : Pdt. Yakob Tomatala, M.Div., MIS
Sekretaris II : Pdt. Maurits Silalahi, M.Div.
Bendahara Umum : Peter A. Dasong
Bendahara I : Ayub J. R. Daniel, MBA
Departemen Pendidikan : Pdt. DR. Peter Anggu
Departemen Penerbitan : Pdt. Urbanus Selan, M.Div., M.Th.
Departemen Penginjilan : Pdt. Piet Kanter, M.Min.
Departemen Dana : Drs. Max Sumaraw
Rektor STT Jaffray : Pdt. DR. Peter Anggu
Direktur Kalam Hidup : Drs. Soemitro Onggosandjojo, MA
Ketua GKII Wilayah :
Kalbar : Pdt. Eliezer Pantan
Kaltim : Pdt. Jan Jurun, B.Th.
Jasum : Pdt. J.R. Khristiyanto, M.Min.
KINGMIT : Pdt. Basthian Oubain
Irian Jaya : Pdt. Ruben Magai
Bahtera Injil : Pdt. Paul M. Suoth
Periode Pelayanan 1991 – 1996
Keputusan Konferensi Nasional III GKII Kesatuan Tahun 1991 di Hotel Patrisia, Denpasar Bali, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KETIGA.
Ketua Umum : Pdt. Matias Abai, M.Min.
Ketua I : Pdt. Abraham Darmaun, S.Th.
Ketua II : Pdt. Markus Gontji Tembang, S.Th.
Sekretaris Umum : Pdt. Reinold Suwu, S.Th.
Sekretaris I : Pdt. Yunny Jones Akal, M.Div.
Sekretaris II : Pdt. Maurits Silalahi, M.Div.
Bendahara Umum : Pdt. Sulaiman Yunus, B.Th.
Bendahara I : Pdt. John Mellolo, M.Min.
Bendahara II : Pdt. Wayan Bukti Suplig, M.Div.
Ketua Dept. Pendidikan : Ny. DR. Ruth F. Selan
Ketua Dept. Penerbitan dan
Media/Yayasan Kalam Hidup : Pdt. DR. Urbanus Selan
Ketua Dept. Penginjilan : Pdt. Piet Kanter, M.Min.
Ketua Dept. Dana : Theodorus S. Rusli
Ketua Dewan STT Jaffray : Theodorus S. Rusli
Ketua STT Jaffray : Pdt. DR. Peter Anggu
Direktur Kalam Hidup : Pdt. John Darius Raya, Sm.Hk.
Anggota : Ketua Wilayah GKII Irian Jaya
Ketua Wilayah GKII INTIM
Ketua Wilayah GKII Kaltim
Ketua Wilayah GKII Kalbar
Ketua Wilayah GKII Jasum
Penasihat Bidang Teologi : Pdt. Paul Nicholas Potu
Penasihat Bidang Hukum : Pdt. B.N. Tacoy, Sm.Hk.
Penasihat Bidang Oragnisasi : Drs. Philipus Gaing
Anggota Pengurus Pemuda GKII aras Nasional
Ketua : Ev. Kornelius Yunus, SH
Ev. Sebinus Luther
Pdt. Sulaiman Yunus, B.Th.
Sekretaris : Ev. Arlo W.J. Lolong
Triwanli Dolf
Bandahara : Ev. Nuryati, S.PAK.
Drs. Arie Moningka
Anggota Pengurus Perkawan GKII aras Nasional
Ketua : Ny. Maria F. Abai
Wakil Ketua : Ny. Magdalena Tomatala, M.Div.
Sekretaris : Ny. Piskila Paksoal
Wakil Sekretaris : Ny. Alesrunia Sulaiman
Bendahara : Ny. Mientje Pasorong
Wakil Bendahara : Ny. E.A. Daniel
Akte Pendirian KEMAH INJIL/GEREJA KEMAH INJIL – yang kemudian menjadi KINGMI Persekutuan – sebagai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga kelembagaan dan atau organisasi KEMAH INJIL sebelum dan setelah KINGMI Persekutuan dibubarkan pada tahun 1983, diatur secara otonom di setiap wilayah. Dalam Konferensi Umum KINGMI Persekutuan pada tanggal 1-8 Februari 1983, telah disepakati bersama hal-hal penting berikut:
1. Mengubah nama KINGMI Persekutuan menjadi GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA (GKII) Kesatuan.
2. Membubarkan Anggaran Dasar KINGMI Persekutuan dan membuat Anggaran Dasar yang baru sebagai dasar hukum GKII Kesatuan. Pada Tanggal 11 Juli 1984 telah diterbitkan Akte Pendirian sekaligus Anggaran Dasar GKII Kesatuan dengan Nomor 14, yang dikeluarkan di Jakarta oleh notaris Edison Sianipar, SH – kemudian sepuluh tahun berikutnya, Akte Pendirian GKII Kesatuan tersebut memperoleh nomor pendaftaran pada Departemen Agama RI: 87 Tahun 1987 dengan Tambahan Berita Negara RI No.105, pada tanggal 13 - 12 - 1993.
ANGGARAN DASAR GKII Kesatuan dan Amandemen
Selama tahun 1983 sampai tahun 2006, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GKII Kesatuan beberapa kali mengalami perubahan atau proses amandemen secara internal. Perubahan-perubahan AD/ART dimaksud hanya sebatas Konferensi Nasional, belum sempat diaktenotariskan, sehingga kapasitasnya terbatas dalam lingkup keperluan hukum internal GKII. Pada Konferensi Nasional VI GKII Kesatuan yang dilaksanakan pada tanggal 20-24 Maret 2006 di Kinasih Conference Outbound & Resort, Jln. Raya Sukabumi Km.17 Caringin Bogor – Jawa Barat, selain pemilihan Badan Pengurus Pusat yang baru, telah disahkan Amandemen Anggaran Dasar GKII Kesatuan dengan akte notaris Nomor 07 pada tanggal 16 Nopember 2006, disusul kemudian dengan Revisi Anggaran Rumah Tangga GKII Kesatuan dengan akte notaris Nomor 11 pada tanggal 27 Nopember 2006, di Jakarta oleh Yulina Sianipar, SH., MKn.
Para Pemimpin KINGMI Persekutuan
Sejak berdirinya pada tahun 1965, secara bergantian telah mengabdi, melayani dengan penuh pengorbanan dan mendedikasikan diri serta karya mereka yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus: Juruselamat – Pengudus – Tabib – Raja yang segera datang - dan telah memain-kan peran yang sangat besar bagi perkembangan GKII Kesatuan di kemudian hari. Para Pemimpin besar KINGMI Persekutuan dimaksud antara lain: Pendeta Lawrence Kamasi, MA (1965 – 1971); Pendeta Josias Bonifasius Kawet (1971 – 1974); Pendeta Paul Nicolas Potu (1974 – 1977); Pendeta Paulus Gattun Tokko’ Sallipadang (1977 – 1983).
Keanggotaan GKII Kesatuan pada PGI dan PGLII Tahun 2007, GKII Kesatuan telah menjadi Anggota Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) ke-85. Sebelumnya telah menjadi anggota tetap pada Persekutuan Injili Indonesia (PII) – ke-5, yang sekarang berubah menjadi Persekutuan Gereja & Lembaga Injili Indonesia (PGLII).
Hak Paten LOGO GKII Kesatuan
Setelah 24 tahun GKII Kesatuan berdiri, maka oleh anugerah Tuhan Yesus Kristus, pada tanggal 09 Juli 2007, Logo GKII Kesatuan terdiri dari: Salib – Buli-buli – Cawan – Mahkota telah memperoleh Hak Paten/Hak Cipta pada Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia di Jakarta dengan Nomor: 035075.
BADAN PENGURUS PUSAT GKII KESATUAN Tahun 1983 – 2011
Periode Pelayanan 1983 – 1987 Keputusan Konferensi Umum KINGMI Persekutuan tanggal 1-8 Februari 1983 di Wisma Kare, Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, sekaligus disebut sebagai Konferensi Nasional I, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang PERTAMA.
Ketua Umum : Pdt. Matias Abai
Ketua I : Pdt. Marthen Bulean Mongan, M.Min.
Sekretaris Umum : Pdt. Robert Hiroshi Kawet, BA.
Sekretaris I : Pdt. Reinold Suwu
Sekretaris II : Pdt. Maurits Silalahi, S.Th.
Bendahara Umum : Pdt. Luther Tubulau
Bendahara I : Pdt. Jacob Ungking
Bendahara II : Pdt. Sargius Markus Udis
Anggota-anggota : 1. Dekan STT Jaffray Ujung Pandang, Sulsel.
2. Direktur Penerbit Kalam Hidup Bandung.
Periode Pelayanan 1987 – 1991
Keputusan Konferensi Nasional II GKII Kesatuan tanggal 24-29 Agustus 1987 di Cibubur, Jakarta, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KEDUA.
Ketua Umum : Pdt. Matias Abai, M.Min.
Ketua I : Pdt. Abraham Darmaun, B.Th.
Ketua II : Pdt. J.R. Khristiyanto, M.Min.
Sekretaris Umum : Paul Paksoal, B.Th.
Sekretaris I : Pdt. Yakob Tomatala, M.Div., MIS
Sekretaris II : Pdt. Maurits Silalahi, M.Div.
Bendahara Umum : Peter A. Dasong
Bendahara I : Ayub J. R. Daniel, MBA
Departemen Pendidikan : Pdt. DR. Peter Anggu
Departemen Penerbitan : Pdt. Urbanus Selan, M.Div., M.Th.
Departemen Penginjilan : Pdt. Piet Kanter, M.Min.
Departemen Dana : Drs. Max Sumaraw
Rektor STT Jaffray : Pdt. DR. Peter Anggu
Direktur Kalam Hidup : Drs. Soemitro Onggosandjojo, MA
Ketua GKII Wilayah :
Kalbar : Pdt. Eliezer Pantan
Kaltim : Pdt. Jan Jurun, B.Th.
Jasum : Pdt. J.R. Khristiyanto, M.Min.
KINGMIT : Pdt. Basthian Oubain
Irian Jaya : Pdt. Ruben Magai
Bahtera Injil : Pdt. Paul M. Suoth
Periode Pelayanan 1991 – 1996
Keputusan Konferensi Nasional III GKII Kesatuan Tahun 1991 di Hotel Patrisia, Denpasar Bali, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KETIGA.
Ketua Umum : Pdt. Matias Abai, M.Min.
Ketua I : Pdt. Abraham Darmaun, S.Th.
Ketua II : Pdt. Markus Gontji Tembang, S.Th.
Sekretaris Umum : Pdt. Reinold Suwu, S.Th.
Sekretaris I : Pdt. Yunny Jones Akal, M.Div.
Sekretaris II : Pdt. Maurits Silalahi, M.Div.
Bendahara Umum : Pdt. Sulaiman Yunus, B.Th.
Bendahara I : Pdt. John Mellolo, M.Min.
Bendahara II : Pdt. Wayan Bukti Suplig, M.Div.
Ketua Dept. Pendidikan : Ny. DR. Ruth F. Selan
Ketua Dept. Penerbitan dan
Media/Yayasan Kalam Hidup : Pdt. DR. Urbanus Selan
Ketua Dept. Penginjilan : Pdt. Piet Kanter, M.Min.
Ketua Dept. Dana : Theodorus S. Rusli
Ketua Dewan STT Jaffray : Theodorus S. Rusli
Ketua STT Jaffray : Pdt. DR. Peter Anggu
Direktur Kalam Hidup : Pdt. John Darius Raya, Sm.Hk.
Anggota : Ketua Wilayah GKII Irian Jaya
Ketua Wilayah GKII INTIM
Ketua Wilayah GKII Kaltim
Ketua Wilayah GKII Kalbar
Ketua Wilayah GKII Jasum
Penasihat Bidang Teologi : Pdt. Paul Nicholas Potu
Penasihat Bidang Hukum : Pdt. B.N. Tacoy, Sm.Hk.
Penasihat Bidang Oragnisasi : Drs. Philipus Gaing
Anggota Pengurus Pemuda GKII aras Nasional
Ketua : Ev. Kornelius Yunus, SH
Ev. Sebinus Luther
Pdt. Sulaiman Yunus, B.Th.
Sekretaris : Ev. Arlo W.J. Lolong
Triwanli Dolf
Bandahara : Ev. Nuryati, S.PAK.
Drs. Arie Moningka
Anggota Pengurus Perkawan GKII aras Nasional
Ketua : Ny. Maria F. Abai
Wakil Ketua : Ny. Magdalena Tomatala, M.Div.
Sekretaris : Ny. Piskila Paksoal
Wakil Sekretaris : Ny. Alesrunia Sulaiman
Bendahara : Ny. Mientje Pasorong
Wakil Bendahara : Ny. E.A. Daniel
Periode Pelayanan 1996 – 2001
Keputusan Konferensi Nasional IV GKII Kesatuan tanggal 9-13 Juli 1996 di Wisma Pantekosta, Jakarta Utara, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KEEMPAT.
Penasihat
Penasihat Bidang Teologi : Pdt. DR. Matias Abai
Penasihat Bidang Organisasi : Drs. Philipus Gaing
Penasihat Bidang Hukum : Pdt. B.N. Tacoy, Sm.Hk.
Badan Pengurus
Ketua Umum : Pdt. Basthian Oubain, M.Div.
Wakil Ketua I : Pdt. Piet Kanter, M.Min.
Wakil Ketua II : Pdt. Abraham Darmaun, M.Div.
Sekretaris Umum : Pdt. Reinold Suwu, MA
Sekretaris I : Pdt. DR. Yunny Jones Akal
Sekretaris II : Drs. Arie Moningka, M.Sc.
Bendahara Umum : Ayub J.R. Daniel, MBA
Bendahara I : Drs. Jerry Ph. Wamea
Bendahara II : Pdt. Drs. Jerry Rumahlatu, M.Th.
Ketua Dept Penginjilan : Pdt. Piet Kanter, M.Min
Ketua Dept. Pendidikan : Ny. DR. Ruth F. Selan
Ketua Dept. Kelembagaan : Pdt. DR. Urbanus Selan
Ketua Dept. Sosial : Pdt. Piet Kanter, M.Min.
Ketua Dept. Litbang : Pdt. DR. Benny Giay
Ketua Dept. Pemuda : Pdt. Arlo W.J. Lolong, S.Th.
Ketua Dept. Perkawan : Ny. DR. Pdt. Magdalena Tomatala
Ketua Dept. PWJ : Pdt. DR. Sadrak Kurang
Ketua Dept. Dana : Soedjono Oesman
Anggota-Anggota
Ketua GKII Wilayah Papua : Pdt. John Gobay, S.Th.
Ketua GKII Wilayah InTim : Pdt. I Nyoman Enos, S.Th.
Ketua GKII Wilayah Sulut : Pdt. Berty Kambey, B.Th.
Ketua GKII Wilayah Kaltim : Pdt. Elly Djuk, M.Div.
Ketua GKII Wilayah Kalbar : Pdt. Dimianus Simson, M.Div.
Ketua GKII Wilayah Jasum : Pdt. Jan Jurun, S.Th.
Ketua GKII Kord Kalteng/sel : Pdt. Hareanto
Badan Pemeriksa Keuangan
Ketua : Peter Slamet Sugiarto, SE
Sekretaris : Ny. Esther Saniwa Pasorong, SE
Anggota : Pdt. DR. Drs. Max N. Sumaraw
Periode Pelayanan 2001 – 2006
Keputusan Konferensi Nasional V GKII Kesatuan tanggal 10-15 Juli 2001 di Pusdiklat TKI Yayasan Darussalam, Makassar Sulsel, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KELIMA.
Ketua Umum : Pdt. DR. Yakob Tomatala
Ketua I : Pdt. DR. Sadrak Kurang
Ketua II : Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
Sekretaris Umum : Pdt. George Marso Daniel, M.Div.
Sekretaris I : Pdt. Obed Nego Mauri
Sekretaris II : Drs. Arie Moningka, M.Sc.
Bendahara Umum : Jacob Darmaun
Bendahara I : Ny. Tien Banatau
Bendahara II : Victor Djoha
Ketua Dept. Perkauan : Pdt. DR. Magdalena Tomatala
Ketua Dept. Pemuda : Pdt. Leonard Sumule, MA
Ketua Dept. Anak-Remaja : Ev. Ivonne Petti Palar, S.Th.
Anggota Ex-Officio :
Ketua STT Jaffray Makassar : Pdt. DR. Sadrak Kurang
Rektor IFTKJ Jakarta : Pdt. DR. Yunny Jones Akal
Direktur Yay. Kalam Hidup : Pdt. John Darius Raya, Sm.Hk.
Ketua LP2KI2 : Soejono Oesman
Ketua YSKP GKII : Toto Setyoadi Murdiono
Ketua GKII Wilayah Papua : Pdt. Geradus Adi, M.Div.
Ketua GKII Wilayah Intim I : Pdt. Yohanes Hassan, S.PAK
Ketua GKII Wilayah Intim II : Pdt. I Nyoman Enos, MA
Ketua GKII Wilayah Sulut : Pdt. Berthy J. Kambey, B.Th.
Ketua GKII Wilayah Kaltim : Pdt. Elly Djuk, M.Div.
Ketua GKII Wilayah Kalbar : Pdt. Sebinus Luther, MCL.
Ketua GKII Wil. Kalteng/Sel : Pdt. Hareanto
Ketua GKII Wilayah Jasum : Pdt. Jan Jurun, S.Th.
Penasihat-Penasihat
Ketua Badan Penasihat : Drs. Philipus Gaing
Penasihat Bidang Teologi & Agama : Pdt. Basthian Oubain, M.Div.
Pdt. Josias Tebay, S.Th.
Pdt. Charles Wesley Kamasi, S.Th.
Pdt. DR. Peter Anggu
Penasihat Bidang Hukum : Rudiyantho, SH
Penasihat Bidang Ekonomi & Pemb : Mesakh Abednego Dupe
Faisal Kusnan
Peter Slamet Sugiarto, SE
Ayub J.R. Daniel, MBA
Penasihat Bidang Pemerintahan, : Drs. Marthen Billa, MM
Sosial & Politik Pdt. DR. Drs. Benny Giay
Drs. Elyakim Simon Djalil
Pdt. DR. Drs. Max N. Sumaraw
Keputusan Konferensi Nasional V GKII Kesatuan tanggal 10-15 Juli 2001 di Pusdiklat TKI Yayasan Darussalam, Makassar Sulsel, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KELIMA.
Ketua Umum : Pdt. DR. Yakob Tomatala
Ketua I : Pdt. DR. Sadrak Kurang
Ketua II : Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
Sekretaris Umum : Pdt. George Marso Daniel, M.Div.
Sekretaris I : Pdt. Obed Nego Mauri
Sekretaris II : Drs. Arie Moningka, M.Sc.
Bendahara Umum : Jacob Darmaun
Bendahara I : Ny. Tien Banatau
Bendahara II : Victor Djoha
Ketua Dept. Perkauan : Pdt. DR. Magdalena Tomatala
Ketua Dept. Pemuda : Pdt. Leonard Sumule, MA
Ketua Dept. Anak-Remaja : Ev. Ivonne Petti Palar, S.Th.
Anggota Ex-Officio :
Ketua STT Jaffray Makassar : Pdt. DR. Sadrak Kurang
Rektor IFTKJ Jakarta : Pdt. DR. Yunny Jones Akal
Direktur Yay. Kalam Hidup : Pdt. John Darius Raya, Sm.Hk.
Ketua LP2KI2 : Soejono Oesman
Ketua YSKP GKII : Toto Setyoadi Murdiono
Ketua GKII Wilayah Papua : Pdt. Geradus Adi, M.Div.
Ketua GKII Wilayah Intim I : Pdt. Yohanes Hassan, S.PAK
Ketua GKII Wilayah Intim II : Pdt. I Nyoman Enos, MA
Ketua GKII Wilayah Sulut : Pdt. Berthy J. Kambey, B.Th.
Ketua GKII Wilayah Kaltim : Pdt. Elly Djuk, M.Div.
Ketua GKII Wilayah Kalbar : Pdt. Sebinus Luther, MCL.
Ketua GKII Wil. Kalteng/Sel : Pdt. Hareanto
Ketua GKII Wilayah Jasum : Pdt. Jan Jurun, S.Th.
Penasihat-Penasihat
Ketua Badan Penasihat : Drs. Philipus Gaing
Penasihat Bidang Teologi & Agama : Pdt. Basthian Oubain, M.Div.
Pdt. Josias Tebay, S.Th.
Pdt. Charles Wesley Kamasi, S.Th.
Pdt. DR. Peter Anggu
Penasihat Bidang Hukum : Rudiyantho, SH
Penasihat Bidang Ekonomi & Pemb : Mesakh Abednego Dupe
Faisal Kusnan
Peter Slamet Sugiarto, SE
Ayub J.R. Daniel, MBA
Penasihat Bidang Pemerintahan, : Drs. Marthen Billa, MM
Sosial & Politik Pdt. DR. Drs. Benny Giay
Drs. Elyakim Simon Djalil
Pdt. DR. Drs. Max N. Sumaraw
Periode Pelayanan 2006 – 2011
Keputusan Konferensi Nasional VI GKII Kesatuan tanggal 20-24 Maret 2006 di Wisma Kinasih, Caringin Bogor – Jawa Barat, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KEENAM.
Ketua Umum : Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
Ketua I : Pdt. DR. Yunny Jones Akal
Ketua II : Pdt. I Nyoman Enos, MA
Sekretaris Umum : Pdt. DR. George Marso Daniel
Sekretaris I : Timotius Tumbur Simbolon, SH
Sekretaris II : Pdt. John M. Gobay, M.Si.
Bendahara Umum : Jacob Darmaun, S.Th.
Bendahara I : Pdt. John Frans B. Pah, S.Th.
Bendahara II : Drs. Parris Paulus, MBA
Ketua Dept. Perempuan : Pdt. Priskila Paksoal, M.Div.
Ketua Dept. Pemuda : Ev. Selvester Melanton Tacoy, M.Div.
Ketua Dept. Anak-Remaja : Ev. Ivonne Petti Palar, MA
Ketua Dept. Profesional : dr. Franky Sientoro, Sp.A
Ketua Dept. Pria : Pdt. Charles Wesley Kamasi, S.Th.
Penasihat : Pdt. DR. Yakob Tomatala
Pdt. DR. Peter Anggu
Drs. Philipus Gaing
Anggota Ex-Officio :
Rektor IFTK Jaffray Jakarta : Pdt. DR. Drs. Jerry Rumahlattu
Ketua STFT Jaffray Makasar : Pdt. DR. Daniel Ronda
Ketua Yayasan/Direktur
Kalam Hidup, Bandung : Pdt. Robert Pesiwarissa, S.Th.
Ketua Yayasan Pangestu : Pdt. John Mellolo, M.Div.
Ketua Yayasan Pend.Jaffray : Ny. Merry Mulyadi Chandra, SE
Ketua YSKP GKII : Toto Setyoadi Murdiono
Ketua LP2KI2 : dr. Franky Sientoro, Sp.A
Ketua GKII Wilayah Papua I : Pdt. Karel Maniani, S.Th.
Ketua GKII Wilayah Papua II : Pdt. Niko Wakerkwa, S.Th.
Ketua GKII Wil. Papua III : Pdt. Yahuda Bunay, MA
Ketua GKII Wilayah Kaltim : Pdt. Luther Ujung, M.Th.
Ketua GKII Wilayah Kalbar : Pdt. Sebinus Luther, MCL
Ketua GKII Wilayah Jasum : Pdt. Reinold Suwu, MA
Ketua GKII Wilayah Intim I : Pdt. Yohanes Hassan, S.PAK
Ketua GKII Wilayah Intim II : Pdt. Zadrak J. Dupe, MA
Ketua GKII Wilayah Sulut : Pdt. Berthy J. Kambey, MA
Ketua GKII Wil.Kalteng/sel : Pdt. Hussain Shahz Diman
Pada Usianya yang ke-80 tahun, tepatnya pada tanggal 10 Februari 2008
Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) yang berpusat di Jalan Jambrut No. 24. (Kramat VIII) Jakarta Pusat 10430 – dengan 10 Wilayah Pelayanan; Papua I, Papua II, Papua III, Sulawesi Utara, Indonesia Timur I, Indonesia Timur II, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah/Selatan,
dan Jawa- Sumatera.
BERKOMITMEN
untuk terus melayani dan bekerja untuk kemuliaan Tuhan Yesus Kristus – Raja yang segera datang. Sebagai wujud dari semangat bersama untuk memberitakan Injil, pada periode pelayanan 2006 – 2011 disepakati bersama Tema dan sub-tema nasional seperti di bawah ini:
THEMA NASIONAL:
”TRANSFORMASI DUNIA DENGAN KUASA KRISTUS YANG BANGKIT”
(WAHYU 21 : 5).
SUB-THEMA:
”GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA DENGAN ROH YANG MENYALA-NYALA SIAP MENJADI ALAT PEMBAHARUAN UNTUK MEMBAWA SEJAHTERA DALAM SEGALA BIDANG KEHIDUPAN”
Silahkan Mengunjungi
Kantor Pusat Gereja Kemah Injil Indonesia melalui alamat berikut ini:
Jln. Jambrut (Kramat VIII) No. 24 Jakarta Pusat 10430; Telepon +62 21-31902510;
Fax.: +62 21-3142148; E-mail: gkiipus@centrin.net.id – Website: http://www.kemah-injil.org
GKII Wilayah Kaltim: Jl. Tekukur No. 76 Samarinda, Telp. 0541–733447; GKII Wilayah Kalbar: Jln. Imam Bonjol Kompleks Waduk No. 47 Pontianak 78122, Telp. 0561 – 582904; GKII Wilayah Intim I: Jln. Perintis Kemerdekaan 14 No. 9 Km. 11 Tamalanrea MAKASSAR 90245, Telp. 0411 – 581664; GKII Wilayah Intim II: Jln. Eltari II No. 85 KUPANG, NTT 85111, Telp. 0361 – 772855; GKII Wilayah Sulawesi Utara: Kompleks Sapta Marga V/50 Ranomut Manado 95128, Telp. 0431 – 857208; GKII Wilayah Jawa Sumatera: Jl. Balet Blok M No. 1 BCS Kelapa Gading, Jakarta 14240, Telp. 021 – 4526391; GKII Wilayah Kalteng/Sel: Jln. Anggrek No. 19/21 RT 20 Muara Teweh 73811, Telp. 0519 – 23430,. ; GKII Wilayah Papua I: Jl. Sam Ratulangi No. 13 Jayapura, Telp. 0967 – 532053; GKII Wilayah Papua II: Office PHMC Dept., Kuala Kencana Timika, Telp. 0813 44239914; GKII Wilayah Papua III: d/a. Pdt. John M. Gobay, M.Si., Jl. Gereja MORIA No. 70 Kotaraja Dalam Jayapura, Telp. 081342265914;
Alamat-alamat GKII aras Wilayah
Keputusan Konferensi Nasional VI GKII Kesatuan tanggal 20-24 Maret 2006 di Wisma Kinasih, Caringin Bogor – Jawa Barat, menetapkan dan melantik Badan Pengurus Pusat GKII Kesatuan yang KEENAM.
Ketua Umum : Pdt. Paul Paksoal, M.Div.
Ketua I : Pdt. DR. Yunny Jones Akal
Ketua II : Pdt. I Nyoman Enos, MA
Sekretaris Umum : Pdt. DR. George Marso Daniel
Sekretaris I : Timotius Tumbur Simbolon, SH
Sekretaris II : Pdt. John M. Gobay, M.Si.
Bendahara Umum : Jacob Darmaun, S.Th.
Bendahara I : Pdt. John Frans B. Pah, S.Th.
Bendahara II : Drs. Parris Paulus, MBA
Ketua Dept. Perempuan : Pdt. Priskila Paksoal, M.Div.
Ketua Dept. Pemuda : Ev. Selvester Melanton Tacoy, M.Div.
Ketua Dept. Anak-Remaja : Ev. Ivonne Petti Palar, MA
Ketua Dept. Profesional : dr. Franky Sientoro, Sp.A
Ketua Dept. Pria : Pdt. Charles Wesley Kamasi, S.Th.
Penasihat : Pdt. DR. Yakob Tomatala
Pdt. DR. Peter Anggu
Drs. Philipus Gaing
Anggota Ex-Officio :
Rektor IFTK Jaffray Jakarta : Pdt. DR. Drs. Jerry Rumahlattu
Ketua STFT Jaffray Makasar : Pdt. DR. Daniel Ronda
Ketua Yayasan/Direktur
Kalam Hidup, Bandung : Pdt. Robert Pesiwarissa, S.Th.
Ketua Yayasan Pangestu : Pdt. John Mellolo, M.Div.
Ketua Yayasan Pend.Jaffray : Ny. Merry Mulyadi Chandra, SE
Ketua YSKP GKII : Toto Setyoadi Murdiono
Ketua LP2KI2 : dr. Franky Sientoro, Sp.A
Ketua GKII Wilayah Papua I : Pdt. Karel Maniani, S.Th.
Ketua GKII Wilayah Papua II : Pdt. Niko Wakerkwa, S.Th.
Ketua GKII Wil. Papua III : Pdt. Yahuda Bunay, MA
Ketua GKII Wilayah Kaltim : Pdt. Luther Ujung, M.Th.
Ketua GKII Wilayah Kalbar : Pdt. Sebinus Luther, MCL
Ketua GKII Wilayah Jasum : Pdt. Reinold Suwu, MA
Ketua GKII Wilayah Intim I : Pdt. Yohanes Hassan, S.PAK
Ketua GKII Wilayah Intim II : Pdt. Zadrak J. Dupe, MA
Ketua GKII Wilayah Sulut : Pdt. Berthy J. Kambey, MA
Ketua GKII Wil.Kalteng/sel : Pdt. Hussain Shahz Diman
Pada Usianya yang ke-80 tahun, tepatnya pada tanggal 10 Februari 2008
Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) yang berpusat di Jalan Jambrut No. 24. (Kramat VIII) Jakarta Pusat 10430 – dengan 10 Wilayah Pelayanan; Papua I, Papua II, Papua III, Sulawesi Utara, Indonesia Timur I, Indonesia Timur II, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah/Selatan,
dan Jawa- Sumatera.
BERKOMITMEN
untuk terus melayani dan bekerja untuk kemuliaan Tuhan Yesus Kristus – Raja yang segera datang. Sebagai wujud dari semangat bersama untuk memberitakan Injil, pada periode pelayanan 2006 – 2011 disepakati bersama Tema dan sub-tema nasional seperti di bawah ini:
THEMA NASIONAL:
”TRANSFORMASI DUNIA DENGAN KUASA KRISTUS YANG BANGKIT”
(WAHYU 21 : 5).
SUB-THEMA:
”GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA DENGAN ROH YANG MENYALA-NYALA SIAP MENJADI ALAT PEMBAHARUAN UNTUK MEMBAWA SEJAHTERA DALAM SEGALA BIDANG KEHIDUPAN”
Silahkan Mengunjungi
Kantor Pusat Gereja Kemah Injil Indonesia melalui alamat berikut ini:
Jln. Jambrut (Kramat VIII) No. 24 Jakarta Pusat 10430; Telepon +62 21-31902510;
Fax.: +62 21-3142148; E-mail: gkiipus@centrin.net.id – Website: http://www.kemah-injil.org
GKII Wilayah Kaltim: Jl. Tekukur No. 76 Samarinda, Telp. 0541–733447; GKII Wilayah Kalbar: Jln. Imam Bonjol Kompleks Waduk No. 47 Pontianak 78122, Telp. 0561 – 582904; GKII Wilayah Intim I: Jln. Perintis Kemerdekaan 14 No. 9 Km. 11 Tamalanrea MAKASSAR 90245, Telp. 0411 – 581664; GKII Wilayah Intim II: Jln. Eltari II No. 85 KUPANG, NTT 85111, Telp. 0361 – 772855; GKII Wilayah Sulawesi Utara: Kompleks Sapta Marga V/50 Ranomut Manado 95128, Telp. 0431 – 857208; GKII Wilayah Jawa Sumatera: Jl. Balet Blok M No. 1 BCS Kelapa Gading, Jakarta 14240, Telp. 021 – 4526391; GKII Wilayah Kalteng/Sel: Jln. Anggrek No. 19/21 RT 20 Muara Teweh 73811, Telp. 0519 – 23430,. ; GKII Wilayah Papua I: Jl. Sam Ratulangi No. 13 Jayapura, Telp. 0967 – 532053; GKII Wilayah Papua II: Office PHMC Dept., Kuala Kencana Timika, Telp. 0813 44239914; GKII Wilayah Papua III: d/a. Pdt. John M. Gobay, M.Si., Jl. Gereja MORIA No. 70 Kotaraja Dalam Jayapura, Telp. 081342265914;
Alamat-alamat GKII aras Wilayah